c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

02 Maret 2020

08:15 WIB

KKP Kembangkan Industri Pakan Berbahan Baku Maggot

Penggunaan maggot sebagai bahan baku alternatif pakan ikan diyakini mampu menekan laju harga pakan di pasaran

Editor: Agung Muhammad Fatwa

KKP Kembangkan Industri Pakan Berbahan Baku Maggot
KKP Kembangkan Industri Pakan Berbahan Baku Maggot
Warga warga melintas di kolam ikan di bantaran sungai Gajah Wong, Umbulharjo, DI Yogyakarta, Rabu (29/1/2020). Pemerintah Kota Yogyakarta memanfaatkan aliran parit di sekitar bantaran sungai untuk budidaya ikan yang menjadi salah satu sumber perekonomian bagi masyarakat serta membangun ruang publik untuk menghilangkan kesan kumuh. ANTARAFOTO/Hendra Nurdiyansyah

JAKARTA – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan membangun tujuh unit model industri pakan percontohan berbasis maggot, hal ini dilakukan demi memberdayakan sumber daya lokal serta menekan laju harga pakan.

"Maggot berpeluang cukup besar untuk dijadikan sebagai bahan baku alternatif pakan berprotein tinggi bagi pertumbuhan ikan," kata Direktur Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB), Slamet Soebjakto, dikutip dari Antara, Minggu (2/3).

Slamet menuturkan, maggot dapat mengurangi penggunaan tepung ikan, dengan kandungan nutrien yang lengkap dan kualitas yang baik serta dapat diproduksi dengan kuantitas besar dalam waktu singkat secara berkesinambungan.

Adapun tujuh unit model percontohan maggot skala industri yang akan dibangun antara lain di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar Sukabumi, Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam Jambi, dan Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin.

Kemudian, di Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Tatelu, Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara, Balai Perikanan Budidaya Air Payau Situbondo, dan Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya Karawang.

Maggot merupakan organisme yang berasal dari telur Black Soldier Fly (BSF) pada metamorfosis fase kedua setelah fase telur, sebelum fase pupa yang nantinya akan menjadi BSF dewasa.

Maggot dapat diproduksi dengan mudah dan cepat. Panen maggot dapat dilakukan mulai dari usia 10-24 hari, telur Black Soldier Fly sudah menetas dan memasuki fase larva yang tumbuh sekitar 15-20 mm hingga masuk fase pupa.

Slamet menerangkan bahwa maggot dapat tersedia dalam jumlah melimpah dan sepanjang waktu, tidak berbahaya bagi ikan dikarenakan bukan vektor penyakit. Selain itu maggot mengandung nutrisi sesuai dengan kebutuhan ikan yakni kandungan protein sebesar 40–48% dan lemak 25–32%.

"Produksi budidaya maggot tidak membutuhkan air, listrik, bahan kimia, dan infrastruktur yang digunakan relatif sederhana, serta maggot mampu mendegradasi limbah organik menjadi material nutrisi lainnya," jelas Slamet.

Keunggulan lain maggot antara lain teknologi produksi yang mudah diadopsi masyarakat, dan dapat diproses menjadi tepung maggot (mag meal) sehingga dapat menekan biaya produksi pakan.

"Melihat potensi yang dimiliki dari produksi budidaya maggot, maka kita perlu pengembangan industri maggot. Pengolahan sampah organik melalui teknologi biokonversi maggot diharapkan juga berperan dalam mengurangi sampah organik dengan cepat serta dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru dan juga ketersediaan maggot sebagai bahan baku alternatif pakan tersedia sepanjang waktu," tegas Slamet. (Nadia Kurnia) 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar