c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

05 Mei 2020

20:22 WIB

PT Syailendra Capital Luncurkan Reksa Dana Berbasis ESG

Investasi berbasis ESG diminati karena memiliki manajemen risiko yang baik, sehingga menghasilkan valuasi yang bersaing dengan struktur keuangan yang sehat

Editor: Agung Muhammad Fatwa

PT Syailendra Capital Luncurkan Reksa Dana Berbasis ESG
PT Syailendra Capital Luncurkan Reksa Dana Berbasis ESG
Ilustrasi reksa dana. Pixabay

JAKARTA – Perusahaan investasi PT Syailendra Capital optimistis reksa dana yang baru saja diluncurkannya hari ini, yakni Reksa Dana Indeks Syailendra ETF MSCI Indonesia Universal Index (XSMU), dapat menjadi alternatif investasi yang menarik di bursa meskipun dalam masa penuh ketidakpastian akibat pandemi covid-19.

Produk investasi dengan kode ETF XSMU ini adalah reksa dana indeks yang berisi saham-saham perusahaan dengan bobot Environment, Social, & Good governance (ESG). Pemeringkatan emiten yang terpilih mengacu pada indeks MSCI Indonesia ESG Universal.

"Investasi berbasis ESG diminati. Karena, kebijakan berbasis ESG memiliki manajemen risiko yang baik, sehingga menghasilkan valuasi yang bersaing dengan struktur keuangan yang sehat," kata CEO Syailendra Capital Fajar R Hidajat saat peluncuran reksa dana secara virtual di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Selasa (5/5).

Ia menjelaskan, tren investasi berbasis ESG secara global terus meningkat. Sejak 2012, total dana kelolaan untuk investasi berbasis ESG telah meningkat sebesar 138% atau US$13 triliun. Jika mengacu pada historis, total dana kelolaan global untuk ESG fund bisa mencapai US$41 triliun pada 2020.

Oleh karena itu, Syailendra memutuskan untuk meluncurkan reksadana terebut. Terlebih lagi, hanya 31,83% dari reksa dana saham Indonesia yang berhasil mengungguli IHSG di 2019.

Tren itu telah muncul sejak 2010, di mana reksa dana yang dikelola secara aktif ternyata mengalami performa yang underperform jika dibandingkan dengan IHSG.

Selain itu, secara global ETF atau exchange traded fund sedang diminati karena terjadi peningkatan sebesar 35,39% secara rata-rata dari Desember 2014 hingga Desember 2019.

"Tingginya angka tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata investasi (CAGR) bukan tanpa alasan. Reksa dana ETF memiliki beberapa keuntungan, yaitu harga yang transparan, sehingga menjadi tradeable tanpa harus diperjualbelikan. Investor tidak perlu menunggu Nilai Aktiva Bersih (NAB) hari berikutnya untuk memutuskan penjualan. Ketentuan mengenai ETF pun sudah diatur dalam POJK nomor 49 tahun 2015," tuturnya.

Lebih lanjut, kata dia, reksa dana ini menggunakan indeks acuan dari MSCI, sebagai penyedia indeks terkemuka di dunia. Hingga saat ini, MSCI memiliki lebih dari 220 staf untuk ESG secara global dengan lebih dari 230 underlying data points yang terstandardisasi.

"Indeks yang dipilih adalah MSCI Indonesia ESG Universal Index yang berisi 26 saham dari 10 sektor, sehingga secara keseluruhan cukup terdiversifikasi," ujar Fajar.

Baca Juga:

Reksa dana indeks adalah sebuah produk investasi yang dikelola mengacu pada indeks saham, juga obligasi. Reksa dana indeks mirip seperti reksa dana terbuka, yang dapat dibeli dan dijual sewaktu-waktu setiap hari bursa.

Sekadar informasi, dikutip dari keterangan BEI, XSMU merupakan ETF ke-4 yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2020 dan juga menjadi ETF ke-42 di BEI sampai dengan saat ini. (Fitriana Monica Sari)

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar