c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

12 Oktober 2017

11:39 WIB

Pemesanan Hotel Lewat "Online Booking" Capai 65%

Industri hospitality akan semakin banyak menggunakan jasa layanan 'big data' yang bisa membaca perilaku konsumen melalui penggunaan Internet dalam kehidupan sehari-hari

Pemesanan Hotel Lewat "Online Booking" Capai 65%
Pemesanan Hotel Lewat "Online Booking" Capai 65%
Ilustrasi pemesanan Hotel online. backpackgo.net

JAKARTA- Kebutuhan industri hospitality akan jasa layanan internet semakin besar. Layanan tersebut mulai dari sistim pendaftaran pengunjung hotel (booking system), cloud service, hingga berbagai layanan didalam kamar seperti Internet Protocol Television (IPTV) yang bisa menyediakan layanan multimedia TV.

Alexander Nayoan, Ketua Umum Jakarta Hotel Association (JHA) dengan anggota yang terdiri dari lebih dari 40 hotel berbintang tiga, empat sampai lima di Jakarta mengatakan, kini banyak pengelola hotel semakin mengandalkan pemesanan kamar lewat untuk para tamu melalui internet (online booking).

“Kami di dunia hotel itu sekarang memaksa orang membooking lewat internet,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Validnews, Kamis (12/10).

Dia menambahkan hal tersebut akan menghemat biaya operasional hotel, sehingga hotel operator bisa memfokuskan layanan keramah tamahannya.

Booking ke internet itu kan juga ada yang melalui travel agent. Peningkatannya dahsyat sekali. Bahkan sekarang ada hotel-hotel yang 100% mengandalkan internet booking, terutama hotel kecil,” kata Alex menambahkan.

Menurut perhitungannya, penggunaan online booking telah mencapai rata-rata diatas 65% saat ini. “Tidak terlalu lama lagi, akan mencapai 100%. Di luar negeri, melalui kecanggihan teknologi pemesanan kamar bisa terkoneksi dengan jasa layanan publik, misalnya transportasi, seperti pesawat dan bis,” imbuhnya.

Albertus GP, Ketua Umum Hotel Information Technology Associatioan (HITA), memperkirakan industri hospitality akan semakin banyak menggunakan jasa layanan big data yang bisa membaca perilaku konsumen melalui penggunaan Internet dalam kehidupan sehari-hari.

“Penggunaan Internet untuk industri hospitality sudah bisa dipastikan akan semakin besar, mulai dari big data, cloud system, command center, online booking sampai smart rooms, yang bisa menghubungkan sensor elektrik untuk fasilitas di hotel seperti Air Conditioner sampai lampu,” tuturnya.

Akan tetapi, yang menjadi pertanyaanya ada di masalah investasi. “Mungkin penggunaan IT dan Internet bisa membuat pengeluaran makin efisien, akan tetapi pemilik hotel tentu perlu menambah investasinya. Nah disini perlunya pengenalan lebih luas akan manfaat Internet dan IT kepada pelaku di industri hospitality,” ujarnya.

Atas alasan inilah, maka Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), berinisiatif menggelar pameran tahunan International Internet Expo and Summit (IIXS) dengan tema "Internet Based Service in Hospitality Market (Penggunaan Internet di Industri Hospitality)". Hajatan ini akan diadakan pada tanggal 23 - 25 November 2017 di Jakarta Convention Center di Jakarta.

"Pada Pameran IIXS tahun ini kami berharap bisa menghubungkan dunia internet dengan industri hospitality. Karena itu kami mengambil tema Internet Based Service in Hospitality Market," ujar Jamalul Izza, Ketua Umum APJII.

 

 

The Hotel Week
Untuk diketahui, APJII sendiri memiliki memiliki 380 anggota dari perusahaan penyedia layanan internet di seluruh Indonesia. Tahun ini adalah tahun kedua IIXS diselenggarakan.

Menurutnya, keunikan dari perhelatan akbar pada tahun ini adalah APJII menghubungkan langsung pelaku di kedua industry. Apalagi pada waktu yang tak berbeda dan di tempat yang sama, juga diadakan pameran dan konferensi berbasis business-to-business (B2B) “The Hotel Week Indonesia.

Gelaran yang berbarengan ini merupakan sebuah pameran dan eksibisi dibidang hotel dan pariwisata yang hadir dengan konsep One-stop Global Resourse Hotel & Hospitality yang didukung oleh berbagai asosiasi perhotelan di Indonesia. Acara IIXS sendiri didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Kementrian Perindustrian.

Henry, pemilik CNG Media & Events, even organizer yang mengadakan IIXS dan The Hotel Week, mengatakan dalam kedua event ini akan diadakan berbagai panel diskusi dengan beberapa tema.  Beberapa di antaranya bertajuk "Masa Depan Industri Perhotelan Indonesia", "Hybrid Hotel Investment", sampai dengan "Peranan Digitalisasi dan Internet di Industri Perhotelan".

Ratusan eksibitor dari sisi perhotelan diperkirakan akan meramaikan acara yang didukung oleh Kementrian Pariwisata (Kemenpar), Kementrian Perindustrian, Kementrian Perdagangan dan Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.

Berbagai asosiasi terkait industri perhotelan turut pula meramaikan dan memberikan dukukan untuk The Hotel Week. Diantaranya adalah Jakarta Hotel Association, Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI), Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) dan The International Hotel & Restaurant Association (IHRA),.

Kemudian Bali Hotels Associations, Indonesia Hotel Engineers Associations (ASATHI), Indonesian Housekeepers Association, Hotel Information Technology Association (HITA) dan Hotel Front Liners Association. (Faisal Rachman)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar