c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

18 Juni 2019

19:08 WIB

Indonesia-Filipina Upayakan Tingkatkan Pariwisata Kedua Negara

Jumlah turis Filipina hanya 1,38% dari total kedatangan wisman ke Indonesia pada tahun lalu

Editor: Agung Muhammad Fatwa

Indonesia-Filipina Upayakan Tingkatkan Pariwisata Kedua Negara
Indonesia-Filipina Upayakan Tingkatkan Pariwisata Kedua Negara
Ilustrasi. Wisman di Bali. Validnews/Agung Natanael.

JAKARTA – Sektor pariwisata dilirik untuk menjadi jembatan kolaborasi kerja sama pengusaha Indonesia dan Filipina. Potensi pariwisata didasarkan karena banyaknya turis Filipina yang ingin melihat Indonesia karena keindahan panoramanya. Di sisi lain, banyak pula wisatawan Indonesia yang ingin mengenal dan melihat keindahan objek wisata di Filipina.

“Kita bisa meningkatkan sektor pariwisata yang menjadi peluang bagi bisnis perhotelan di sektor tersebut, mengingat banyak sekali turis Malaysia, Filipina, dan Indonesia yang senang traveling," tutur Ketua Philippine Business Club Indonesia Antonio Capati dalam pertemuan Philippine-Indonesia Economic and Investment Summit di Jakarta, Selasa (18/6).

Strategi pun disiapkan untuk meningkatkan kolaborasi pariwisata Indonesia-Filipina. Antonio menyebutkan, salah satunya mengajak maskapai Filipina ke Indonesia dan mengembangkan industri agen perjalanan baik di Filipina maupun Indonesia.

"Apa yang kami lakukan pada dasarnya, yakni mengajak maskapai Filipina seperti Cebu Pacific. Kedua mengembangkan industri agensi travel di kedua negara," ungkapnya.

Melansir data Badan Pusat Statistik, jumlah wisatawan Filipina yang berkunjung ke Indonesia sepanjang tahun 2018 mencapai 217.644 orang. Jumlah tersebut hanya 1,38% dari total kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada periode yang sama sejumlah 15,81 juta kunjungan.

Di sisi lain, menurut data dari Department of Tourism Filipina, jumlah wisatawan Indonesia yang mengunjungi Filipina pada 2018 jauh lebih kecil. Jumlahnya hanya 76.651 orang.

Karena itulah untuk menarik wisatawan Indonesia, Filipina berupaya menambah lebih banyak restoran atau rumah makan halal di Filipina. Di mana Departemen Perdagangan dan Industri negara itu bekerja sama lebih erat dengan lembaga-lembaga yang menerbitkan sertifikasi halal.

“Mengingat turis Indonesia akan lebih senang mengunjungi restoran berlabel halal," imbuh Antonio.

Dalam acara tersebut, dibahas pula mengenai berbagai potensi bisnis kedua negara. Pertemuan pelaku bisnis kedua negara tersebut diharapkan mampu menjadi wadah untuk mengembangkan potensi yang ada.

Antonio sendiri berpandangan, peluang bisnis kedua negara bisa meningkat jika Filipina dan Indonesia memulai kemudahan untuk berbisnis.

"Selain itu, jika kita memulai kemudahan untuk berbisnis juga hal itu akan meningkatkan lebih banyak peluang," katanya lagi.

Dari sisi kemudahan berbisnis, Indonesia sebenarnya lebih unggul dibandingkan Filipina. Pasalnya berdasarkan peringkat kemudahan berbisnis yang diterbitkan World Bank, Indonesia menempati posisi 73 untuk tahun 2019. Pada saat yang sama, peringkat kemudahan berbisnis di Filipina hanya menempati posisi 124.

Untuk diketahui, Philippine-Indonesia Economic and Investment Summit yang pertama itu dibuka oleh Duta Besar Filipina untuk Indonesia Leehiong T Wee dan dihadiri Menteri Pariwisata Filipina, Wakil Ketua Kadin Shinta Kamdani dan sejumlah pejabat, tokoh serta pebisnis dari kedua negara.

Dalam pertemuan tersebut, digelar pula sesi diskusi yang membahas tema infrastruktur dan pariwisata. Ada juga bahasan mengenai pengembangan ekosistem usaha rintisan di kedua negara. (Teodora Nirmala Fau)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar