c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

11 Maret 2020

15:15 WIB

Pelayanan RS BUMN Untuk Pasien Khusus Ditingkatkan

Menteri BUMN akan meningkatkan pelayanan bagi pasien-pasien khusus dengan peningkatkan kualitas tenaga kerja ahli

Editor: Agung Muhammad Fatwa

Pelayanan RS BUMN Untuk Pasien Khusus Ditingkatkan
Pelayanan RS BUMN Untuk Pasien Khusus Ditingkatkan
Tim Medis Rumah Sakit Pertamina Jaya memeriksa suhu tubuh seorang pegawai di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (4/3/2020). Pemeriksaan kondisi suhu tubuh bagi pegawai maupun tamu tersebut untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19. ANTARAFOTO/Aprillio Akbar

JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir akan meningkatkan layanan yang diberikan rumah sakit BUMN untuk pasien yang membutuhkan penanganan khusus, seperti virus corona.

"Jadi jelas nanti ada penderita kanker juga bisa dirawat di sini bukan hanya karena corona hari ini," ujar Menteri Erick saat mengunjungi RS Pertamina Jaya di Jakarta, Rabu (11/3).

Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya akan meningkatkan kualitas ekspertis pada 221 fasilitas khusus yang tersebar di 65 RS milik BUMN. Dalam tiga minggu ke depan, tambah Erick, ia akan meninjau lagi untuk memastikan kesiapan RS.

Sementara itu, Direktur Utama Rumah Sakit (RS) Pertamedika IHC, Fathema Djan Rahmat meyakini seluruh dokter spesialis sudah siap untuk pasien yang butuh penanganan khusus.

Fathema mengatakan ada sekitar 680 dokter spesialis, seperti penyakit paru, penyakit dalam, dan subtropis infeksi yang tersebar di 65 RS milik BUMN. Untuk itu, tambah Fathema, saat ini ada 10-15 dokter spesialis di setiap RS.

Untuk fasilitas khusus, kata Fathema, ada sekitar 221 unit untuk layanan khusus infeksi, termasuk virus corona dan rumah singgah yang mencapai 75 ruangan.

"Jadi cukup besar hampir seluruhnya 300 fasilitas kita bisa berkontribusi membantu masyarakat yang membutuhkan layanan," kata Fathema.

Pada RS Pertamina Jaya sendiri, Fathema mengatakan, pihaknya akan menyelesaikan sekitar 70 ruangan khusus dalam waktu tiga minggu.

Terkait fasilitas kesehatan khusus bagi masyarakat, sebelumnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga telah membangun tempat observasi yang saat ini diprioritaskan untuk penanganan virus corona.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, tempat observasi itu akan selesai pada akhir Maret 2020, sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo.

"Sekarang sudah mulai land clearing, pasokan listrik dark PLN juga akan segera kita sambungkan," kata Menteri Basuki di Jakarta, Selasa (10/3).

Pada tahap awal, akan dibangun sebanyak dua bangunan yang masing-masing bertingkat dua. Untuk ruang observasi, tambah Menteri Basuki, akan disediakan sekitar 500 kasur.

Sementara untuk ruang isolasi, akan disediakan 50 tempat tidur yang terbagi dalam kasur Intensive Care Unit (ICU) sebanyak 30 kasur dan non-ICU sebanyak 20 kasur.

Menteri Basuki mengonfirmasi bahwa Kementerian PUPR juga akan memperbaiki eks-rumah sakit Vietnam yang akan digunakan untuk operasional dokter dan perawat, dapur umum, dan laundry.

"Sekarang ini lagi untuk corona, tapi nantinya untuk penyakit menular lainnya," pungkasnya. (Yoseph Krishna)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar