Dompet Dhuafa Gandeng Peternak Milenial

JAKARTA – Dompet Dhuafa menggandeng Pemuda Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) untuk pengembangan peternakan domba dan kambing, program ini menggandeng para peternak milenial pada enam sentra peternakan.

"Sinergi dan kolaborasi ini untuk membangkitkan para peternak milenial mengembangkan peternakan domba dan kambing dengan skala ekonomi yang memadai," kata Chief Communication Officer (CCO) Dompet Dhuafa, Guntur Subagja, Senin (30/12).

Dalam program ini, Dompet Dhuafa menjadi pembeli (off-taker) kambing/domba yang dikembangkan Pemuda Tani HKTI. "Kami juga menggandeng Tanifund untuk pembiayaan modal peternakan yang dikelola milenial ini, dan kami menjadi penjamin dan off-taker," tambahnya.

Domba dan kambing yang diproduksi para pemuda peternak itu sendiri dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan pasar kurban Dompet Dhuafa.  Ketua Umum Pemuda Tani HKTI Rina Saadah menambahkan pada tahap awal pihaknya akan mengembangkan tiga sentra ternak di Jawa Timur, satu sentra di Bojonegoro dan dua sentra di Jember. 

"Kapasitas produksi total 6.000 ekor," ujarnya.

Rina juga mengajak para pemuda terlibat dalam pengembangan peternakan ini, yang pada tahap awal akan fokus pada penggemukan (fattening). Lalu untuk tahap berikutnya akan melakukan pengembangbiakan (breeding). 

"Saatnya kita melakukan regenerasi petani dan peternak untuk kemandirian pertanian dan peternakan nasional," ujar Rina.

Dia berharap kerja sama dengan Dompet Dhuafa tidak sebatas untuk pasar kurban, tetapi juga berkelanjutan untuk memenuhi pasar umum dan ekspor. Apalagi saat ini ada mitra HKTI yang baru mampu memenuhi permintaan dari Malaysia karena keterbatasan modal. 

Pemuda Tani HKTI juga menyiapkan tim yang ahli di bidang peternakan, antara lain alumni IPB dan UGM, yang terjun langsung untuk membimbing para peternak.

Chief Communication Officer (CCO) Dompet Dhuafa Guntur Subagja bersama Ketua Umum Pemuda Tani HKTI Rina Saadah, dan Tim Manajemen Pengembangan Peternakan DD, Sigit Iko Sugondo, mengunjungi beberapa lokasi peternakan yang melibatkan para peternak muda di Bojonegoro dan Jember, Jawa Timur, pada Sabtu (28/12) dan Minggu (29/12).

Tim Manajemen Pengembangan Peternakan DD, Sigit Iko Sugondo menyatakan selama ini para anggota kelompok ternak belum teintegrasi sehingga pengembangan ternak, khususnya penggemukan kambing, menjadi kurang efisien. 

"Dengan manajemen sentra ternak terintegrasi, para peternak akan mendapat pembinaan dan mampu bersaing," paparnya. (Kartika Runiasari)