c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

14 Oktober 2020

19:48 WIB

Mandiri-BNI Siap Sinergi Ciptakan Bank Syariah Modern Terbesar

Layanan dan operasional nasabah tak terganggu

Editor: Agung Muhammad Fatwa

Mandiri-BNI Siap Sinergi Ciptakan Bank Syariah Modern Terbesar
Mandiri-BNI Siap Sinergi Ciptakan Bank Syariah Modern Terbesar
Jajaran pimpinan bank Himbara dan Kementerian BUMN berfoto bersama seusai mengikuti penandatanganan Conditional Merger Agreement untuk Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN di Jakarta, Senin (12/10/2020). Proses ini merupakan bagian dari sinergi bank syariah BUMN dalam rangka pengembangan ekonomi dan perbankan syariah di Indonesia. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/nz

JAKARTA – PT Bank Syariah Mandiri atau Mandiri Syariah mendukung penuh langkah pemerintah Kementerian BUMN menyatukan ketiga bank syariah milik Himbara. Yakni, PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah.

Direktur Utama Mandiri Syariah, Toni EB Subari mengatakan, sinergi bank syariah milik BUMN ini diharapkan akan mampu meningkatkan inovasi ekonomi dan keuangan syariah menjadi lebih modern.

“Insyaallah, kami optimis bank syariah nasional yang bersatu dan bersinergi ini akan menciptakan bank syariah yang modern, inovatif, berbasis digital, berskala global sehingga harapannya bisa memberikan manfaat lebih luas, lebih besar kepada lebih banyak stakeholders. Dan pada akhirnya dapat memakmurkan perekonomian Indonesia,” ujar Toni dalam keterangan di Jakarta, Rabu (14/10).

Dalam beberapa tahun terakhir, lanjut Toni, Mandiri Syariah sendiri konsisten melakukan inovasi layanan digital bagi nasabah. Langkah ini untuk menawarkan sistem layanan perbankan yang berbeda yang tidak hanya memberikan layanan finansial berbasis Syariah. Serta memberikan solusi kebutuhan sosial dan spiritual yang makin relevan dengan kondisi yang terjadi di tengah masyarakat Indonesia.

Pihaknya mengaku siap membantu dan menyelesaikan proses merger ini agar manfaatnya segera dapat dirasakan seluruh masyarakat Indonesia.

Senada, PT Bank BNI Syariah menyambut baik dan siap mendukung langkah penggabungan ketiga bank syariah milik Himbara. Diharapkan bank hasil merger mampu memperkuat ekonomi syariah dan memberikan kebermanfaatan dan kebaikan dunia maupun akhirat yang lebih luas bagi umat.

“Insya Allah, merger ini akan menghasilkan bank syariah yang lebih kuat, solid, dan terbesar di Indonesia. Sudah saatnya kita sebagai negara berpopulasi muslim terbesar di dunia memiliki bank syariah yang besar,” ujar Direktur Utama Bank BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo, melalui keterangan tertulis, Rabu (14/10).

Kelahiran bank hasil merger, lanjutnya, membuat langkah maju Indonesia untuk menjadi pemimpin ekonomi syariah dunia.

Bank hasil merger ini akan membantu mengembangkan industri halal, dengan potensi bisnis global mencapai Rp30 ribu triliun. Mencakup halal food, modest fashion, halal media, halal tourism, halal healthcare, halal cosmetics, serta haji dan umrah.

“Kami berharap bank syariah hasil merger mampu mengoptimalkan potensi ekosistem halal, demi mewujudkan Indonesia sebagai produsen produk-produk halal dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” katanya.

Petugas teller bank melayanai nasabah usai peresmian kantor cabang pembantu (KCP) BNI Syariah Jombang, Jawa Timur, Senin (23/12/2019). ANTARAFOTO/Syaiful Arif

Bertumbuh
Seperti diketahui, anggota Himbara selaku perusahaan induk ketiga bank syariah nasional, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk telah menandatangani Conditional Merger Agreement atau CMA bersama PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah, pada hari Senin (12/10) malam.

Penggabungan ketiga bank syariah milik Himbara tersebut bertujuan agar Indonesia yang merupakan negara berpopulasi umat muslim terbesar di dunia mampu memiliki bank syariah terbesar di Tanah Air yang berskala global.

Selain itu, penggabungan ini diharapkan semakin meningkatkan potensi ekonomi dan keuangan syariah yang sedang tumbuh positif meski di tengah pandemi.

Ketua Tim Project Management Office (PMO) dari merger ini, Hery Gunardi dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa (13/10) menyebutkan bank hasil merger ini diproyeksikan mampu mengumpulkan aset hingga Rp390 triliun pada 2025. 

“Kemudian target pembiayaan bisa mencapai sekitar Rp272 triliun, dan pendanaan sekitar Rp335 triliun. Ini masih proyeksi angka. Tentunya dengan asumsi pertumbuhan konservatif ya kita buat,” ujarnya.

Bila sudah resmi merger pada Februari 2021, integrasi bank syariah ini diyakini akan mencatatkan total aset sekitar Rp220-225 triliun pada kuartal I tahun depan. 

Secara umum, perbankan syariah berpotensi tumbuh dan berkembang di tengah tantangan ekonomi makro dan industri keuangan akibat pandemi.

BNI Syariah mencatatkan total aset Rp50,76 triliun sampai kuartal II tahun 2020 atau naik sebesar 19,46% secara tahunan atau year on year (yoy). Pada periode sama tahun 2019, aset BNI Syariah Rp42,49 triliun.

Pertumbuhan aset ini menempatkan BNI Syariah sebagai bank syariah BUKU III dengan peringkat aset kedua terbesar di Indonesia.

Kenaikan aset tersebut didorong oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga atau DPK BNI Syariah. Pada kuartal II 2020, realisasi DPK BNI Syariah sebesar Rp43,64 triliun atau naik 20,15% secara year on year (yoy) dibandingkan periode sama tahun 2019 sebesar Rp36,32 triliun.

Sementara, hingga akhir Agustus 2020, beberapa indikator kinerja Mandiri Syariah menunjukkan pertumbuhan. Laba bersih tumbuh 26,58% yoy menjadi Rp957 miliar (unaudited). Pembiayaan juga tumbuh hingga 6,18% yoy menjadi Rp76,66 triliun. Pembiayaan segmen ritel tumbuh 12,52% menjadi Rp48,55 triliun seiring strategi fokus yang ditetapkan.

Peningkatan laba bersih dan pembiayaan Mandiri Syariah tersebut ditopang pertumbuhan DPK yang mencapai 13,17% yoy menjadi Rp99,12 triliun.

Mandiri Syariah yang memiliki aset mencapai lebih dari Rp100 triliun ini juga fokus pada produk retail dan konsisten melakukan inovasi dalam layanan digital.

Seorang nasabah menunggu di ruang tunggu Bank Syariah Mandiri, Jakarta, Rabu (14/10/2020). ANTARAFOTO/Rivan Awal Lingga

Tak PHK
Selama proses integrasi maupun setelah integrasi, ketiga bank syariah dan para pemegang saham menjamin tidak akan ada pemutusan hubungan kerja atau PHK.

Sementara bagi para nasabah, Toni menyebutkan merger ini belum berlaku efektif. Penandatanganan CMA baru merupakan langkah awal dari proses merger.

“Nasabah tidak perlu khawatir, kami memastikan layanan dan operasional untuk nasabah pun akan tetap berjalan berdasar pemenuhan kebutuhan nasabah. Tidak ada perubahan pada operasional, kebutuhan nasabah tetap menjadi prioritas dan pelayanan akan tetap kami berikan secara optimal,” pungkasnya.

Abdullah menyebutkan, proses merger tidak mempengaruhi kegiatan operasional dan layanan bank sehingga dana nasabah akan tetap aman terjaga, nasabah juga dapat melakukan aktivitas perbankan seperti biasa. (Fitriana Monica Sari)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar