15 April 2019
14:14 WIB
Editor: Agung Muhammad Fatwa
JAKARTA – PT Jasa Marga (Persero) Tbk bersama dengan PT Mandiri Manajemen Investasi meluncurkan produk Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi lnfrastruktur (KIK-DINFRA). Lewat instrumen ini, investor ritel dengan modal terbatas bisa turut bersumbangsih mendanai proyek-proyek strategis nasional, khususnya terkait pembangunan jalan tol.
Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Aryani mengungkapkan, melalui KIK-Dinfra, Jasa Marga diharapkan dapat memperoleh pembiayaan. Dengan demikian, struktur keuangan Jasa Marga juga makin kuat.
"Pembelinya adalah masyarakat, ritel. Jadi masyarakat sudah ikut membangun infrastruktur," cetusnya seperti dilansir Antara, Senin (15/4).
Peluncuran investasi untuk mencari pembiayaan baru dikarenakan memang saat ini Jasa Marga sedang membutuhkan banyak pembiayaan untuk proyek-proyeknya. Sampai saat ini, ruas jalan tol yang dikerjakan Jasa Marga mencapai 1.250 kilometer.
"Tantangannya adalah di pembiayaan karena besarnya investasi yang kita lakukan," ucapnya.
Dalam peluncuran KIK-Dinfra ini, ia menjelaskan, proyek yang dipilih adalah ruas Tol Gempol-Pandaan. Proyek ini dinilai cocok untuk didanai melalui KIK-Dinfra karena beberapa pertimbangan. Salah satunya karena tol ini sudah beroperasi (brownfield).
Karakter lain yang bisa dipertimbangkan di antaranya panjang ruas tol. Diperhitungkan juga EBITDA anak usaha Jasa Marga yang menangani ruas tol.
Produk KIK DINFRA ini bernama DINFRA Toll Road Mandiri-001 dan pertama kali diperkenalkan pada saat penyerahan surat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dilaksanakan pada perhelatan IMF Bank Dunia di Bali tahun 2018.
PT Jasamarga Pandaan Tol adalah pengelola ruas tol Gempol-Pandaan sepanjang 13,61 kilometer, yang merupakan underlying DINFRA Toll Road Mandiri-001. Ruas tol GempoI-Pandaan menyambungkan ruas tol Surabaya-Gempol dan ruas tol Pandaan-Malang yang memiliki masa konsesi selama 37 tahun dan telah beroperasi sejak tahun 2015.
Ke depan Jasa Marga pun kemungkinan menggunakan skema KEK-Dinfra untuk membiayai proyek tolnya yang lain. Hanya saja, Desi belum dapat memastikan proyek lain yang juga akan dibiayai oleh skema investasi sejenis.
"Kita masih lihat kondisi kita, situasi market, dan gairah pasar. Banyak yang dikaji misalnya Jasa Marga Bali tol tapi itu banyak BUMN. Misalnya juga Surabaya-Mojokerto bisa kita kaji," tambah Desi.
Head of Product and Alternative Investment Mandiri Investasi Nugroho Dwi Prasetyo menyatakan investor bisa membeli KIK-Dinfra dengan minimal investasi Rp100 ribu. Adapun imbal hasilnya sesuai dengan kinerja ruas tol Gempol-Pandaan sendiri.
"Karena sifat KIK-Dinfra diperdagangkan di bursa maka potensi imbal hasil atau capital gain yang diperoleh saat investasi atau penjualan kepemilikannya di bursa," katanya.
DINFRA Toll Road Mandiri-001 merupakan produk pendanaan yang diterbitkan Jasa Marga untuk menjaga kondisi keuangan Perusahaan agar tetap solid dan merupakan alternatif pendanaan baru di luar pendanaan yang tersedia saat ini. Produk ini diluncurkan untuk memperluas basis investor yang berpartisipasi dalam pembiayaan infrastruktur.
Berdasarkan POJK N0552/POJK.04/2017, Dana Investasi lnfrastruktur (DINFRA) adalah wadah berbentuk kontrak investasi kolektif yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya sebagian besar diinvestasikan pada aset infrastruktur dalam bentuk utang dan atau ekuitas oleh Manajer Investasi. Produk Dinfra selanjutnya dapat ditawarkan melalui penawaran umum maupun penawaran tebatas. Jadi, keunggulan KIK-DINFRA dibanding produk investasi lainnya, antara Iain KlK-DINFRA memberikan solusi alternatif bagi investor untuk berinvestasi pada aset infrastruktur secara langsung atau tidak langsung.
Tidak hanya itu, KlK-DINFRA juga memberikan manfaat tambahan dalam diversifikasi portofolio pada aset infrastruktur yang belum atau sedang dalam proses pembangunan (greenfield) maupun yang telah menghasilkan pendapatan (brown-field) melalui sarana alternatif investasi yang berpotensi mengurangi volatilitas portofolio.
Dalam skema DINFRA Toll Road Mandiri-001, investor menempatkan dana pada KIK DINFRA yang dikelola oleh Manajer Investasi dalam bentuk Unit Penyertaan KIK DINFRA. Kemudian, dana tersebut akan digunakan oleh Manajer Investasi untuk berinvestasi pada aset infrastruktur dengan membeli saham PT Jasamarga Pandaan Tol sebagai pemilik konsesi ruas jalan tol Gempol-Pandaan yang merupakan salah satu Anak Perusahaan PTJasa Marga (Persero) Tbk,.
Mandiri Investasi bertindak sebagai Manajer Investasi didukung oleh PT Mandiri Sekuritas sebagai arranger dan PT Bank Maybank Indonesia Tbk sebagai Bank Kustodian.
Di tempat yang sama, Direktur Utama Mandiri Investasi Alvin Patisahusiwa menambahkan, selaku manajer investasi KIK-Dinfra, pihaknya memilih untuk melakukan Pencatatan di BEI. Untuk KIK-Dinfra total dana perolehan melalui penawaran bertahap sampai akhir Mei 2019 ditargetkan mencapai Rp1 triliun dengan porsi investor didominasi ritel.
"Total dana yang terkumpul ditargetkan Rp1 triliun, tapi demand (penawaran) sampai sekarang lebih dari Rp1 triliun dan saat peluncuran Rp 423 miliar," paparnya.
Menteri BUMN Rini M Soemarno mengaku bangga dengan adanya produk KIK Dinfra yang dicatatkan di BEI.
"Investor bukan hanya institusi saja, karena seringkali investor adalah institusi seperti asuransi, dana pensiun. Alhamdulillah ini 50% investor ritel," katanya saat Pencatatan Perdana KIK-Dinfra di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (15/4).
Menurutnya, investor ritel yang lebih besar memang diharapkan oleh pemerintah. Tujuannya agar masyarakat lebih bersemangat untuk investasi di bursa saham. Selain itu, pasar pun menjadi lebih dalam sehingga pemerintah bisa menawarkan produk-produk yang lebih variatif. (Kartika Runiasari)