10 Mei 2019
08:22 WIB
Editor: Agung Muhammad Fatwa
JAKARTA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menandatangani perjanjian kerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi DKI Jakarta dan Universitas Multimedia Nusantara (UMN) melalui Indonesia Design Development Center (IDDC). Kolaborasi dilakukan untuk menambah nilai produk ekspor yang diyakini bisa tercapai dalam IDDC yang merupakan wadah pelayanan pengembangan desain komunikasi visual.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN), Arlinda mengatakan, kerja sama antara Kemendag, Dekranasda dan UMN dalam IDDC akan berlangsung selama dua tahun ke depan. Kerja sama ini diharapkan dapat mendorong kinerja ekspor Indonesia di tengah pelemahan ekonomi global yang terjadi beberapa tahun ini.
“Kita ingin agar semua produk yang nanti akan diekspor tentunya kalau dia dilakukan sentuhan desain akan menghasilkan produk yang bernilai tambah tinggi,” ujar Arlinda setelah menyaksikan penandatanganan kerja sama tersebut di auditorium Kemendag, Jakarta Pusat, Kamis (9/5).
Arlinda berharap, kerja sama dengan institusi pendidikan dapat membuat para desainer dari universitas-universitas bergabung di IDDC. Ide-ide desain yang dibawa para desainer diyakini secara tidak langsung akan meningkatkan nilai ekspor Indonesia.
Salah satu jalannya adalah melalui kompetisi Good Design Indonesia (GDI). Di mana pemenangnya dapat membawa desain produk mereka ke Jepang pada kompetisi desain bernama G-Mark.
“Mudah-mudahan dengan mereka bergabung atau kita kerja sama dengan mereka kita bisa menghasilkan produk yang kalau kita ekspor itu kan harus ada diversifikai pasar dan diversifikasi produk. Diversifikasi produk inilah yang ingin kembangkan,” papar Arlinda.
Untuk diversifikasi pasar, Arlinda menyebutkan, pihaknya akan mengupayakan perluasan pasar di Asia Selatan. Lantaran ia menilai produk-produk Dekranasda memiliki potensi besar laku di Bangladesh, Sri Lanka, bahkan India sekali pun.
Upaya yang akan dilakukan adalah melakukan promosi produk, tidak hanya melalui pameran dalam dan luar negeri, tetapi kita juga melalui misi dagang.
“Tahun 2019 kita fokus pada pameran besar dan terintegrasi. Salah satunya kita ingin masuk ke Shanghai expo. Kita berharap makin banyak buyer yang datang agar bisa membawa buyer yang lebih besar lagi,” jelas Arlinda.
Arlinda menuturkan, nantinya Kemendag dan Dekranasda DKI Jakarta akan memberikan pendampingan bagi para pelaku usaha binaan Dekranasda Jakarta melalui konsultasi pada kegiatan Klinik Desain di IDDC. Kemendag juga akan merekomendasikan tenaga ahli desainer yang ada di basis data IDDC, apabila Dekranasda Jakarta melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan produk berbasis desain produk dan komunikasi visual.
“Kerja sama Kemendag dan Dekranasda DKI Jakarta diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan serta pengembangan produk berbasis desain dan komunikasi visual antar-kedua belah pihak,” ujarnya.
Sebagai informasi, program Klinik Konsultasi Desain sudah berjalan sejak 2017. Kemudiaan sejak Februari 2019, para desainer dari UMN telah bertugas di Klinik Konsultasi Desain.
“Bagi pelaku usaha yang ingin berkonsultasi desain komunikasi visual dapat dilakukan setiap hari Kamis. Dari hasil konsultasi tersebut diharapkan akan menghasilkan minimal 10 purwarupa produk,” imbuh Arlinda.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Produk Ekspor Kemendag Ari Satria menjelaskan, Kemendag dan UMN juga akan melakukan kerja sama riset untuk mengembangkan produk ekspor melalui desain komunikasi visual. Riset tersebut dilakukan dengan menggunakan data dan informasi dari basis data IDDC atau Euro Monitor dan Stylus yang dapat diakses di IDDC.
Sebagai salah satu bentuk kegiatan pengabdian masyarakat, akan diterapkan pula unit design center yang merupakan hub untuk menghubungkan IDDC dengan Program Studi (Prodi) Desain Komunikasi Visual UMN. Di mana prodi tersebut melayani para pelaku usaha di wilayah Provinsi Banten.
Partisipasi UMN dalam membuat hub dianggap akan dapat memotong mata rantai jarak konsultasi para UKM yang berada jauh dari IDDC. Khususnya ini bagi para UKM berdomisili di seputar Banten tempat lokasi kampus berada.
“Dengan adanya unit design center ini, maka para pelaku usaha di Banten dan sekitarnya yang lokasinya jauh dari IDDC mendapatkan kemudahan dalam melakukan konsultasi desain komunikasi visual tanpa harus mendatangi IDDC yang berada di Jakarta,” jelas Ari. (Zsazya Senorita)