c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

15 Februari 2020

10:17 WIB

Dua Rute Penerbangan dari Sabu Raijua Terima Subsidi

Harga tiket Sabu Raijua-Ende dan Sabu Raijua-Sumba Timur hanya seperempat Sabu Raijua-Kupang

Editor: Agung Muhammad Fatwa

Dua Rute Penerbangan dari Sabu Raijua Terima Subsidi
Dua Rute Penerbangan dari Sabu Raijua Terima Subsidi
Ilustrasi. Pesawat berbadan kecil milik jasa penerbangan Trigana dan Susi Air, melakukan aktivitas naik turun penumpang di bandara Mulia, kabupaten Puncak Jaya, beberapa waktu lalu. Topografinya yang sulit serta cuaca relatif ekstrim seperti di sebagian besar daerah di Pegunungan Papua, membuat daerah itu hanya bisa dijangkau dengan penerbangan perintis pesawat berbadan kecil. FOTO ANTARA/Marcelinus Kelen

KUPANG – Dua rute penerbangan yang menghubungkan Sabu Raijua, pulau yang berbatasan dengan Australia, dengan Ende dan Sumba Timur disubsidi pemerintah pusat. Tarif kedua rute itu pun hanya seperempat dari harga tiket rute lain yang tak menikmati subsidi.

“Dua rute ini sudah disubsidi dengan APBN dan kami juga sedang memperjuangkan untuk kalau bisa Sabu-Kupang juga mendapat subsidi,” kata Bupati Sabu Raijua Nikodemus Rihi Heke ketika dihubungi dari Kupang, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (15/2), dilansir dari Antara.

Dia menjelaskan, harga tiket untuk layanan penerbangan komersial Dimonim Air untuk rute Kupang-Sabu Raijua masih relatif tinggi sekitar Rp1.000.000, sedang sebaliknya Sabu Raijua-Kupang seharga Rp800.000.

Harga tiket ini, lanjut dia, jauh lebih tinggi dibandingkan dua rute lainnya yang disubsidi yakni Sabu Raijua-Ende Rp244.000, dan Sabu Raijua-Sumba Timur Rp216.000.

“Karena itu, kami meminta Pemerintah Pusat agar Kupang-Sabu dan sebaliknya mendapat subsidi. Tentu pertimbangan terkait ini ada di kementerian terkait,” katanya.

Maskapai Dimonim Air resmi terbang di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Jumat, 7 Februari lalu untuk melayani sejumlah daerah seperti, Kota Kupang, Sabu Raijua, Sumba Timur, Ende, Ruteng.

Bupati Nikodemus mengatakan, kehadiran maskapai ini berkat komunikasi secara intensif yang dilakukan dengan pemilik maskapai.

“Kami berterima kasih karena Pak Vico Amalo selaku pemilik yang juga putra asli NTT yang tergerak hatinya membantu kami mengatasi keterbatasan akses transportasi udara,” katanya.

Berdasarkan publikasi NTT Dalam Angka 2019, provinsi kepulauan yang berbatasan dengan Australia dan Timor Leste ini memiliki 14 bandar udara dengan lebih dari 35 ribu penerbangan pada 2018. Selain itu, untuk transportasi laut, NTT memiliki 24 lintasan penyeberangan komersil dan 77 lintasan perintis.

Dukung Pariwisata
Sebelumnya, Bupati Sumba TimurGideon Mbilijora menyebutkan penerbangan perintis Dimonim Air yang juga melayani rute Waingapu, Sumba Timur dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah itu.

"Kami menyambut dengan sukacita karena akan meningkatkan geliat ekonomi Kabupaten Sumba Timur, antara lain melalui kunjungan wisatawan manca negara dan domestik," katanya melalui pesan percakapan yang diterima di Kupang, awal Februari lalu.

Jumlah wisatawan di Sumba Timur, berdasarkan publikasi Sumba Timur Dalam Angka 2019, mencapai 11.508 orang. Rinciannya 600 wisatawan asing, dan sisanya 10.908 orang wisatawan domestik.

NTT secara keseluruhan dikunjungi 1,23 juta orang di 2018 lalu, yang terdiri dari 128.241 wisatawan mancanegara dan 1,11 juta wisatawan domestik. Jumlah ini meningkat dibandingkan kunjungan wisatawan 1,19 juta tahun sebelumnya.

Sesuai dengan keputusan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), salah satu penerbangan perintis di NTT adalah Waingapu-Ruteng, Manggarai dan Ruteng-Waingapu satu kali dalam sepekan.

Ia mengatakan dengan adanya penerbangan Waingapu-Ruteng, maka setelah mengunjungi Labuan Bajo, para wisatawan akan langsung ke Waingapu melalui Ruteng atau sebaliknya dari Waingapu ke Ruteng dan ke Labuan Bajo.

Artinya, melalui penerbangan ini akan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Pulau Sumba, khususnya di Sumba Timur.

"Jadi saya berharap, dengan penerbangan perintis itu akan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Sumba Timur, yang akan berdampak pada peningkatan pendapatan rakyat," kata Gideon.

Kepala Dinas Perhubungan NTT, Isyak Nuka secara terpisah mengatakan, Kemenhub telah menunjuk maskapai penerbangan Dimonim Air, untuk melayani penerbangan perintis di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada tahun 2020 ini.

Menurut dia, Dimonim Air dijadwalkan mulai beroperasi melayani rute penerbangan perintis di wilayah itu pada 7 Februari 2020. Sesuai dengan keputusan pemerintah pusat, penerbangan perintis untuk NTT akan dilakukan pada delapan rute penerbangan.

Rute-rute penerbangan perintis itu adalah Sabu–Waingapu PP lima kali sepekan, dan Sabu Ende PP dengan jadwal Senin–Jumat.

Rute penerbangan Waingapu–Ruteng PP satu kali seminggu, rute penerbangan Kupang–Kisar tiga kali sepekan yakni Kamis–Sabtu. (Fin Harini)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar