c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

30 April 2020

13:48 WIB

Hindari PHK, Dodol Garut Picnic Genjot Pasar Online

Selain tetap memasok ke sentra-sentra penjualan oleh-oleh, pemasaran Dodol Picnic saat ini juga dilakukan melalui media sosial dan penguatan tim IT internal

Editor: Agung Muhammad Fatwa

Hindari PHK, Dodol Garut Picnic Genjot Pasar Online
Hindari PHK, Dodol Garut Picnic Genjot Pasar Online
Sejumlah pekerja mengemas dodol di kawasan industri Dodol Picnic, Kabupaten Garut, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. (ANTARA/Feri Purnama)

GARUT – Pelaku usaha dodol terbesar di Kabupaten Garut "Dodol Picnic" memanfaatkan pasar online melalui media sosial sebagai terobosan, agar perusahaan tetap memiliki aktivitas di tengah darurat wabah covid-19. Perusahaan juga memastikan tidak ada karyawan yang di PHK, meski terpaksa harus mengambil langkah pengurangan jam kerja dan menurunkan produksi.

"Selain tetap memasok ke sentra-sentra penjualan oleh-oleh, pemasaran dodol saat ini juga dilakukan melalui medsos, kita genjot pemasaran dan tim IT," kata pengusaha "Dodol Picnic" Garut, Ato Hermanto di Garut, seperti dilansir Antara, Kamis (30/4).

Menurutnya, perusahaan terus memanfaatkan pasar yang masih berpotensi untuk menjual produk dodol, salah satunya pasar berbasis online dan pasar modern. Hal ini seiring dengan menurun drastisnya tingkat penjualan di toko sentra oleh-oleh di Garut, maupun luar kota seperti tempat wisata, sejak ditetapkannya darurat wabah covid-19.

Meski terjadi penurunan penjualan, kata Ato, perusahaan tetap berupaya memproduksi dodol. Hanya saja, jumlah produksi disesuaikan, agar permintaan pasar tetapi terpenuhi dan tidak ada karyawan yang dirumahkan.

"Karyawan tidak ada yang di-PHK, kita mengambil langkah mengurangi produksi, pengurangan jam kerja," ujar Ato.

Ia menyatakan, darurat wabah covid-19 terbukti berdampak negatif ke perekonomian, termasuk usaha dodol sebagai makanan oleh-oleh khas Garut yang saat ini produksinya menurun sekitar 50%. Padahal, lanjutnya, pada bulan Ramadan produksi dodol seharusnya ditingkatkan karena permintaan pasar di berbagai daerah akan tinggi pada musim libur Idulfitri.

"Sekarang produksi turun 50% sampai 60%, seharusnya sekarang menggenjot produksi karena biasanya permintaan meningkat," tuturnya.

Untuk diketahui, sejumlah sentra penjualan oleh-oleh di Kabupaten Garut tampak sepi dari kerumunan wisatawan yang biasanya datang dari berbagai kota seperti Bandung, Jakarta dan kota sekitarnya. Sentra oleh-oleh Jalan Otto Iskandardianta atau kawasan Tarogong misalnya, saat ini terlihat sepi. Padahal biasanya setiap libur akhir pekan, selalu ramai oleh kendaraan pribadi.

Sejumlah buruh pulang ke rumah usai bekerja di salah satu pabrik di kawasan Jakarta Timur. Sejumlah buruh tetap bekerja meski isu Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal terus mengahantui nasib mereka. Validnews/Agung Natanael.

 

Gaji Karyawan
Di tengah pandemi saat ini, sejumlah pengusaha terpaksa mengambil kebijakan yang kurang ‘menyenangkan’ bagi karyawan. Pasalnya, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan anjuran untuk melakukan social distancing menyebabkan perlambatan ekonomi dan menurunnya konsumsi masyarakat.

PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) misalnya, melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (28/4), melakukan penyesuaian gaji karyawan dengan menurunkan dan menunda pembayaran di tengah pandemi covid-19.

Perseroan juga melakukan penyesuaian pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR), dengan mekanisme penurunan dan penundaan pemberian THR yang juga bervariasi, dengan penurunan terbesar di tingkat manajemen senior ke atas. Pemegang lisensi restoran cepat saji KFC itu, sebelumnya telah merumahkan 450 karyawannya.

Tak hanya sektor swasta, covid-19 juga memberikan dampak pada perusahaan BUMN. Maskapai plat merah, Garuda Indonesia memangkas gaji direksi dan karyawan selama masa sulit ini.

"Pemotongan gaji dilakukan secara proporsional dari level direksi hingga staf mulai dari 10 persen untuk level staf hingga 50 persen untuk direksi," ujar Direktur Utama Garuda Irfan Setiaputra beberapa waktu lalu.

Mengupayakan Operasional
Meski demikian, ada juga perusahaan yang berusaha untuk tidak mengambil kebijakan pemutusan hubungan kerja (PHK), meskipun terdampak pandemi. Diantaranya PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA), pemilik lisensi restoran waralaba Pizza Hut di Indonesia.

Corporate Secretary Sarimelati Kencana Kurniadi Sulistyomo mengatakan, meskipun terjadi penurunan penjualan akibat penyebaran pandemi covid-19 dan diterapkannya PSBB di beberapa daerah, pihaknya tidak akan melakukan PHK. Menurutnya hingga saat ini perusahaan masih mengupayakan operasional seoptimal mungkin dengan tetap memperhatikan aturan pemerintah.

Sama halnya dengan PZZA, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) juga menegaskan komitmen dan prioritasnya terhadap karyawan selama masa pandemi covid-19. Presiden Direktur Sampoerna, Mindaugas Trumpaitis mengatakan, Sampoerna secara konsisten mewujudkan apa yang tertuang dalam visi perusahaan yaitu Falsafah Tiga Tangan Sampoerna.

"Fokus kami tertuju pada karyawan, mitra usaha, dan masyarakat luas. Bagi kami, tidak ada yang lebih penting dari kesehatan, keselamatan, serta jaminan stabilitas ekonomi mereka dalam menghadapi masa sulit ini," ujar Mindaugas dalam keterangan tertulisnya.

Ia menegaskan bahwa Sampoerna berkomitmen untuk tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) selama masa pandemi ini, terkecuali jika ada pelanggaran tertentu oleh karyawan. Perusahaan akan memastikan karyawan tetap menerima kompensasi dan manfaat lainnya seperti biasa, meskipun pekerjaan tidak dapat dilakukan secara maksimal seperti pada saat situasi normal.

Hal tersebut ditempuh guna menjaga stabilitas ekonomi karyawan, sehingga kebutuhan mereka dapat tetap terpenuhi selama masa pandemi. Selain itu, Sampoerna juga telah menyiapkan bonus bagi karyawan yang memegang fungsi kritikal dan masih tetap harus hadir secara fisik di tempat kerja. Seperti mereka yang berada di fasilitas produksi, gudang, maupun lapangan untuk memastikan bisnis perusahaan tetap berjalan. (Faisal Rachman) 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar