c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

06 Maret 2025

15:41 WIB

Garuda Indonesia Group Siapkan 1,9 Juta Kursi Pada Lebaran 2025

Garuda menyiapkan seat sekitar 1.027.000 dari 61 pesawat Garuda, sedangkan Citilink menyiapkan sekitar 900 ribuan seat dari 34 unit pesawat Citilink

Penulis: Yoseph Krishna

<p>Garuda Indonesia Group Siapkan 1,9 Juta Kursi Pada Lebaran 2025</p>
<p>Garuda Indonesia Group Siapkan 1,9 Juta Kursi Pada Lebaran 2025</p>

Calon penumpang memadati Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (10/11/2020). Antara Foto/Fauzan

 

JAKARTA - Garuda Indonesia Group menyiapkan 1,9 juta kursi penerbangan untuk periode Lebaran 2025. Jumlah ini meningkat sekitar 35,71% dibanding tahun 2-24 lalu, saat Garuda Goup menyiapkan 1,4 juta kursi penerbangan. Jumlah kursi yang dipersiapkan saat ini pun menjadi jumlah terbanyak dalam tiga tahun terakhir.

Direktur Niaga Garuda Indonesia Ade R Susardi mengatakan, sebanyak 1,9 juta kursi tersebut terdiri atas 1 juta kursi dari Garuda dan 902 ribu kursi dari maskapai Citylink. Selain itu, frekuensi penerbangan untuk periode tersebut juga ditambah menjadi 10.906 untuk kedua maskapai.

"Jadi, kalau kita lihat Garuda seat-nya itu sekitar 1.027.000. Kalau Citilink di 900 ribuan. Ini kesiapan kita untuk menampung trafik Lebaran dan ini tumbuh dari tahun sebelumnya," ujar Ade dalam jumpa pers Kesiapan Infrastruktur Garuda Indonesia Group Periode Lebaran di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (6/3).

Ade menyebut Garuda Indonesia Group juga menyiapkan 95 pesawat untuk mendukung operasional libur Lebaran 2025. Armada tersebut terdiri atas 61 pesawat Garuda dan 34 unit untuk Citilink.

Untuk armada yang disediakan, ada 43 unit Boeing 737-800NG, 11 unit Airbus 330 Series, serta 7 unit Boeing 777-300 ER dari maskapai Garuda Indonesia. Sedangkan dari Citilink, terdapat 31 unit Airbus A320 CEO/NEO, dan 3 unit ATR 72-600.

Pesawat yang disiapkan terdiri atas tiga ATR, 74 narrow body dan 18 widebody. Tahun ini, maskapai nasional tersebut juga didukung oleh 1.497 cockpit crew dan 2.443 cabin crew yang bertugas.

"Di luar itu kita bikin posko Lebaran di setiap airport, ada hotline-nya juga dan di sini semua dari pegawai Garuda ikutan. Jadi kalau yang mau ketemu direksi selama Lebaran pasti ketemu di airport," kata Ade.

Dia juga menerangkan ada 10.906 frekuensi penerbangan yang dijalankan Garuda Indonesia Group untuk periode Mudik Lebaran 2025. Jumlah itu meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya sebanyak 9.857 frekuensi penerbangan.

Lebih lanjut, Ade memproyeksikan puncak arus Lebaran akan terjadi pada 24 Maret sampai 7 April 2025. Puncak arus mudik diprediksi berlangsung pada 28 Maret 2025 dan 6 April 2025 untuk puncak arus baliknya.

Saat ini, terdapat 550 ribu penumpang telah melakukan pembelian tiket Garuda Group pada periode Lebaran 2025. Peningkatan jumlah penumpang ini diprediksi akan terjadi menjelang Idulfitri.

"Ada kenaikan memang sekitar 5 %an untuk periode-periode tertentu ini. Tapi, biasanya itu tipikal daripada penumpang di Indonesia, pengin belinya buat besok, itu last minute, selalu begitu," jelasnya.

Harga Tiket Pesawat
Sementara itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyatakan, harga tiket pesawat domestik kelas ekonomi turun 13-14% selama angkutan Lebaran 2025. Hal ini untuk memberikan kemudahan transportasi bagi masyarakat yang akan bepergian selama libur di momentum tersebut.

"Kebijakan penurunan harga tiket pesawat adalah bentuk komitmen nyata pemerintah, untuk memberikan kemudahan dan keringanan bagi masyarakat yang ingin merayakan Hari Raya Idul Fitri di kampung halaman," kata Menhub.

Untuk diketahui, Pemerintah resmi menurunkan harga tiket pesawat domestik kelas ekonomi sebesar 13 hingga 14% selama masa Angkutan Lebaran 2025. Kebijakan itu sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menurunkan harga tiket pesawat guna meringankan beban masyarakat, serta bertujuan untuk mendukung kelancaran, kemudahan, dan kenyamanan perjalanan masyarakat selama periode Angkutan Lebaran.

Menhub menyampaikan, penurunan harga tiket itu berlaku selama 15 hari, untuk penerbangan dari 24 Maret hingga 7 April 2025, dengan periode pembelian tiket 1 Maret hingga 7 April 2025. “Kami ingin memastikan masyarakat bisa menikmati perjalanan yang lebih terjangkau dan nyaman, terutama pada momen penting seperti Lebaran,” ujar Menhub Dudy.

Menhub juga menyampaikan, kebijakan itu merupakan bagian dari implementasi program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memberikan pelayanan publik yang lebih baik.

Selain menurunkan harga tiket, pemerintah berkomitmen untuk memastikan ketersediaan kapasitas penerbangan yang memadai selama periode mudik Lebaran 2025. Kementerian Perhubungan akan memastikan ketersediaan armada yang cukup untuk mendukung keselamatan dan kenyamanan penumpang.

“Kami tidak hanya berfokus pada penurunan harga, tetapi juga pada kualitas layanan dan keselamatan penerbangan secara keseluruhan. Kami akan pastikan ketersediaan kapasitas penerbangan yang memadai dan meningkatkan keselamatan dan kenyamanan penumpang,” tambah Menhub.

Sementara itu, Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan kebijakan penurunan harga tiket selama masa Lebaran, merupakan hasil sinergi dan kolaborasi antar kementerian dan pemangku kepentingan. Menurutnya, semua pihak berkolaborasi demi memastikan penurunan harga ini bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.

Berkat sinergi antara Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, dan seluruh pemangku kepentingan industri penerbangan, kata AHY, pemerintah berhasil menekan biaya avtur dan menurunkan ongkos layanan bandara di 37 bandara.

"Ditambah insentif berupa PPN yang sebagian ditanggung pemerintah sebesar 6%. Ini adalah bentuk kepedulian pemerintah terhadap masyarakat yang ingin pulang kampung untuk merayakan Idulfitri bersama keluarga,” ucap AHY.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar