c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

23 November 2020

14:53 WIB

KISI Asset Management Luncurkan ETF Berbasis Indeks MSCI Indonesia

Reksa dana ETF tersebut telah mendapatkan pernyataan efektif dari OJK pada 11 November 2020 lalu

Editor: Fin Harini

KISI Asset Management Luncurkan ETF Berbasis Indeks MSCI Indonesia
KISI Asset Management Luncurkan ETF Berbasis Indeks MSCI Indonesia
PT KISI Asset Management (KISI-AM) meluncurkan reksa dana ETF keduanya, KISI MSCI Indonesia ETF. PT KISI AM/Dok

JAKARTA - PT KISI Asset Management atau KISI-AM meluncurkan reksa dana exchanged traded fund (ETF) keduanya, KISI MSCI Indonesia ETF.

Produk reksa dana yang dapat diperdagangkan di bursa ini, mengacu ke indeks MSCI Indonesia. Yakni, indeks yang di dalamnya terdapat 22 saham dengan kapitalisasi besar dan menengah, dan likuiditas tinggi.

"Kami melihat peluang dari adanya kebutuhan dari investor domestik maupun global untuk berinvestasi di reksa dana indeks yang diakui dan diterima secara global, sehingga kami menerbitkan ETF ini," kata Direktur Utama KISI AM l, Mustofa saat peluncuran ETF tersebut secara daring di Jakarta, Senin (23/11).

Reksa dana ETF tersebut telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 11 November 2020 lalu.

Dalam peluncuran reksa dana ETF itu, KISI-AM bekerja sama dengan Korea Investment & Sekuritas Indonesia sebagai dealer partisipan dan PT Bank KEB Hana Indonesia sebagai Bank Kustodian.

Indeks MSCI Indonesia sendiri didasarkan pada metodologi MSCI Global Investable Indexes (GIMI), yang dirancang untuk mengukur kinerja segmen kapitalisasi besar dan menengah di pasar Indonesia.

Dengan 22 konstituen saham, indeks tersebut mencakup 85% dari kapitalisasi pasar saham Indonesia.

Mustofa yakin produk ETF tersebut akan menjadi salah satu pilihan utama bagi para investor yang ingin berinvestasi di saham-saham dengan fundamental yang kuat dan likuiditas tinggi.

"Dari reksa dana ini, kami berharap dapat menghimpun dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) sebesar Rp500 miliar hingga akhir tahun 2021," ujar Mustofa.

Pada tahun depan, perseroan berencana menerbitkan beberapa reksa dana dan menargetkan dana kelolaan akan menjadi Rp2 triliun pada akhir tahun 2021.

Baca Juga:

Sebelumnya, BEI menyesuaikan pergerakan harga maksimum atau maximum price movement untuk meningkatkan likuiditas perdagangan ETF atau reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di bursa.

Maximum price movement sebelumnya hanya ditetapkan sebanyak 10 tick atau 10 kali fraksi harga ETF. Kini, maximum price movement disesuaikan menjadi tidak terbatas sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor II-C tentang Perdagangan Unit Penyertaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Di Bursa.

"Dengan ditetapkan maximum price movement, perdagangan ETF menjadi tidak terbatas. Diharapkan investor akan lebih efisien dan efektif dalam melakukan permintaan beli dan atau penawaran jual ETF," kata Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi saat jumpa pers secara daring di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Selasa (10/11).

Inovasi tersebut juga diharapkan akan lebih memudahkan dealer partisipan ETF dalam memberikan kuotasi ETF sesuai dengan volatilitas pasar dan spread yang diperlukan oleh dealer partisipan.

Kebijakan BEI menyesuaikan maximum price movement dalam perdagangan ETF lantaran perkembangan pesat wahana investasi tersebut. Perdagangan ETF berkembang cukup signifikan sejak 2017 sampai dengan saat ini. Hal ini ditandai oleh 45 ETF yang telah tercatat di BEI sampai dengan Oktober 2020. Dengan dana kelolaan atau AUM ETF yang mencapai Rp13,3 triliun.

Adapun saat ini, tercatat perdagangan ETF sudah menarik minat 22 Manajer Investasi (MI) dan tujuh Anggota Bursa yang terdaftar sebagai dealer partisipan. (Fitriana Monica Sari)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar