13 April 2020
21:00 WIB
Editor: Agung Muhammad Fatwa
JAKARTA – PT Infovesta Utama mengemukakan dana kelolaan (asset under management, AUM) industri reksa dana turun menjadi Rp492,67 triliun pada Maret 2020. Dibandingkan bulan sebelumnya sebesar Rp545,95 triliun, dana kelolaan turun 9,76%.
Manajemen Infovesta Utama memaparkan, penurunan AUM industri reksa dana juga diikuti dengan berkurangnya jumlah unit penyertaan (UP) industri reksa dana sebesar 4,43%.
"Penurunan AUM terjadi di hampir seluruh jenis reksa dana. Hanya jenis reksa dana terproteksi dan reksa dana ETF (exchanged trade fund) saja yang masih mengalami kenaikan unit penyertaan," tulis informasi dari Infovesta Utama tersebut, Senin (13/4).
Disebutkan, penurunan AUM secara serempak ini disebabkan oleh kinerja reksa dana yang sedang mengalami tekanan. Pandemi covid-19 telah mempengaruhi profil risiko investor menjadi lower risk.
"Hal ini dapat dilihat dari dana asing yang berbondong-bondong keluar dari Indonesia, di mana kepemilikan SBN (surat berharga negara) oleh asing hingga 7 April tercatat sebesar Rp927,82 triliun atau turun 6,10% sejak awal tahun 2020," paparnya.
Sementara itu, pertumbuhan unit penyertaan tertinggi dicapai reksa dana terproteksi.
"Hal ini membuktikan bahwa reksa dana terproteksi masih bertahan di tengah ketidakpastian kondisi pasar modal di Indonesia," tuturnya.
Reksa dana terproteksi menempatkan sebagian besar investasinya pada instrumen surat utang dan memegangnya hingga jatuh tempo. Hal ini membuat reksa dana terproteksi menjadi lebih diminati daripada reksa dana pendapatan tetap. Pasalnya, skenario terburuk yang akan terjadi hanya ketika perusahaan penerbit surat utang mengalami default atau gagal bayar.
Ditambahkan pula tren penurunan suku bunga yang masih berlanjut dan kondisi pasar saham yang masih belum bangkit akibat sentimen virus corona juga membuat reksa dana terproteksi menjadi alternatif investasi bagi para investor.
Baca Juga:
Kinerja Sepekan
Perusahaan jasa penyedia informasi dan riset, PT Infovesta Utama mengemukakan bahwa kinerja reksa dana selama sepekan atau periode 3-9 April 2020 mencetak imbal hasil positif.
"Seluruh reksa dana mencetak kinerja imbal hasil yang cenderung positif selama sepekan seiring dengan IHSG yang mencatat pertumbuhan kinerja positif, yaitu sebesar 2,59%," papar manajemen Infovesta Utama.
Ia mengemukakan, kinerja reksa dana saham mencatat hasil positif pada periode 3–9 April 2020 sebesar 2,27%. Kemudian, kinerja reksa dana campuran mencatatkan pertumbuhan sebesar 1,36%, pendapatan tetap (0,01%) dan pasar uang tumbuh 0,08%.
Sementara itu, disebutkan, pasar surat utang atau obligasi pemerintah mengalami penurunan sebesar 0,44%, sedangkan obligasi korporasi naik sebesar 0,06%. (Fitriana Monica Sari)