c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

10 Agustus 2020

13:59 WIB

Jadi Destinasi Premium, Labuan Bajo Perkuat Kualitas Layanan

BOP Labuan Bajo Flores akan mengakomodir segala jenis wisatawan, mulai dari pengunjung dengan daya beli tinggi hingga kelompok backpacker

Editor: Agung Muhammad Fatwa

Jadi Destinasi Premium, Labuan Bajo Perkuat Kualitas Layanan
Jadi Destinasi Premium, Labuan Bajo Perkuat Kualitas Layanan
Bandara internasional Komodo di Labuan Bajo, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Antaranews

JAKARTA – Destinasi wisata Labuan Bajo di NTT gencar dibangun untuk meningkatkan layanan. Pembangunan yang mencakup sisi infrastruktur maupun sumber daya manusia yang terlibat, dilakukan sebagai persiapan sebagai tuan rumah Asean Summit dan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G-20 yang akan dihelat pada 2023 mendatang. Juga, menjaga pariwisata destinasi premium tersebut agar berkelanjutan.

"Untuk tahun ini yang dikerjakan Kemenhub perpanjangan runway 250 meter dan pemotongan bukit Telumpang sehingga pesawat bisa terbang dengan nyaman," kata Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata atau BOP Labuan Bajo Flores, Shana Fatina dalam webinar bertajuk 'Bincang Media: Membangun 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas Yang Berkualitas' di Jakarta, Senin (10/8).

Pembangunan Bandara Komodo ini akan dilakukan oleh konsorsium PT Cinta Airport Flores yang telah memenangkan tender tahun lalu. Ditargetkan tahun 2021 akan dilakukan perpanjangan runway dan apron. Target ini mundur dari rencana semula, yakni bandara tersebut dirancang menerima kedatangan internasional pada akhir 2020.

Sekadar mengingatkan, PT Cinta Airport Flores atau CAF telah menyiapkan dana untuk belanja modal sebesar Rp1,203 triliun untuk membiayai pembangunan dan pengembangan Bandara Komodo. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun perpanjangan landasan pacu, pelebaran apron, penambahan dua terminal baru, perkerasan runway dan taxiway, serta untuk fasilitas pendukung lainnya.

CAF adalah Badan Usaha Pelaksana yang dibentuk oleh konsorsium yang dipimpin oleh PT Cardig Aero Services Tbk atau CASS. Yakni, perusahaan nasional yang bergerak di bidang jasa penunjang transportasi udara sejak 36 tahun yang lalu, jasa solusi boga dan jasa lainnya. Anggota konsorsium lainnya adalah Changi Airports International PTE LTD.

Pada struktur pemegang saham, CASS tercatat sebagai pemegang saham mayoritas dengan memiliki 80% dari total saham CAF. Sementara, Changi dan afiliasinya tercatat memiliki 20%.

Tak hanya mempersiapkan infrastruktur, Shana menegaskan pihaknya juga terus mendorong peningkatan sumber daya manusia pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya dalam wilayah koordinasi BOP Labuan Bajo.

Peningkatan layanan dilakukan sebagai upaya mendorong pariwisata yang berkualitas, untuk menjaring kunjungan wisatawan dengan tingkat pengeluaran yang tinggi.

"Pengeluaran setidaknya US$1.500 per orang dalam setiap kunjungan. Jadi selain mendorong penyediaan fasilitas premium, kami juga berupaya agar SDM pengelola juga premium," jelas Shana.

Namun demikian, Shana menjelaskan ia tak akan melupakan para backpacker. Meskipun menyasar wisatawan daya beli tinggi, Shana juga ingin mengakomodasi dan memfasilitasi seluruh pengunjung yang nantinya juga dapat dijangkau oleh para backpacker yang akan menikmati Labuan Bajo.

"Kami akan siapkan kantong-kantongnya sehingga seluruh wisatawan bisa menikmati wisata berkualitas premium dan memberi nilai tambah karena interaksi dengan masyarakat dan kearifan lokal sambil menikmati kekayaan alam Flores," tutur Shana.

Baca Juga:

Sementara itu, Direktur Pengembangan Indonesia Tourism Development Corporation atau ITDC, Edwin Darmasetiawan memaparkan bahwa pihaknya telah menggandeng BOP Labuan Bajo Flores dan kementerian serta instansi terkait untuk membenahi salah satu kawasan di Labuan Bajo, yakni Tana Mori untuk dijadikan sebagai destinasi kelas premium.

Edwin meyakini bahwa upaya tersebut dilakukan untuk menjadikan Labuan Bajo semakin berkualitas dan menarik wisatawan mancanegara dengan daya beli yang tinggi.

Masterplan Tana Mori, tambah Edwin, sudah diselesaikan dan siap untuk dibangun dengan konsep-konsep yang sesuai dengan nilai Travel and Tourism Competitiveness Index atau TTCI.

"Jadi ketika proses pembangunan dimulai, itu akan sangat memperhatikan infrastruktur hygiene sesuai nilai TTCI," tutur Edwin.

Edwin menyebut pihaknya tengah membangun dua unit hotel bintang 5 dan satu unit hotel bintang 4 untuk mengakomodasi tamu dari acara KTT G-20 dan Asean Summit yang akan digelar pada 2023.

"Jadi hotel ini diharpkan dapat menampung tamu dari acara tersebut hingga dapat dimanfaatkan oleh wisatawan untuk menginap ke depannya," tandasnya. (Yoseph Krishna)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar