c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

15 Desember 2018

13:07 WIB

Lahan Masih Jadi Kendala Besar Pembangunan Tol

Total dana yang diinvestasikan untuk Tol Banda Aceh-Sigli mencapai Rp12,35 triliun, itu pun masih di luar pembebasan lahan

Editor: Agung Muhammad Fatwa

Lahan Masih Jadi Kendala Besar Pembangunan Tol
Lahan Masih Jadi Kendala Besar Pembangunan Tol
Ilustrasi jalan tol. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

BANDA ACEH – Masalah pembebasan lahan memang sering menjadi adangan utama dalam pembangunan infrastruktur negeri. Tidak terkecuali menimpa juga berbagai pengerjaan jalan tol di nusantara. Persoalan lahan bahkan kerap membuat pembangunan infrasratruktur tak kunjung rampung.

Hal ini diakui sendiri oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono yang menyebut kendala dalam pembangunan infrastruktur seperti jalan tol adalah persoalan lahan.

"Untuk kendala memang ada dan di mana saja tantangan itu sama, yaitu soal tanah," ujar Basuki saat ditemui selepas peletakan batu pertama jalan tol Banda Aceh-Sigli di wilayah Blangbintang, Aceh Besar, Aceh, Jumat (14/12).

Basuki menjelaska, untuk jalan tol sendiir, pembebasan lahan menjadi masalah besar karena pembebasannya membutuhkan waktu yan tidak sedikit.

"Karena proses pembebasan ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar, bertahun-tahun," ujarnya.

Dengan segala tantangan mengenai lahan, Basuki tetap optimistis pengerjaan tol pertama di Aceh dari Banda Aceh ke Sigli bisa rampung sesuai rencana di tahun 2021.  Sebagai informasi, Tol Banda Aceh-Sigli ini terbagi ke dalam enam seksi segmen pengerjaan.

Seksi pertama, yak ni Indrapuri Blang Bintang sepanjang 13 km. Dilanjutkan tahap kedua, seksi Blang Bintang Kutobaro sepanjang 8 km, seksi Kutobaro Simpang Baitussalam sepanjang 5 km. Lalu seksi Padang Tiji Seulimeum sepanjang 26 km, seksi Seulimeum Jantho sepanjang 6 km dan seksi Jantho Indrapuri sepanjang 16 km.

Pengerjaannya proyek senilai Rp12,35 triliun ini dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama akan dibangun segmen 4 (Indrapuri-Blang Bintang), segmen 5 (Blang Bintang-Kuto Baro) dan segmen 6 (Kuto Baro-Baitussalam) sepanjang 26 kilo meter.

Adapun tahap kedua, akan dikerjakan segmen 1 (Padang Tiji-Seulimeun), segmen 2 (Seulimeun-Jantho) dan Jantho-Indrapuri) sejauh 48 kilometer.

Dengan adanya tol ini, diperkirakan waktu tempuh Banda Aceh-Sigli yang selama ini bisa menghabiskan waktu tiga jam, berkurang dengan signifikan hingga hanya memakan waktu sekitar satu jam saja.

Penggenjotan pembangunan jalan tol di nusantara sendiri memang sudah tertuang dalam RPJMN 2015—2019. Ditargetkan pada periode ini, jalan tol di Indonesia bisa bertambah 193 kilometer. Dari yang tadinya hanya 807 kilometer pada 2014 menjadi 1.000 kilometer di akhir 2019.

Target tersebut pun diyakini bisa terlampaui. Pasalnya berdasarkan evaluasi paruh waktu dari Bappenas, diperkirakan sampai akhir 2019, secara kumulatif jalan tol di Indonesia bisa mencapai panjang 1.807 kilometer.

Jalan Tol Banda Aceh-Sigli yang akan tol pertama di Provinsi Aceh secara resmi memulai pengerjaan (groundbreaking) pada Jumat (14/12) kemarin. Presiden Joko Widodo sendiri yang meresmikan pembangunannya.

"Untuk jalan tol Banda Aceh-Sigli ditargetkan akan rampung pada tahun 2021 pada bulan Maret," ujar Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPP Sugiyartanto di kawasan Blang Bintang, Aceh Besar, Jumat (14/12), seperti dilansir Antara.

Sugiyartono menuturkan, pengerjaan jalan tol pertama di Aceh ini nantinya akan sepanjang 74 kilometer dengan enam segmen pengerjaan tersebut,. Total dana yang diinvestasikan sendiri mencapai Rp12,35 triliun.

Sugiyartono mengemukakan, dana yang dikeluarkan bisa jadi membengkak. Mengingat total dana investasi hanya untuk pembangunan guna kebutuhan konstruksi. Namun, masih di luar biaya untuk pembebasan lahan.

"Pembebasan itu dari dana talangan pemerintah (Lembaga Manajemen Aset Negara/LMAN)," ucap Sugiyartono.

Dengan adanya jalan tol ini, diprediksi pertumbuhan perekonomian Aceh akan lebih baik dengan terpangkasnya waktu tempuh antara dua kota ini. Pasalnya dengan tol ini, diperkirakan waktu tempuh Banda Aceh-Sigli yang selama ini bisa menghabiskan waktu tiga jam, berkurang dengan signifikan hingga hanya memakan waktu sekitar satu jam.

"Kalau tol kan 80 km/jam, sedangkan di arteri paling tidak 40-45 km/jam, bisa kita bandingkan, berapa perbedaan biaya transportasi setiap kilometernya untuk barang yang diangkut melalui angkutan jasa," paparnya.  (Teodora Nirmala Fau)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar