c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

24 November 2020

20:00 WIB

Kuartal III, Laba Bersih Jasa Marga Turun 89,5%

Pendapatan perusahaan dari pemasukan kas tol juga turun 15% (yoy), akibat menurunnya volume lalu lintas sebagai imbas PSBB dan WFH

Editor: Agung Muhammad Fatwa

Kuartal III, Laba Bersih Jasa Marga Turun 89,5%
Kuartal III, Laba Bersih Jasa Marga Turun 89,5%
Ilustrasi Jasa Marga. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar.

JAKARTA – PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatatkan laba bersih sebesar Rp157,6 miliar pada kuartal III/2020. Perolehan tersebut, terhitung turun Rp1,34 triliun secara tahunan, atau setara 89,5% (yoy) dibandingkan perolehan laba bersih pada kuartal III/2019.

“Jasa Marga tetap konsisten menjaga kinerja usaha pada kuartal III/2020 di tengah pandemi Covid-19, yang turut berdampak terhadap bisnis Perseroan dan juga peningkatan beban bunga seiring dengan pengoperasian jalan tol baru,” tulis Corporate Secretary Jasa Marga Agus Setiawan dalam siaran resminya, Selasa (24/11).

Jasa Marga juga melaporkan bahwa pendapatan perusahaan juga turun, yang berasal dari pendapatan tol dan pendapatan konstruksi. Keduanya, masing-masing turun Rp1,1 triliun dan Rp9,48 triliun atau setara 15% dan 71,9% dibanding periode sama tahun sebelumnya.

Agus menjelaskan, penurunan pendapatan tol disebabkan penerapan work from home (WHF) oleh banyak instansi, serta kebijakan PSBB di berbagai daerah pada kurun waktu April –Juni 2020. Jadi terjadi penurunan volume lalu lintas harian di jalan tol.

“Namun, hasil ini lebih baik dibandingkan kinerja kuartal II/2020, pendapatan tol turun 17,5% dari Kuartal II/2019,” sambungnya.

Namun, setelah adanya pelonggaran PSBB kedua pada akhir September 2020, realisasi pendapatan tol Jasa Marga diakui mengalami peningkatan. Dari sebelumnya turun sekitar 20% pada awal implementasi PSBB kedua, menjadi turun sekitar 4,5% pada minggu kedua November 2020, jika dibandingkan pendapatan tol normal sebelum kebijakan WFH dan PSBB diberlakukan.

Di sisi lain, EBITDA Jasa Marga pada kuartal III/2020 ini juga diinformasikan ikut menurun, yakni sebesar 17% dibandingkan kuartal III/2019, atau menjadi Rp4,2 triliun.

Namun total aset perseroan, per 30 September 2020 ini, mencatatkan pertumbuhan sebesar tumbuh 3,8% (yoy). Dari Rp99,67 triliun pada kuartal III/2019, menjadi Rp103,5 triliun pada kuartal III/2020.

Agus menerangkan, capaian tersebut diperoleh, seiring peningkatan progres penyelesaian jalan tol baru milik Jasa Marga.

“Itu merupakan keberhasilan Perseroan untuk menjaga kinerja positif,” imbuhnya.

Jasa Marga pun berkomitmen, menjaga kinerja perusahaan agar tetap positif di tengah pandemi Covid-19 dengan melakukan upaya efisiensi di beberapa bagian. Salah satunya pada beban usaha dan pengendalian pembelanjaan modal perusahaan, baik untuk operasional maupun pengembangan usaha.

Dari sisi pendanaan untuk mendukung likuiditas Perseroan, Jasa Marga menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Jasa Marga Tahap I pada 8 September 2020 senilai Rp2 triliun. Perusahaan mengumumkan, permintaan yang masuk untuk obligasi berkelanjutan II, mencapai Rp2,7 triliun, melebihi nilai yang ditawarkan.

“Dana hasil penerbitan obligasi tersebut akan digunakan di antaranya untuk modal kerja, pemeliharaan jalan tol, peningkatan fasilitas dan sarana penunjang jalan tol lainnya,” tulis Agus menjelaskan.

Pembaruan Informasi Bisnis
Jasa Marga baru saja meresmikan Jalan Tol Manado-Bitung Ruas Manado-Danowudu pada akhir September 2020, yang dibuka oleh Presiden Indonesia Joko Widodo.

Jalan tol yang dikelola Jasa Marga Itu, telah beroperasi dengan tarif. Setelah, sebelumnya beroperasi tanpa tarif selama sekitar satu bulan, sebagai bentuk sosialisasi kepada masyarakat.

Dioperasikannya jalan tol sepanjang 26,35 km dan Jalan Tol Pandaan-Malang seksi V Pakis-Malang, membuat jumlah jalan tol yang dikelola Jasa Marga menjadi 1.191 km yang tersebar di seluruh Indonesia.

Pada September 2020, Jasa Marga bersama konsorsium PT Daya Mulia Turangga-PT Gama Group dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk juga telah menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol atau PPJT. Serta Perjanjian Penjaminan Proyek Jalan Tol Solo-Yogyakarta-New Yogyakarta International Airport atau NYIA Kulon Progo sepanjang 96,57 km dengan nilai investasi sebesar Rp26,6 triliun dan masa konsesi selama 40 tahun.

Kepemilikan saham pada konsorsium antara lain, PT Daya Mulia Turangga-PT Gama Group sebesar 51%, Jasa Marga sebesar 25%, dan Adhi Karya sebesar 24%. (Zsazya Senorita)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar