c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

12 April 2018

20:17 WIB

Ekspor Pakaian Bali Tumbuh 20,83%

Ekspor pakaian jadi bukan rajutan Bali selama bulan Februari 2018 mencapai US$7,48 juta, meningkat sebanyak 20,83% dibanding bulan Januari 2018 yang hanya sebesar US$6,19 juta

Editor: Agung Muhammad Fatwa

Ekspor Pakaian Bali Tumbuh 20,83%
Ekspor Pakaian Bali Tumbuh 20,83%
Ilustrasi. Presiden Joko Widodo mengenakan baju khas Bali. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

DENPASAR – Berbagai jenis busana yang dibuat secara manual oleh perajin industri kecil skala rumah tangga di Bali kian diminati oleh pasar mancanegara, termasuk Amerika Serikat. Tercatat, ekspor pakaian jadi bukan rajutan selama bulan Februari 2018 mencapai US$7,48 juta, meningkat sebanyak 20,83% dibanding bulan Januari 2018 yang hanya sebesar US$6,19 juta.

"Namun dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya meningkat US$193.436 atau 2,65%, karena Februari 2017 pengiriman busana ke luar negeri itu hanya menghasilkan US$7,29 juta," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Kamis (12/4) sebagaimana dilansir dari Antara.

Lebih lanjut Adi menerangkan, pakaian asal Bali mampu memberikan kontribusi 16,55% dari total nilai ekspor Bali yang mencapai US$45,26 juta selama bulan Februari 2018.

“Total perolehan devisa Bali tersebut menurun US$4,44 atau 8,93% dibanding bulan Januari 2018 yang tercatat US$49,70 juta, namun meningkat US$110.657 atau 0,25% dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, karena Februari 2017 nilai ekspor Bali tercatat US$45,15 juta” rinci Adi.

Disamping harganya yang murah, pakaian jadi bukan rajutan yang dikombinasikan dengan manik-manik cantik dan desain yang unik ternyata sangat mampu menarik perhatian pasar mancanegara.

Salah satu peminatnya terbesarnya adalah Amerika Serikat, yang menyerap 23,51% dari jumlah pakaian yang diekspor.

Tidak hanya Amerika, pasar Eropa juga melirik pakaian jadi bukan rajutan Bali. Perancis serta Spanyol menjadi target ekspor dengan serapan masing-masing sebesar 13,04% dan 7,06%. Disusul oleh Italia 3,46% dan Jerman 3,54%.

Negara sesama Asia yaitu Singapura mampu menyerap ekspor sebanyak 7,06%, serta Hong Kong 6,87%, Jepang 1,80%. China juga menjadi sasaran ekspor dengan persentase pasar sebesar 0,39%.

Menurut seorang pengusaha eksportir pakaian setempat Ni Made Wardani, busana hasil tangan terampil perajin setempat yang dibuat secara manual, dihiasi dengan bordiran indah, desain unik dan menarik, serta dikombinasikan dengan manik-manik cukup laku diekspor ke luar negeri.

“Desain pakaian cocok dengan perkembangan mode di negara konsumen, tapi sekarang jumlahnya sangat merosot, tidak secerah di tahun 1990-an saat sedang ramai-ramainya, persaingan dengan pakaian dari China juga ketat,” ujar Wardani.

Baca Juga:

Pakaian jadi bukan rajutan asal Bali memang masuk kedalam daftar 10 besar komoditas ekspor terbesar Bali. Sepanjang dua tahun berturut-turut, yaitu ditahun 2015 dan 2016 komoditas ini mampu menduduki peringkat ketiga, di bawah produk ikan dan udang serta perhiasan.

Di tahun 2016 total pakaian jadi bukan rajutan asal Bali yang diekspor sebanyak 2.940 ton, dengan nilai sebesar US$58.662.160. Jumlah tersebut membuat komoditas ini menguasai 11,61% pangsa ekspor komoditas asal Bali.

Angka tersebut cukup menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya, di mana pakaian jadi bukan rajutan asal Bali di tahun 2015 mampu diekspor sebanyak 2.912 ton, dan menyumbang sebesar US$ 59.230.515.

Secara nasional, berdasarkan data statistik serta hasil survei yang dilakukan oleh Badan Ekonomi Kreatif tahun 2017, subsector fashion memberikan kontribusi terbesar kedua pada pendapatan domestik bruto ekonomi kreatif. Kontribusinya sendiri sebesar 18,15%. Sementara itu, posisi puncak penyumbang terbesar pada PDB kreatif adalah subsektor kuliner.

Namun, di sisi ekspor, fashion menguasai lebih dari setengah total ekspor kreatif secara keseluruhan, yaitu sebesar 56%. Di posisi selanjutnya ada subsektor kriya serta kuliner, dengan persentase berturut-turut sebesar 37% dan 6%. (Shanies Tri Pinasthi)

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar