c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

01 Juni 2019

18:05 WIB

Harga dan Stok Bahan Pokok untuk Lebaran Diklaim Aman

Harga bumbu-bumbuan pun terkendali

Editor: Agung Muhammad Fatwa

Harga dan Stok Bahan Pokok untuk Lebaran Diklaim Aman
Harga dan Stok Bahan Pokok untuk Lebaran Diklaim Aman
Seorang pedagang menata sayuran di Pasar Setonobetek, Kota Kediri, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Rudi Mulya

JAKARTA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) masih melakukan pengawalan stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok (bapok) hingga menjelang Lebaran 2019. Dari hasil pantauan yang dilakukan tim penetrasi pasar di sejumlah daerah—antara lain Malang, Bandung, dan Banten—Kemendag menyatakan harga dan pasokan bapok aman.

Kemendag melaporkan bahwa tak hanya bapok seperti beras, minyak goreng, daging sapi, dan telur saja yang harga dan pasokannya terkendali. Kondisi yang sama juga terjadi pada bahan makanan bumbuan seperti cabai, bawang merah, hingga bawang putih yang pada awal bulan Ramadan mengalami kenaikan cukup signifikan.

Menurut penuturan Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan Srie Agustina, stabilitas harga bawang putih setidaknya terjadi di sejumlah pasar di Banten. Ia menyatakan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir lagi terhadap harga bawang putih karena pasokan bawang putih impor sudah memadai sehingga harga berada di kisaran Rp35-36 ribu per kilogram (kg).

“Dari hasil operasi pasar yang saya hadiri di tiga Pasar di Banten sebelumnya telah berjalan sukses, pedagang telah mendapatkan harga yang sesuai,” kata Srie dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (1/6).

Dalam kunjungannya ke Pasar Baru Kranggot, Cilegon, Banten, Jumat (31/5), Srie turut mengapresiasi sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaku usaha yang terus menjaga pasokan dan harga bapok menjelang Hari Raya Idul Fitri. Sehingga masyarakat bisa mendapatkan barang kebutuhan pokok dengan harga terjangkau saat ini.

“Harga bapok di Pasar Baru Kranggot masih terkendali dan tidak ada kekhawatiran akan lonjakan harga. Bahkan terdapat harga yang turun signifikan seperti bawang putih, telur, daging sapi juga masih stabil,” ujar Srie.

Ia pun memastikan bahwa harga bapok di Pasar Baru Kranggot per Jumat (1/6) sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah tetapkan. Dari hasil pantauan diketahui harga beras premium Rp11.000--Rp12.000/kg, beras medium Rp8.650-- Rp9.400/kg, gula pasir Rp13.000/kg, minyak goreng curah Rp10.000/liter, dan minyak goreng kemasan Rp11.000--Rp12.000/liter. Kemudian harga daging sapi murni Rp110.000, daging ayam ras Rp35.000/kg, dan telur ayam ras Rp24.000.

Sedangkan harga cabai merah keriting dijual dengan harga Rp35.000/kg, cabai merah besar Rp40.000/kg, cabai rawit merah Rp24.000/kg, cabai rawit hijau Rp32.000/kg, bawang merah Rp30.000--Rp32.000/kg.

“Kami juga meminta kiranya para pedagang pasar dan distributor tidak menaikkan harga di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan dan dapat mengambil keuntungan secukupnya dan sewajarnya saja,” imbau Srie.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita juga telah melakukan pemantauan langsung stabilitas harga dan ketersediaan bapok pada Kamis (30/5) dan Jumat (31/5).

Pada penetrasi pasar Jumat kemarin yang diselenggarakan di Pasar Lawang dan Pasar Singosari, Malang, Jawa Timur, Enggar bahkan menyebutkan bahwa harga beberapa komoditas ditemukan lebih murah dibanding daerah lainnya. Komoditas dimaksud adalah beras yang dijual di bawah HET, telur ayam, minyak goreng, daging ayam, serta cabe rawit.

Komoditas bawang putih yang beberapa minggu lalu sempat mengalami kenaikan, juga disebutkan telah kembali normal ke tingkat harga Rp35.000/kg. Namun kenaikan harga terjadi pada produk gula yang memiliki kecenderungan sedikit naik meski masih di bawah harga acuan.

Harga dan pasokan bapok di Pasar Lawang terpantau aman, seperti beras premium yang dijual Rp10.000—12.000/kg, bawang merah Rp32.000/kg, bawang putih Rp32.000/kg, cabe merah besar Rp35.000/kg, dan cabe rawit merah Rp11.000/kg. Kemudian daging ayam ras dijual seharga Rp34.000—35.000/kg, telur ayam ras Rp23.000/kg, daging sapi Rp110.000/kg, minyak goreng Rp11.000/liter, dan gula pasir Rp12.000/kg.

“Produk hortikultura ada yang mengalami sedikit kenaikan harga seperti cabe merah besar, dan yang harganya turun rendah seperti cabe rawit. Hal ini wajar terjadi pada produk hortikultura yang memang merupakan produk musiman. Namun demikian, Pemerintah berkomitmen menjaga keseimbangan harga antara konsumen, petani, dan peternak,” jelas Enggar.

Sementara di Pasar Singosari, harga beras premium Mentik Wangi terpantau dijual Rp9.000/kg, bawang putih Rp30.000/kg, bawang merah Rp35.000/kg, cabe merah besar Rp40.000/kg, cabe rawit merah Rp8.500—15.000/kg. Selanjutnya, cabe merah keriting dijual seharga Rp18.000/kg, daging ayam ras Rp32.000—36.000/kg, telur ayam ras Rp20.500/kg, daging sapi Rp100.000—110.000/kg, serta minyak goreng Rp10.500—11.500/liter.

“Masyarakat di Malang dan secara umum di Jawa Timur tidak perlu mengkhawatirkan kondisi bapok saat menghadapi Lebaran beberapa hari ke depan. Dibandingkan dengan Bandung, Jawa Barat, harga bapok di sini sangat stabil dan cenderung turun,” tutur Enggar.

Ia bahkan menyebutkan bahwa harga daging sapi di Jawa Timur adalah yang terendah dibanding daerah-daerah lain karena merupakan salah satu daerah pemasok.

Mengonfirmasi pernyataan tersebut, merujuk data pusat informasi harga pangan strategis (PIHPS) Nasional, harga daging sapi di Jawa Timur masih menempati posisi kesebelas dari urutan harga sapi termurah daerah-daerah seluruh Indonesia. Tercatat, penjualan daging sapi dengan harga termurah terdapat di Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Bali yang juga merupakan daerah pemasok daging sapi dalam negeri.

Menurut data PIHPS rata-rata harga daging sapi di Jawa Timur mencapai Rp114.050 per kilogram. Sementara di antara sesama daerah di Pulau Jawa, harga daging sapi di Jawa Timur terpantau lebih tinggi dari Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta yang rata-rata senilai Rp 113.600 ribu dan Rp113.750 per kilogram.

Namun dengan kestabilan harga yang berhasil dicapai, Enggar menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah kabupaten, dinas provinsi, dinas kabupaten, serta seluruh pedagang dan pengusaha. Lantaran telah berpartisipasi mengendalikan kondisi harga bapok selama penyelenggaraan Idul Fitri tiga tahun terakhir.

Dalam rangka menjaga stabilitas harga dan pasokan  bapok selama Ramadan dan menjelang Lebaran, Kemendag telah menugaskan 240 personel tim penetrasi pasar untuk mencegah upaya spekulasi harga bapok di 205 pasar di 34 provinsi. Penetrasi pasar akan dilakukan dari 27 Mei hingga 4 Juni 2019 atau H-1 Idul Fitri.

“Satgas pangan dari kepolisian juga memantau terus dan memastikan bahwa tidak ada satupun pedagang yang berani bertindak curang. Kami akan memantau terus,” tambah Enggar.

Selain meninjau harga dan pasokan bapok, pada kunjungan ke Kabupaten Malang kali ini, Enggar juga meninjau kondisi fisik Pasar Lawang yang sempat mengalami kebakaran. Pada kesempatan ini, Enggar turut mendiskusikan perencanaan proses revitalisasi Pasar Lawang dengan pemerintah daerah terkait. (Zsazya Senorita)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar