09 Juli 2020
10:05 WIB
Editor: Agung Muhammad Fatwa
JAKARTA – Lion Air Group kembali memberikan kesempatan kepada 2.600 tenaga kerja yang sebelumnya tidak diperpanjang masa kontrak kerja untuk bekerja kembali.
Corporate Communications Strategic Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro mengatakan, keputusan tersebut diambil karena tren angkutan udara yang mulai berangsur normal.
"Sudah terjadi pergerakan perekonomian menuju arah yang lebih baik, karena berbagai program dan inisiasi pemerintah," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Kamis (9/8).
Lebih lanjut, Danang juga melihat laju atau tren pertumbuhan jumlah penumpang yang terus meningkat dari bulan ke bulan.
Tidak hanya itu, alasan lain ialah harga uji kesehatan yang semakin terjangkau, terutama metode uji kesehatan skrining awal dan cepat (rapid test).
Ia juga mengatakan, saat ini akses mendapatkan uji kesehatan semakin mudah yang tersedia di beberapa titik lokasi. Hal ini agar persyaratan dokumen perjalanan udara bagi penumpang semakin mudah.
Kemudahan-kemudahan tersebut dinilai akan kembali menggairahkan industri penerbangan yang sempat kolaps.
"Pelaksanaan penerbangan Lion Air Group tetap menjalankan protokol kesehatan, dengan harapan agar setiap operasional memenuhi unsur-unsur keselamatan, keamanan dan dalam upaya tidak menyebabkan penyebaran covid-19," ujar dia.
Danang pun optimistis industri penerbangan akan kembali normal seperti sedia kala pada awal 2021 nanti.
Untuk itu, Lion Air Group mempersiapkan semua armada, yang terdiri dari tipe Boeing 737-800NG, Boeing 737-900ER, Airbus 320-200CEO, Airbus 320-200NEO, Airbus 330-300CEO, Airbus 330-900NEO, ATR 72-500 dan ATR 72-600, yang dioperasikan menurut kebutuhan.
Danang menambahkan, pihaknya terus melakukan analisis, mengumpulkan data dan informasi, mempelajari situasi yang terjadi dengan pandangan bisnis ke depan.
Seperti diketahui, pandemi covid-19 memukul berat industri penerbangan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, penurunan penumpang angkutan udara masih terjadi hingga Mei 2020.
Jumlah penumpang angkutan udara domestik yang diberangkatkan pada Mei 2020 hanya sebanyak 87 ribu orang atau turun 89,62% dibanding April 2020. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu turun 98,34%.
Jika diakumulasikan, selama Januari–Mei 2020 jumlah penumpang domestik hanya sebanyak 17,6 juta orang atau turun 40,28% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, Lebih lanjut, jumlah penumpang tujuan luar negeri (internasional) turun 55% menjadi 11,7 ribu orang dibandingkan bulan April.
Jadi, secara kumulatif Januari–Mei 2020 jumlah penumpang internasional hanya sebanyak 3,4 juta orang atau turun 53,76% dibanding periode yang sama tahun 2019. (Rheza Alfian)