c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

07 November 2019

18:17 WIB

Dunlop Tertarik Bangun Industri Ban Pesawat di Indonesia

Nilai investasi pada tahap awalnya sekitar Rp1 triliun

Dunlop Tertarik Bangun Industri Ban Pesawat di Indonesia
Dunlop Tertarik Bangun Industri Ban Pesawat di Indonesia
Ilustrasi poster Dunlopp Aircraft Tyres. dunlopaircrafttyres/dok

JAKARTA – Perusahaan ban terkemuka asal Inggris, Dunlop, berencana mengembangkan industri ban pesawat di Indonesia. Ketertarikan tersebut bersumber dari cukup menjanjikannya pertumbuha industri penerbangan nusantara. Ditambah besarnya sumber bahan baku karet yang dibutuhkan industri ban tersebut.

“Inilah salah satu faktornya dan kami juga melihat industri penerbangan di Indonesia terus tumbuh. Hal ini yang menjadi penting bagi kami,” ujar CEO Dunlop Aircraft Tyres, Gordon Roper, seperti dilansir dari rilis resmi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) di Jakarta, Kamis (7/11).

Ia melihat pasar penerbangan terus tumbuh setiap tahun hampir di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Karena itu, diperlukan kapasitas tambahan perusahaan terkait produksi ban pesawat untuk bisa memenuhi kebutuhan global. Indonesia dengan sumber daya karet yang melimpah pun dinilai sebagia pilihan yang sesuai.

“Supaya kami dapat memenuhi kebutuhan semua konsumen global kami,” imbuhnya.

Di sisi lain, ia pun optimistis, kapasitas produksinya di Indonesia akan mencukupi kebutuhan pasar domestik.

Roper menyatakan, awalnya pihak Dunlop tertarik berinvestasi di Indonesia karena didukung dengan melimpahnya bahan baku karet. Di mana produksi karet alam di Indonesia sudah menyentuh lebih dari 600 ribu ton tiap tahunnya. Industri ban pun menjadi sektor yang paling banyak menyerap karet alam setidaknya dalam beberapa tahun terakhir.

Melirik data Kementerian Perindustrian (Kemenperin), dalam periode 2013—2017, rata-rata penyerapan karet alam di industri ban mencapai 42,30%. Tiap tahunnya rata-rata 247,76 ribu ton karet alam mengalir ke industri ban sebagai bahan baku.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan, Dunlop Aircraft Tyres akan menggandeng PT Rubberman Indonesia sebagai mitra bisnisnya untuk membangun industri ban pesawat di nusantara. Kolaborasi kedua perusahaan ini untuk membangun pabrik ban pesawat baru dan vulkanisir di Karawang, Jawa Barat. Nilai investasi pada tahap awalnya sekitar Rp1 triliun.

“Pada tahap pertama, pabrik ban vulaknisirnya diproyeksi bisa beroperasi dalam waktu 18 bulan ke depan. Setelah itu, mereka membangun fasilitas untuk memproduksi ban yang baru,” paparnya dalam rilis yang sama.

Menurut menperin, fasilitas pabrik ini, akan berpengaruh pada efisiensi biaya perawatan atau vulkanisir ban pesawat yang digunakan oleh maskapai Indonesia. Sebab, sampai saat ini, seluruh ban yang digunakan oleh maskapai di Indonesia divulkanisir di China, Hong Kong dan Thailand.

Di sisi lain, lokasi Indonesia yang berada di jalur Asia Pasifik memungkinkan untuk meraih pasar Australia dan Selandia Baru.

Guna merealisasikan investasi ini, Kemenperin akan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk mendukung percepatan perizinan dan pemberian insentif.

“Kami sudah berbicara dengan Kepala BKPM untuk mem-follow up. Kami juga mendorong keterlibatan dari maskapai dalam negeri untuk berpartisipasi pada rencana investasi tersebut,” tandasnya.

Dunlop Aircraft Tyres merupakan salah satu produsen ban pesawat global yang berasal dari Inggris. Mereka mempunyai pabrik di China untuk melayani konsumennya di wilayah Asia Pasifik. Sementara itu, PT. Rubberman Indonesia merupakan industri ban vulkanisir dengan memiliki lebih dari 25 pabrik yang lokasinya tersebar di Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.

Rencana investasi tersebut pun dinilai Agus menjadi sinyal baik bagi Indonesia di tengah kelesuan ekonomi global. Ketertarikan Dunlop juga menunjukkan Indonesia masih menjadi salah satu negara tujuan utama investasi bagi perusahaan kelas dunia.

“Salah satu nilai plus dari Indonesia, selain punya pasar domestik yang besar, adalah menjadi bagian terpenting di tingkat regional. Kami harapkan, investasi ini bisa menarik perusahaan-perusahaan dari Singapura dan Malaysia untuk melakukan retreading ban di Indonesia,” harapnya.

Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kemenperin, Muhammad Khayam pun meyakini, rencana investasi Dunlop ini akan memberikan manfaat bagi Indonesia. Antara lain terjadi nilai tambah pada penyerapan karet alam nasional. Peningkatan permintaan karet alam nasional tersebut dinilai bisa mempengaruhi kenaikan harga karet petani.

Investasi tersebut uga bisa membuka lapangan pekerjaan baru. khususnya tenaga ahli polimer serta mengurangi impor ban pesawat terbang. Bahkan dimungkinkan, ada potensi pengembangan ekspor ban pesawat terbang ke negara-negara di pesisir Asia Timur.

“Jadi, ada peningkatan devisa negara dan ada multiplier effect dalam ekonomi nasional,” pungkasnya. (Teodora Nirmala Fau)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar