04 September 2019
08:24 WIB
Editor: Agung Muhammad Fatwa
JAKARTA – PT PP (Persero) Tbk, melalui anak perusahaannya PT PP Infrastruktur akan menggarap proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Riau. Kepastian ini diperoleh setelah perseroan menerima Surat Keputusan Penetapan Pemenang Pengadaan Badan Usaha Kerja Sama Penyelenggaraan SPAM untuk Lintas Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar, Riau.
"Kerja sama ini akan berlangsung selama 30 tahun antara Konsorsium PPMV dan Divisi Air PT Sarana Pembangunan Riau, PDAM Tirta Siak Kota Pekanbaru dan PDAM Tirta Kampar Kabupaten Kampar," jelas Direktur Operasional PT PP Infrastruktur Satya Priambodo siaran pers PT PP (Persero) yang diterima di Jakarta, Selasa (4/9).
Lewat proyek ini, kata dia, perseroan harus menjamin standar kualitas air. Termasuk distribusi air minum sampai di rumah pelanggan, dengan pelayanan 24 jam per hari harus terjamin.
Pembangunan SPAM Lintas Kota Pekanbaru–Kabupaten Kampar direncanakan akan dimulai pada 2020 dan diharapkan air minum akan mengalir sampai di rumah pelanggan secara bertahap mulai 2021.
Nantinya, SPAM Lintas Kota Pekanbaru–Kabupaten Kampar akan melayani sekitar 624.000 jiwa (sekitar 102.000 Sambungan Rumah). Fasilitas ini akan meliputi lima kecamatan, yaitu Tampan, Bukit Raya, Marpoyan Damai, Siak Hulu, dan Tambang dengan peningkatan cakupan layanan 0% di area pelayanan, menjadi 55% (green fields) dengan sumber air baku adalah Sungai Kampar.
Total nilai investasi yang akan digelontorkan oleh Konsorsium PPMV adalah sekitar Rp1,6 triliun. Investasi itu untuk pembiayaan pembangunan Instalasi Pengolahan Air kapasitas produksi 1.000 liter per detik. Selain itu juga, untuk membiayai seluruh bangunan dan kelengkapannya. Mulai dari pembangunan pipa transmisi, pembangunan seluruh jaringan distribusi di area pelayanan. Serta membantu kedua PDAM untuk peningkatan kinerja dengan adanya twinning program.
SK Penetapan Pemenang Pengadaan Badan Usaha Kerjasama Lintas Kota Pekanbaru-Kabupaten Kampar diberikan oleh Direktur PT SPR Nasir Day, yang telah ditunjuk sebagai penyelenggara SPAM Regional Provinsi Riau oleh Gubernur Riau, dan diterima oleh Direktur Operasional PT PP Infrastruktur Satya Priambodo, sekaligus sebagai kuasa resmi Konsorsium PPMV.
Konsorsium PPMV (PT PP Infrastruktur, Maynilad Water Services Inc dan PT Varsha Zamindo Lestari.red) merupakan badan usaha yang dibentuk untuk membangun dan mengelola SPAM Lintas Kota Pekanbaru – Kabupaten Kampar.
PT PP Infrastruktur adalah perusahaan investasi, anak usaha PT PP (Persero) Tbk yang bergerak di bidang pembangunan dan pengelolaan infrastruktur seperti jalan tol, kawasan industri, pelabuhan, bandara, fiber optic, dan air minum, dimana saat ini proyek air minum merupakan salah satu bisnis utama PT PP Infrastruktur.
Sementara itu, hingga semester pertama 2019 diketahui PT PP (Persero) Tbk membukukan kontrak baru sebesar Rp14,81 triliun. Pencapaian kontrak baru tersebut terdiri dari kontrak baru Induk Perseroan sebesar Rp13,15 triliun dan Anak Perusahaan sebesar Rp1,66 triliun.
“Manajemen optimis target kontrak baru Perseroan sampai dengan akhir tahun akan tercapai sebesar Rp50 triliun,” Direktur Utama PT PP Lukman Hidayat beberapa waktu lalu.
PT PP, melalui anak usahanya PT PP Infrastruktur, juga tergabung dalam konsorsium MMVP juga tengah membangun SPAM Regional Djuanda.
Nantinya, SPAM Regional Djuanda akan melayani 2,8 juta penduduk daerah Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi dan Kabupaten Bogor dengan peningkatan cakupan layanan rata-rata dari 43% ke 55%. Serta menambah kapasitas pasokan air ke 5 PDAM yang sudah ada sebesar 26.000 Lps
Beberapa proyek besar yang berhasil diraih PT PP sampai dengan bulan Juni 2019, antara lain RDMP RU V Balikpapan Lanjutan di Kalimantan Timur sebesar Rp5,88 triliun, Tol Indrapura – Kisaran di Sumatera sebesar Rp3 triliun, Smelter Kolaka Tahap 1 dan 2 sebesar Rp700 miliar, Pesantren Mualimin Yogya sebesar Rp470 miliar, Pekerjaan Tambah Landas Pacu Soetta Sec. 1 sebesar Rp455,975 miliar.
Kemudian, Kereta Api Makassar Pare-Pare sebesar Rp450 miliar, Sapras SPBU Rest Area sebesar Rp334 miliar, Landmark Telkom Universe sebesar Rp292 miliar, RSUD Soreang sebesar Rp269 miliar, Infrastruktur Tol Bakauheni sebesar Rp235 miliar.
Sampai dengan Juni 2019, perolehan kontrak baru dari BUMN mendominasi perolehan kontrak baru Perseroan dengan kontribusi sebesar Rp10,01 triliun atau 68%, disusul oleh Swasta sebesar Rp3,61 triliun atau 24% dan APBN sebesar Rp1,17 triliun atau 8% dari total perolehan kontrak baru.
Sedangkan, perolehan kontrak baru berdasarkan jenis atau tipe pekerjaan, yaitu minyak dan gas sebesar 40%, gedung sebesar 24%, jalan dan jembatan sebesar 22% dan industri sebesar 6% yang merupakan empat kontributor utama dari portofolio kontrak baru Perseroan sampai dengan Juni 2019 dengan total kontribusi sebesar 92%. Sisanya dikontribusi oleh bandar udara sebesar 3%, kereta api sebesar 3% dan irigasi dan pembangkit listrik, masing-masing sebesar 1%. (Bernadette Aderi)