c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

07 April 2021

19:21 WIB

Indonesia-Inggris Targetkan Peningkatan Perdagangan

Indonesia dan Inggris juga sepakat bekerja sama mempromosikan 10 sektor prioritas, termasuk kayu dan pertanian komoditas

Indonesia-Inggris Targetkan Peningkatan Perdagangan
Indonesia-Inggris Targetkan Peningkatan Perdagangan
Indonesia dan Inggris juga sepakat bekerja sama mempromosikan 10 sektor prioritas, termasuk kayu dan pertanian komoditas

JAKARTA – Indonesia dan Inggris sepakat memperkuat kemitraan di bidang ekonomi, sebagai upaya mempercepat pemulihan ekonomi. Kedua negara sepakat meningkatkan angka perdagangan, dari US$2,4 miliar pada 2020.

Indonesia dan Inggris juga sepakat bekerja sama mempromosikan 10 sektor prioritas, termasuk kayu dan pertanian komoditas.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebutkan, nota kesepahaman (memorandum of understanding) mengenai Joint Economic and Trade Committee, yang akan ditandatangani pada 19 April mendatang, diharapkan bisa membantu mempercepat kerja sama tersebut.

“Saya juga mengangkat kembali concern Indonesia terhadap usulan legislasi baru di Inggris yang menyaratkan due dilligence terhadap komoditas pertanian kita, seperti sawit, kokoa, dan karet. Terkait hal ini, saya harap kedua negara dapat bekerja bersama untuk mengatasinya, termasuk melalui kelompok kerja bersama di bidang komoditas pertanian,” kata Menlu Retno, saat konferensi pers bersama Menlu Inggris Dominic Raab, secara virtual, Rabu, (7/4).

Sepanjang 2020, perdagangan kedua negara mencapai US$2,4 miliar, turun 7% dibandingkan tahun sebelumnya senilai US$2,4 miliar. Adapun sepanjang 2016-2020, tren perdagangan kedua negara turun 2,27%.

Penurunan kembali dibukukan pada Januari 2021. Total perdagangan Indonesia-Inggris sebesar US$158,91 juta. Turun 16,3% dari Januari 2020.

Penurunan terutama disumbang oleh ekspor Indonesia. Pada 2020, Indonesia membukukan ekspor US$1,28 miliar, turun 5,18%. Sementara, sepanjang 2016-2020, ekspor Indonesia turun 5,58%.

Untuk tahun ini, ekspor Indonesia juga turun 8,36% menjadi US$90,62 juta.

Di sisi impor, nilai barang yang didatangkan Indonesia dari Inggris sebesar US$956,39 juta pada 2020. Turun 8,79% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, pada 2016-2020, impor dari Inggris meningkat 1,35%.

Pada Januari 2021, nilai impor Indonesia sebesar US$68,29 juta, anjlok 24,92% dari US$90,96 juta pada bulan yang sama di 2020.

Dengan peningkatan impor pada 2016-2020, surplus perdagangan yang dibukukan Indonesia turun 15,42%.

Selain peningkatan perdagangan, Retno juga berharap realisasi investasi Inggris meningkat. "Soal investasi, saya senang, meski terjadi pandemi, investasi Inggris di Indonesia meningkat sebesar 35% pada tahun 2020," kata Retno.

Data BKPM menyebutkan Inggris menanamkan investasi US$192,8 juta di Indonesia pada 2020, mencakup 1.386 proyek. Dengan realisasi tersebut, Inggris berada di urutan 13 negara asal investasi terbesar.

Sebelumnya, pada 2019, realisasi investasi Inggris sebesar US$142,1 juta, mencakup 757 proyek. Pada tahun ini, Inggris berada di urutan 20 negara asal investasi terbesar.

Vaksin
Penguatan hubungan bilateral kedua negara diharapkan juga terjadi di bidang kesehatan. Retno menegaskan, kerja sama di bidang kesehatan sangat penting untuk memperkuat ketahanan dalam menghadapi pandemi covid-19.

"Inggris adalah mitra yang tepat untuk mengembangkan bidang kerja sama ini," katanya.

Menurut Menlu Retno, Indonesia-Inggris bisa melakukan penelitian serta pengembangan di bidang kesehatan dan industri farmasi. Serta, kolaborasi untuk produksi vaksin covid-19.

Mengenai vaksin-19, Menlu Retno mengatakan, Inggris adalah salah satu negara yang telah menyalurkan vaksinnya ke Indonesia. "Saya berharap Inggris akan terus menunjukkan kepemimpinannya untuk multilateralisme vaksin dan siap berbagi vaksin dengan negara lain," tandas Retno.

Menlu Retno yang juga salah satu ketua COVAX AMC Engagement Group, mendorong Inggris untuk terus terlibat dalam COVAX. Retno menegaskan, solidaritas dan kerja sama adalah kunci untuk bersama-sama keluar dari pandemi covid-19.

"Seperti yang kita semua pahami, tidak ada yang aman sampai semua orang aman. Dan mengingat semakin pentingnya masalah kesehatan, saya mengusulkan untuk memasukkan sektor kesehatan sebagai salah satu komponen utama forum kemitraan kami," ucapnya.

Tak hanya itu, Indonesia dan Inggris juga memperkuat kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan. Menlu Retno mengatakan, Indonesia-Inggris baru saja menandatangani MoU mengenai antiterorisme, yang bisa menjadi platform untuk bersama-sama memerangi terorisme di kedua negara.

"Saya juga menyambut baik upaya untuk memperdalam kerjasama di bidang pertahanan, khususnya melalui dialog gabungan jajaran pejabat kedua negara," imbuhnya.

Ke depannya, sambung Menlu Retno, ia berharap Indonesia dan Inggris dapat meningkatkan kerjasama di industri pertahanan dan kapasitas sumber daya manusia, pembangunan perdamaian, kerja sama kemanusiaan dan bantuan bencana, serta keamanan maritim. (Maidian Reviani)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar