c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

29 Mei 2019

19:00 WIB

PLN Kini Punya Dirut Baru

RUPS memutuskan mengangkat Djoko Raharjo Abumanan sebagai Plt Direktur Utama PLN

Editor: Agung Muhammad Fatwa

PLN Kini Punya Dirut Baru
PLN Kini Punya Dirut Baru
Ilustrasi. Galian kabel PLN. Validnews/Agung Natanael

JAKARTA – PT PLN (persero) mengganti jajaran direksi pasca-penangkapan penahanan Direktur Utama nonaktif PLN Sofyan Basir oleh KPK. Setidaknya ada tiga posisi yang ditempati wajah baru sesuai keputusan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PLN tahun 2019.

Utamanya RUPS memutuskan mengangkat Djoko Raharjo Abumanan sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PLN. Djoko sebelumnya menjabat Direktur Bisnis Regional Jawa Bali dan Nusa Tenggara. Keputusan ini diambil per tanggal 29 Mei 2019.

“Sebelumnya Bapak Sofyan Basir telah mengajukan pengunduran diri dan diterima oleh RUPS,” terang Pelaksana Harian (Plh) Executive Vice President Corporate Communication&CSR PLN Dwi Suryo Abdullah dalam rilisnya yang diterima di Jakarta, Rabu (29/5).

Sementara itu untuk posisi Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur dan Nusa Tenggara digantikan oleh Supangkat Iwan Santoso yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Pengadaan Strategis Dua. RUPS juga mengangkat dan menetapkan Sripeni Inten Cahyani sebagai Direktur Pengadaan Strategis Satu.

Surat Keputusan diberikan oleh Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN Edwin Hidayat Abdullah. Acara serah terima dan pengangkatan Direksi PLN digelar di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta Pusat.

Dengan demikian, susunan baru Direksi PLN setelah perubahan adalah Djoko Raharjo Abumanan sebagai Plt Direktur Utama PLN sekaligus sebagai Direktur Pengadaan Strategis 2. Sementara itu, Sripeni Inten Cahyani menjabat sebagai Direktur Pengadaan Strategis 1. Lalu ada Sarwono Sudarto sebagai Direktur Keuangan.

Selanjutnya, Muhamad Ali sebagai Direktur Human Capital Management Syofvi Felienty Roekman sebagai Direktur Perencanaan Korporat. Amir Rosidin sebagai Direktur Bisnis Regional Jawa bagian Tengah. Supangkat Iwan Santoso sebagai Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur, Bali dan Nusa Tenggara. Haryanto W.S. sebagai Direktur Bisnis Regional Jawa bagian Barat.

Machnizon sebagai Direktur Bisnis Regional Kalimantan. Syamsul Huda sebagai Direktur Bisnis Regional Sulawesi. Ahmad Rofiq sebagai Direktur Bisnis Maluku dan Papua. Wiluyo Kusdwiharto sebagai Direktur Bisnis Regional Sumatra.

Dwi mengatakan jajaran direksi, manajemen dan seluruh Pegawai PLN mengucapkan atas peruahan tersebut. Menurutnya stakeholder perseroan menyatakansiap mendukung penuh kepemimpinan Bpk Joko Abumanan selaku Plt Dirut PLN. PLN terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan prima bagi seluruh pelanggan.

Sebelumnya, Manajemen PT PLN (Persero) menyatakan akan menghormati proses hukum yang sedang berjalan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Dirut nonaktif PLN Sofyan Basir. Pemeriksaan atas Sofyan sendiri terkait kasus korupsi kesepakatan kontrak kerja sama pembangunan PLTU Riau-1.

"Kami berharap Pak Sofyan diberi kesehatan dan ketabahan dalam menjalani proses hukum yang dihadapi," kata Plh Executive VP Corporate Communication & CSR PLN, Dwi Suryo Abdullah, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa  (28/5).

Sebagai informasi, pada Senin malam (27/5), KPK  resmi menahan Sofyan Basir yang menjadi tersangka kasus korupsi kesepakatan kontrak kerja sama pembangunan PLTU Riau-1. SFB ditahan 20 hari pertama di Rutan Cabang KPK di belakang Gedung Merah Putih KPK.

KPK menetapkan Sofyan sebagai tersangka karena diduga menerima suap dari pemegang saham Blackgold Natural Resources Johannes Budisutrisno Kotjo. Dalam kronologi kasus tersebut, Johannes Kotjo mencari bantuan agar diberikan jalan untuk berkoordinasi dangan PT PLN untuk mendapatkan proyek "Independent Power Producer" (IPP) Pembangkit Listrik Tenaga Uap Mulut Tambang RIAU-1 (PLTU MT RIAU-1).

Manajemen PLN dipastikan akan selalu bersikap kooperatif manakala dibutuhkan dalam rangka penyelesaian kasus hukum ini. Adanya perkara ini, menurut Dwi, tidak akan mengganggu kinerja perseroan. PLN penjamin bahwa pelayanan terhadap masyarakat akan berjalan sebagaimana mestinya terlebih menjelang Idulfitri, 1440 Hijriah.

"Seluruh pasokan dan tim siaga telah kami kerahkan demi keandalan pasokan listrik di Tanah Air," katanya.

PLN sebelumnya memproyeksikan bahwa kondisi 22 sistem kelistrikan nasional sampai dengan Mei serta tanggal 5 dan 6 Juni 2019 pada umumnya berada pada kondisi aman. Ada beberapa sistem yang berada pada kondisi siaga. Namun, tidak ada sistem berada pada posisi defisit daya. Dengan demikian diproyeksikan tidak akan ada kondisi pemadaman.

Pada hari H Idul Fitri diprediksi beban terendah diperkirakan sekitar 12.000 MW. Sedangkan pada malam hari mencapai 17.000 MW. Angka tersebut lebih kecil dibandingkan rata-rata beban harian listrik ketika hari biasa. Di mana berdasarkan data kuartal I-2019, di Jawa-Bali kebutuhan listrik bisa mencapai 27.000 MW. Artinya ada penurunan sekitar 10.000 MW pada saat malam dan siang turun 15.000 MW ketika Lebaran tiba. (Bernadette Aderi)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar