c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

19 Juli 2019

13:08 WIB

Dukung Industri 4.0, J&T Rambah e-Sports

Jumlah mobile gamer di Indonesia telah mencapai 60 juta orang pada Oktober 2018

Editor: Agung Muhammad Fatwa

Dukung Industri 4.0, J&T Rambah e-Sports
Dukung Industri 4.0, J&T Rambah e-Sports
Ilustrasi permainan game online Playerunknown's Battlegrounds (PUBG). Validnews/Don Peter

JAKARTA – Maraknya dunia gim di tanah air yang sejalan dengan perkembangan dunia digital membuat J&T Express merambah dunia e-sports. Kerja sama ini diusung dalam rangka mendukung generasi muda sejalan dengan pertumbuhan industri 4.0 yang mengutamakan teknologi dan internet. 

Brand Supervisor J&T Express Herline Septia menyatakan pihaknya melihat gaming saat ini tidak lagi sekadar hobi, tapi juga memiliki potensi karier yang menjanjikan jika ditekuni dengan baik. 

“J&T Express ingin terus mendukung anak muda Indonesia untuk giat berprestasi melalui EVOS Esports sebagai wajah anak muda yang dapat menyalurkan hobinya sekaligus berprestasi,” ujarnya di Jakarta, Kamis (18/7).

Menurut hasil studi POKKT Decision Lab dan Mobile Marketing Association (MMA) pada Oktober 2018, jumlah mobile gamer di Indonesia telah mencapai 60 juta orang. Jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 100 juta pada 2020.

Pelaku jasa pengiriman yang fokus pada bisnis e-commerce di Indonesia itu pun menjalin kerja sama dengan tim EVOS Esports. Salah satu pertimbangan kerja sama karena perusahaan melihat karakter pasar J&t dan EVOS Esports tidak jauh berbeda.

"Kerja sama yang terjalin dengan tim EVOS Esports merupakan bentuk dukungan J&T Express untuk  meningkatkan potensi dan prestasi generasi muda melalui cabang esports," tambahnya. 

Co-Founder EVOS Esports, Hartman Harris Christian menyatakan, pihaknya merasa senang bahwa saat ini EVOS Esports dilengkapi dukungan dari jasa pengiriman yang berbasis teknologi. Di mana jasa pengiriman seperti ini dekat sekali dengan dinamisnya industri esports. 

"Bersama J&T Express kami juga dapat memberikan opsi pengiriman yang lebih sesuai dengan kebutuhan penggemar esports melalui EVOS Goods," ujarnya. 

Sejumlah program kolaborasi antara J&T Express dengan EVOS Esports akan dijalankan pada tahun ini. salah satu yang terdekat yaitu roadshow edukasi di 10 kampus di Indonesia pada September 2019  mendatang, serta program “Mystery Box” pada Oktober 2019.

Pada program ini setiap pembelian merchandise  di EVOS Goods menggunakan J&T Express akan berkesempatan mendapatkan 3 kotak misteri  berhadiah eksklusif yang akan dikirim oleh J&T Express.

EVOS Esports Player div PUBG Mobile Sandy “Jughead” Saputra mengungkapkan antusiasmenya pada kerja sama J&T Express dengan EVOS Esports.

“Sebagai generasi milenial yang memiliki kegemaran pada esports, saya merasa sangat dihargai dan diberikan kesempatan untuk berkembang oleh banyak pihak," ucapnya. 

Ia menilai generasi muda sekarang memiliki semangat yang sama dengan J&T Express, yaitu memanfaatkan sistem informasi dan teknologi ke arah yang positif.

"Dengan semangat itu, saya harap dapat memberi  motivasi lebih bagi teman-teman yang gemar e-sport untuk bisa lebih dari sekadar bermain game," cetusnya. 

Plt Kasubdit Media Cetak Kementerian Komunikasi dan Informatika RI Farida Dewi Maharani dalam situs Kominfo sebelumnya menyebutkan, pihaknya menyasar anak-anak muda sebagai bagian percepatan pengembangan industri ekonomi kreatif.

Ia membeberkan, pertumbuhan sektor ekonomi kreatif Indonesia mencapai sekitar 5,76 %. Artinya sektor ini berada di atas pertumbuhan sektor listrik, gas dan air bersih, pertambangan dan penggalian, pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan, jasa-jasa dan industri pengolahan.

Sementara di bidang IT, kata Farida, potensi industri aplikasi, dan game hingga Internet of Things (IoT) di Tanah Air diproyeksikan bisa mencapai 130 miliar dolar AS atau senilai Rp1.734 triliun pada 2020. Sesuai Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Komunikasi Publik, Kominfo akan mengoordinasikan isu sektor ekonomi kreatif menjadi isu tunggal untuk kemudian disampaikan ke seluruh lapisan masyarakat dalam berbagai kanal informasi.

Hanya saja menurut hasil survei iCIO Community,  sebanyak 97% Chief Information Officer (CIO) serta eksekutif perusahaan IT menganggap pemerintah kurang memberi insentif untuk menerapkan transformasi digital menuju Industri 4.0. Pernyataan itu berdasarkan hasil survei kepada CIO dan eksekutif perusahaan IT yang dilakukan iCIO Community terkait peta jalan Making Indonesia 4.0 yang dibuat pemerintah melalui Kementerian Perindustrian.

 “Hanya 3% mengatakan demikian (pemerintah cukup memberi insentif menuju Industri 4.0)," ujar Koordinator Divisi Riset iCIO Community Abidin Riyadi Abie di Jakarta, Kamis (18/7), seperti dilansir Antara.

Abidin mengatakan, survei itu diharapkan dapat mencerahkan pemerintah agar bisa membantu khususnya melalui berbagai kebijakan yang lebih ramah teknologi. (Kartika Runiasari, Teodora Nirmala Fau)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar