c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

20 Mei 2020

20:21 WIB

Dihimpit Covid-19, Kontes Ikan Cupang Digelar Virtual

Kontes virtual digelar sebagai bentuk belarasa terhadap pembudidaya ikan cupang yang terdampak covid-19

Editor: Agung Muhammad Fatwa

Dihimpit Covid-19, Kontes Ikan Cupang Digelar Virtual
Dihimpit Covid-19, Kontes Ikan Cupang Digelar Virtual
Salah satu peserta dalam kontes ikan cupang virtual bertajuk “Virtual Indobetta Splendens Charitty Betta Show 2020” yang diadakan Asosiasi Pelaku Usaha Ikan Cupang Indonesia atau IndoBetta Splendens pada 16 – 19 Mei 2020. KKP/dok

JAKARTA – Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan dalam rangka menekan penyebaran covid-19 di Indonesia memicu berbagai terobosan baru berupa berbagai kegiatan berbasis online atau daring. Salah satunya kontes ikan cupang virtual yang digelar Asosiasi Pelaku Usaha Ikan Cupang Indonesia atau IndoBetta Splendens.

Kontes adu kecantikan cupang secara virtual ini bertajuk “Virtual Indobetta Splendens Charitty Betta Show 2020” diadakan pada 16–19 Mei 2020 kemarin.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Slamet Soebjakto mengungkapkan kontes ikan hias virtual ini merupakan kreativitas dan inovasi baru yang patut dicontoh komunitas ikan hias yang lain untuk menyiasati keterbatasan akibat adanya virus covid-19.

“Apresiasi tinggi saya berikan kepada panitia penyelenggara yang berhasil melangsungkan kontes virtual ini dengan teknis pelaksanaan yang cukup lancar. Saya harap inovasi tidak berhenti di sini dan upaya untuk melakukan kontes serupa dapat terus dilakukan dan diperbanyak,” lanjut Slamet, melalui siaran pers, Rabu (20/5).

Ke depan, Slamet menegaskan, KKP siap untuk terus memberikan dukungan terhadap kreasi kegiatan serupa karena dapat memberikan hiburan dan kegembiraan kepada masyarakat penikmat ikan hias di tengah pandemi covid-19.

“Dengan hati yang gembira dan senang, maka masyarakat mendapatkan semangat baru dan antusias menghadapi situasi sekarang ini,” tutup Slamet.

Sementara itu Ketua panitia Virtual Indobetta Splendens Charitty Betta Show 2020, Joty Atmadjaja mengungkapkan acara tersebut diadakan sebagai bentuk belarasa terhadap pembudidaya ikan cupang yang terdampak covid-19.

Selain kontes ikan cupang, turut diadakan penggalangan dana melalui sponsor dan peserta yang akan diberikan kepada pembudidaya cupang yang membutuhkan.

“Kami merasa prihatin karena sejak Februari tahun ini semua kontes dibatalkan. Oleh karenanya kami berinisiatif untuk mengadakan kontes ikan hias virtual pertama di Indonesia ini,” katanya.

Ia menyebutkan antusiasme peserta cukup besar. Tercermin dari total ikan cupang yang lolos seleksi untuk dilombakan mencapai hampir 300 video, dengan peserta yang berasal dari 33 kota di Indonesia.

“Bahkan, ada peserta dari mancanegara seperti Amerika Serikat, Malaysia dan Singapura,” papar Joty.

Dengan baru pertama kali diadakan, Joty menyadari masih banyak kekurangan dari teknis pelaksanaan kontes. Oleh karena itu, pihaknya siap melakukan evaluasi untuk beberapa perbaikan di penyelenggaraan kontes virtual berikutnya.

“Semoga kontes ikan cupang online ini dapat menjadi inspirasi bagi pecinta ikan hias di manapun, selama pandemi corona belum berakhir kita masih bisa berkreasi dan adaptasi dengan kondisi yang ada” pungkas Joty.

Sebagai informasi, terdapat lima kontes berdasarkan bentuk ekor dari cupang, serta berdasarkan kriteria standar penilaian International Betta Congress (IBC).

Kelimanya adalah Halfmoon, Double Tail, Crown Tail, Plakad, dan Giant. Juga, 1 kategori terbaik atau Best of Show.

Prima Novando dari Denpasar berhasil menjadi juara di halfmoon division, M. Noor dari Palangkaraya menjadi juara di Crown Tail Division, Agung Hidayatullah dari Serdang Bedagai menjadi juara di Plakad Division, serta Tri Martha Kusuma Putra dari Depok menjadi juara di Giant division.

Adapun juara dari Double Tail division sekaligus menjadi Best of Show diraih oleh Frangky Leo dari Jakarta.

Baca juga:

Dorong Ekspor
Dalam kesempatan tersebut, Slamet menyoroti potensi budidaya ikan hias, khususnya komoditas ikan betta/cupang memiliki pasar yang cukup bagus baik di pasar lokal maupun ekspor.

“Dengan nilai estetika yang luar biasa, ikan cupang atau betta termasuk salah satu yang digemari masyarakat dunia. Kita patut berbangga bahwa ikan cupang hasil budidaya dari Indonesia cukup terkenal di mancanegara karena keragaman varian yang cukup banyak dan bernilai estetika tinggi,” kata Slamet.

Permasalahan yang timbul pada kondisi covid-19 seperti masalah transportasi, dapat dicarikan solusinya. Ia mengemukakan KKP telah melakukan berbagai upaya terutama untuk mengatasi masalah transportasi baik antar daerah di Indonesia maupun untuk produk ekspor yang dialami oleh pembudidaya secara umum.

“Kami telah melayangkan surat kepada Kepala Gugus Tugas Covid-19 dengan tembusan kepada instansi lain yang terkait seperti Kapolri, Menteri Perhubungan dan juga Kepala Dinas di daerah untuk kemudahan akses logistik bidang kelautan dan perikanan,” jelas Slamet.

Slamet mengimbau pelaku usaha ikan hias yang masih mengalami kesulitan pengiriman baik di dalam maupun ke luar negeri dapat memberikan informasi untuk dicarikan solusinya. Untuk kendala ekspor, KKP siap untuk membantu menelusuri dan menginformasikan terkait keterbukaan akan produk impor dan skala prioritas masing-masing negara.

“Membaiknya kinerja ekspor ikan hias Indonesia merupakan peluang yang luar biasa bagi pelaku usaha di Indonesia. Dengan mulai terbukanya kembali pasar internasional, Indonesia menjadi negara eksportir ikan hias nomor satu di dunia bukanlah mimpi,” sambung Slamet.

Indonesia kaya akan ragam ikan hias. Berdasarkan catatan KKP, setidaknya terdapat 650 jenis ikan hias baik tawar maupun laut. Dari aneka ragam jenis tersebut, Indonesia membukukan ekspor ikan hias pada 2017 sebesar US$27,61. Ini adalah angka tertinggi yang dicapai sejak 2011. Ekspor ikan hias tumbuh 16,73% pada 2018 menjadi US$32,23 juta.

Lalu, pada semester I 2019 nilai ekspor ikan hias mencapai US$16,54 juta atau tumbuh sebesar 2,56% dibandingkan paruh pertama 2018.

Tujuan ekspor ikan hias didominasi Jepang, Singapura, Amerika Serikat dan China.

KKP menargetkan ikan hias mampu menyumbang 6-10% total nilai ekspor perikanan pada tahun ini. Target ekspor perikanan tahun ini dipatok sebesar US$6,1 miliar. (Fin Harini)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar