c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

07 Mei 2019

13:04 WIB

Hanya Tren Tahunan, Pertumbuhan Kuartal I Tetap Jaga Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi pada kuartal I di periode 2016-2018 selalu paling kecil dibandingkan kuartal-kuartal selanjutnya

Editor: Agung Muhammad Fatwa

Hanya Tren Tahunan, Pertumbuhan Kuartal I Tetap Jaga Ekonomi
Hanya Tren Tahunan, Pertumbuhan Kuartal I Tetap Jaga Ekonomi
Ilustrasi. Warga berbelanja di Market Goro, Jalan Alternatif Cibubur, Nagrak, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, Rabu (12/12). Validnews/Agung Natanael

JAKARTA – Melambatnya pertumbuhan ekonomi kuartal I-2019 dibandingkan kuartal sebelumnya dipandang wajar dikarenakan pola dari tahun ke tahun yang demikian. Pencapaian pertumbuhan ekonomi sebesar 5,07% dipandang apik dan tetap mengindikasikan pertumbuhan ekonomi yang terus terjaga.

Dengan pencapaian pertumbuhan kuartal I ini, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu berada di kisaran 5,0—5,4% untuk tahun ini. Tidak berbeda jauh dengan asumsi makro APBN yang menargetkan ekonomi Indonesia mampu tumbuh 5,3%.

"Pertumbuhan yang melambat tidak terlepas dari pengaruh pola musiman awal tahun serta dampak perbaikan pertumbuhan ekonomi global yang lebih rendah dari prakiraan," ucap Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko melalui siaran tertulis yang diterima Senin (6/5) malam. 

Mengambil data Badan Pusat Statistik (BPS), setidaknya dari rentang waktu 2016—2018, kuartal I memang kerap mencatatkan angka pertumbuhan paling kecil dibandingkan kuartal-kuartal selanjutnya. Dibandingkan dengan kuartal tahun sebelumnya pun, selalu tampak ada pelambatan.

Untuk diketahui, rata-rata pertumbuhan kuartal I pada periode 2016—2018 hanya ada di angka 5%. Di mana pertumbuhan paling tinggi dicatatkan pada kuartal I-2018 sebesar 5,06%. Pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2019 malah lebih tinggi, merangkak tipis ke angka 5,07%.

Bank Indonesia memandang kinerja perekonomian Indonesia kuartal I 2019 tetap positif, di tengah kondisi pertumbuhan ekonomi dunia yang tidak sesuai prakiraan.

"Ke depan, bauran kebijakan Bank Indonesia terus ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan turut menopang pertumbuhan ekonomi," tukasnya.

BI melihat, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2019 terutama ditopang oleh permintaan domestik. Di mana permintaan domestik tetap baik dipengaruhi konsumsi lembaga non-profit yang melayani rumah tangga (LNPRT) dan konsumsi rumah tangga. Pertumbuhan konsumsi LNPRT pada kuartal I-2019 meningkat dari 10,79% pada kuartal IV 2018 menjadi 16,93% pada kuartal I.

"Kenaikan didorong belanja konsumsi terkait persiapan penyelenggaraan Pemilu 2019," tambahnya.

Adapun pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal I 2019 juga tetap baik, yakni 5,01% secara year on year. Hanya saja memang dibandingkan kondisi kuartal IV-2019 yang mencatatkan angka 5,08%, tampak adanya pelambatan

"Kinerja konsumsi rumah tangga yang baik didukung inflasi yang terkendali, serta pendapatan masyarakat dan tingkat keyakinan konsumen yang membaik," papar Onny. 

Selain itu, permintaan domestik juga ditopang pertumbuhan investasi bangunan yang masih tinggi. Adapun kinerja ekspor neto tercatat positif akibat penurunan impor. Penurunan impor sendiri sejalan dengan penurunan ekspor yang merupakan dampak perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia dan penurunan harga komoditas.

Sementara itu menurut Kepala BPS, Suhariyanto, ekonomi indonesia pada kuartal I 2019 tumbuh sebesar 5,07% dinilai bagus lantaran menjadi pertumbuhan kuartal I tahunan tertinggi sejak 2016.

Pelemahan pertumbuhan ekonomi pada kuartal ini dibandingkan kuartal sebelumnya pun dipandang lazim terjadi. Secara tren tahunan pula, ekonomi akan bertumbuh lebih kuat pada kuartal-kuartal selanjutnya.

 “Secara year on year, hampir semua sektor pengeluaran mengalami pertumbuhan,” katanya Suhariyanto dalam siaran pers di kantor pusat BPS, Jakarta, Senin (6/5). (Kartika Runiasari, Sanya Dinda)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar