c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

04 Maret 2021

20:27 WIB

Pemerintah Berencana Bentuk Bullion Bank

Pemerintah sedang merencanakan pembentukkan bullion bank untuk mengelola komoditas emas di dalam negeri

Pemerintah Berencana Bentuk <i>Bullion Bank</i>
Pemerintah Berencana Bentuk <i>Bullion Bank</i>
Seorang pegawai menunjukkan kepingan emas di toko perhiasan, Kota Tangerang, Banten, Jumat (25/9/2020). Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk pada Jumat (25/9/2020) berada di angka Rp1.009.000 per gram atau naik Rp7000 jika dibandingkan dengan harga emas pada Kamis (24/9/2020). ANTARAFOTO/Fauzan

JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, pemerintah sedang merencanakan pembentukan bullion bank untuk mengelola komoditas emas di dalam negeri.

Ia bilang, hal itu dilakukan karena pertambangan emas di Indonesia terbilang potensial dan besar.

“Kita memiliki pertambangan yang besar dan salah satu yang sedang dikaji oleh pemerintah adalah pembentukan Bullion Bank,” ujarnya dalam Rapat Kerja Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/3).

Airlangga menuturkan, saat ini ekspor komoditas emas terus meningkat untuk memenuhi kebutuhan global. Namun, pada saat yang sama tingkat impor emas juga meningkat. Menurutnya, hal itu perlu untuk didalami dan diketahui penyebabnya.

“Komoditas emas mencatat peningkatan (ekspor) walau di lain pihak, emas juga impornya salah satu yang tinggi. Ini menunjukkan bahwa ada sesuatu yang perlu didalami terkait ekspor impor emas ini, karena kita memiliki pertambangan yang besar,” ujarnya.

Airlangga memaparkan, kinerja ekspor emas dan granule meningkat hingga US$5.280 juta sehingga ia optimis pembentukan bullion bank dapat memberikan banyak manfaat.

Manfaat tersebut meliputi menghemat devisa bagi pemerintah, industri mendapatkan sumber pembiayaan proyek, diversifikasi produk bagi bank, serta masyarakat akan mendapatkan return dari simpanannya.

Ia melanjutkan, pertambangan Grasberg di Papua merupakan tambang emas terbesar di dunia setelah South Deep Gold Mine di Afrika Selatan. Cadangan emasnya mencapai 30,2 juta ounces.

“Emas yang dihasilkan dari tambang Grasberg merupakan produk ikutan dari tembaga,” ucap Airlangga.

Selain itu, Indonesia juga merupakan negara produsen emas terbesar ketujuh di dunia dengan produksi 2020 mencapai 130 ton per tahun atau 4,59 juta ounce.

Namun, Aneka Tambang atau Antam sebagai produsen asal Indonesia hanya tergolong sebagai junior gold miner company dengan produksi pada 2020 sebesar 1,7 ton.

Sementara konsumsi emas Indonesia cenderung masih rendah dengan rincian untuk retail investment 172.800 ounces dan perhiasan 137,600 ounces.

Menteri Perdagangan Muhamad Lutfi menyatakan akan meneruskan kajian mengenai pembentukan bullion bank dengan mempertimbangkan berbagai aspek. Di antaranya mengenai efektivitas untuk mengontrol pasar emas.

“Terima kasih, mudah-mudahan arahan Pak Menko berguna bagi kita semua dan akan kami camkan. Saya hitung ada beberapa hal penting untuk bisa kami laksanakan,” ujarnya.

Baca Juga:

Dilansir dari moneyland.ch, bullion bank digunakan untuk menunjukkan layanan perbankan dengan denominasi lebih banyak logam mulia daripada mata uang fiat. Investopedia menyebut bullion bank memberikan berbagai layanan terkait pasar logam mulia, termasuk kliring, manajemen risiko, lindung nilai, dan perdagangan. Bullion bank juga bertindak sebagai perantara antara pemberi pinjaman dan peminjam.

Hampir semua bank bullion adalah anggota London Bullion Market Association (LBMA). Beberapa di antaranya adalah Merrill Lynch, Goldman Sachs, BNP Paribas, Citibank dan Morgan Stanley.

Bank Swiss yang terlibat dalam perbankan bullion termasuk UBS, Credit Suisse, Bank Julius Baer dan Zürcher Kantonalbank dan Pictet & Cie, yang semuanya berpartisipasi dalam LBMA.

Cara kerjanya adalah bank sentral memberikan pinjaman emas pada bullion bank. Bank tersebut akan menerima uang tunai yang setara dengan emas yang dipinjamkan.

Dalam memberikan pinjaman, bank sentral menerapkan harga sewa yang dikenal sebagai Gold Forward Offers Rates (GOFO), yang diterbitkan setiap hari oleh LBMA. Semakin tinggi tingkat sewa, semakin banyak insentif yang dimiliki bank sentral untuk meminjamkan emas dari cadangannya.

Bullion bank yang meminjam emas bisa menjual atau meminjamkannya ke perusahaan pertambangan. (Rheza Alfian)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar