c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

08 September 2017

12:48 WIB

Indonesia Tetap Jadi Tujuan Favorit Investasi Singapura

Industri digital dan destinasi pariwisata baru dipandang sebagai invetasi potensial

Indonesia Tetap Jadi Tujuan Favorit Investasi Singapura
Indonesia Tetap Jadi Tujuan Favorit Investasi Singapura
BERSAMA-Presiden Indonesia Joko Widodo dan Perdana Menteri Lee Hsien menyaksikan jet tempur F16 milik Angkatan Udara Republik Singapura dan Angkatan Udara Republik Indonesia TNI-AU terbang membentuk sebuah formasi di Marina Bay Cruise Centre di Singapura, Kamis (7/9). ANTARA FOTO/REUTERS/Edgar Su.

SINGAPURA-Kunjungan dua hari Presiden Joko Widodo ke negeri tetangga, Singapura berbuah manis. Sejumlah penawaran investasi kepada para pengusaha Singapura di Tanah Air, diproyeksikan akan menambah nilai invetasi. Pengusaha negeri Singa itu mengamini, investasi di negeri ini sangat potensial bagi mereka.

Investasi Singapura yang kini mencapai US $ 9,2 miliar, akan bertambah tahun ini. Proyeksi ini didasarkan kenaikan yang signifikan mencapai 55% dari tahun sebelumnya.

Pimpinan Singapore Business Federation (SBF)   Teo Siong Seng, mengakui, Indonesia akan tetap menjadi pilihan nomor wahid bagi pengusaha di negerinya. Survei SBF yang dilaksanakan tahun ini, menyimpulkan sama dengan tahun sebelumnya, pengusaha SIngapura memilih Indonesia di pucuk daftar tempat berinvestasi.

“Ini bukanlah hal yang mengagetkan. Banyak indikator ekonomi Indonesia yang sangat positif menunjang pertumbuhan PDB, dan menjadikan negara ini sebagai potensi pasar yang luar biasa besarnya. Pengusaha juga melihat ada dorongan kuat pemerintah Indonnesia untuk suasana kondusif buat investasi asing,” kata  Teo yang dilansir Today, Jumat (.7/9)

Ia mengatakan, tawaran Indonesia untuk berinvestasi di bidang industri digital dan pariwisata, merupakan hal tepat. Ini akan lebih membuka masuknya investasi Singapura.

Forum pertemuan tahunan ISBC serta "Investment Forum" yang dihadiri Presiden Joko Widodo dan PM Singapura Lee Hsien Loong, serta 300 undangan dari perusahaan multinasional di Singapura dan Indonesia mengangkat tema "Tourism Industry Development in Indonesia", adalah agenda yang pas untuk keperluan ini. Di agenda ini, juga hadir Gubernur, Wakil Gubernur serta beberapa pejabat lainnya mengikuti   dalam rangka kegiatan "Leaders Retreat RI-Singapura 2017".

Pintu masuk
Sementara, Menteri Pariwisata Arief Yahya menjabarkan destinasi wisata baru yang akan dibangun sebagai 10 Bali Baru-nya Indonesia. Ia menjabarkan sejumlah proyek pemerintah yang tengah dilakukan, untuk menyiapkan kesepuluh destinasi pariwisata yang diyakini menjadi pesaing Bali. Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu & Kota Tua Jakarta, Borobudur, Bromo-Tengger-Semeru, Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi , juga Morotai, adalah destinasi baru yang ditawarkan sebagai investasi.

Arief Yahya optimis, mulai 2019, diproyeksikan 10 juta wisatawan akan berkunjung ke masing-masing tujuan wisata itu, setiap tahunnya. Keseluruhan Bali Baru ini, disertai juga dengan pembangunan 120 ribu kamar hotel, 15 ribu restoran, 100 taman  rekerasi berkelas internasional, dan 100 pusat selam. Infratruktur lain, seperti pembangkit listrik dan jalan, juga menjadi investasi yang ditawarkan. Keseluruhan biaya ditaksir mencapai US $20 miliar lebih.

“90% investasi di destinasi pariwisata baru ini dibuka buat asing,” kata Menteri Arief Yahya, dilansir AFP.

Ketua KADIN, Rosan Perkasa Roeslani juga menambahkan, investasi yang ditawarkan terkait penetapan 10 destinasi wisata baru itu, melingkupi sektor transportasi, rekreasi, dan energi.

Baca juga:

 

Presiden  Joko Widodo di kesempatan kunjungannya,  mengundang para investor Singapura untuk berinvestasi di Indonesia pada dua sektor   berkembang saat ini, yaitu ekonomi digital dan pariwisata.

"Saat ini, dari 13 perusahaan terbesar di dunia, delapan diantaranya bergerak di  teknologi, jelas ini merupakan peluang bersejarah dalam revolusi digital saat ini," kata Presiden Jokowi saat menjadi pembicara kunci di  Indonesia-Singapore Business Forum di Marina Bay Cruise Center, Singapura, Kamis, seperti diberitakan Antara .

Ia menyerukan agar kedua negara semakin erat bekerjasama dalam ekonomi. “Mengingat besarnya pasar domestik kita, perusahaan-perusahaan tersebut masih akan muncul di tahun-tahun berikutnya. Oleh karena itu kita harus menata kembali hubungan antara Indonesia dan Singapura untuk merespons revolusi digital tersebut," ujar Presiden.

Dalam kesempatan itu, Presiden menyebut Batam sebagai kota Indonesia terdekat ke Singapura, harus menjadi penyedia dan pelayanan produk-produk digital ke Singapura. Ia juga menegaskan soal 10 destinasi wisata baru.

Ke depan, Batam diharapkan dapat menjadi jembatan digital untuk menghubungkan Singapura ke komunitas digital lainnya di berbagai kota di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Bali, dan kota lainnya.


"Dalam dua belas bulan ke depan, bandara di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara, dan Labuan Bajo, Komodo Island akan diubah statusnya menjadi bandara internasional," ujar Presiden Jokowi yang berharap Singapura juga menjadi pintu bagi turis internasional untuk ke Tanah Air.

Posisi Indonesia kini adalah sasaran utama perusahaan-perusahaan Singapura untuk berinvestasi. Dari jajak pendapat yang dilakukan Singapore Business Federation (SBF) terhadap 1100 perusahaan dan pengusahanya, nama Indonesia ada di urutan pertama bagi tujuan investasi favorit mereka. Posisi Indonesia menggeser Myanmar, yang pada beberapa tahun sebelumnya mendominasi investasi negeri Singa itu. Di survei sebelumnya, negeri nyiur melambai ini menduduki posisi ketiga.

Di dalam negeri, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menegaskan ini, dalam data capaian selama triwulan kedua maupun sepanjang semester pertama 2017.

Lima negara kini berurutan dalam penanaman modal asing (PMA) pada triwulan kedua 2017. Dari urutan pertama, neara-negara tersebut adalah; Singapura (senilai  US $1,6 miliar), Jepang ( US $1,4 miliar), China (US $1,3 miliar), Hong Kong (US $0,6 miliar), dan Korea Selatan (US $0,5 miliar) (Rikando Somba)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar