c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

25 Juni 2020

18:50 WIB

Indonesia Power Ubah Air Sisa Desalinasi Jadi Listrik

PLTMH berpotensi menghemat energi hingga 8 kW yang bisa digunakan untuk menerangi Gedung Priok Learning Center

Indonesia Power Ubah Air Sisa Desalinasi Jadi Listrik
Indonesia Power Ubah Air Sisa Desalinasi Jadi Listrik
Ilustrasi pembangkit listrik mikrohidro. Antaranews

JAKARTA – Air sisa proses membuat tawar air laut atau desalinasi di area pembangkit miliki PT Indonesia Power, Priok Power Generation and O&M Services Unit, dimanfaatkan kembali sebagai sumber energi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).

Hal itu dilakukan sejak 2017, lantaran potensi air sisa desalinasi memiliki debit cukup tinggi, yakni sekitar 207,4 m3 per jam. Sebelumnya, air sisa desalinasi dibuang begitu saja ke laut.

"Kini energi potensial sisa desalinasi tersebut diubah menjadi energi listrik melalui PLTMH,” ujar Pelaksana Senior Lingkungan PRO POMU M. Syaifuddin dalam siaran persnya, Kamis (25/6).

Listrik yang dihasilkan debit air sisa desalinasi pun digunakan untuk penerangan kantor. Syaifuddin menguraikan, pengoperasian PLTMH ini berpotensi menghemat energi hingga 8 kW yang bisa digunakan untuk menerangi Gedung Priok Learning Center.

Listrik yang dihasilkan juga digunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan listrik bagi kebun hidroponik warga di daerah Sunter, Jakarta Utara. Listrik yang dihasilkan disimpan dalam baterai 12 V 100AH yang dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik bagi kebun hidroponik di daerah Sunter, Jakarta Utara.

Kebun ini merupakan program pemberdayaan masyarakat sekaligus menjaga ketahanan pangan pada wilayah ring 2 PRO POMU di Sunter Muara. Terdapat kebun pokcoy, bayam, kangkung, selada, dan sayuran lainnya pada program tersebut.

“Tak hanya menghemat dan ramah lingkungan, masyarakat sekitar juga terbantu untuk menghidupkan pompa pada kebun hidroponik dengan energi baru terbarukan,” ujar Operator GT, HRSG & ST BLOK 3 Raihan Muhammad.

Raihan menambahkan, program lingkungan PLTMH ini mampu menghidupkan aktivitas dan menambah penghasilan masyarakat sekitar, di tengah pandemi yang justru membuat kegiatan masyarakat cukup terhambat.

“Selain untuk penggerak hidroponik, energi dari aki ini juga dimanfaatkan warga untuk proses pembuatan kue kering hingga penerangan rumah produksi,” tandasnya.

Efisiensi daya listrik yang dihasilkan dari baterai aki tersebut mampu menekan biaya produksi selama masa pandemi sehingga warga mampu melakukan penghematan dan mendapatkan keuntungan lebih. 

Sementara desalinasi air laut yang menjadi desilat, digunakan PT Indonesia Power untuk keperluan operasi unit, fire-fighting system, domestic water, dan lainnya. Mengingat, anak usaha PLN tersebut mengelola 4 Blok Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap dengan 10 turbin gas dan 4 turbin uap.

Total kapasitas terpasang pembangkit-pembangkit tersebut mencapai 2.723 MW. Ditambah 6 Pusat Listrik Tenaga Diesel berkapasitas total 101 MW. (Zsazya Senorita)

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar