c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

08 Juli 2020

17:14 WIB

Covid-19 Tetap Mengancam, Wisatawan Selektif Pilih Destinasi Aman

Wamenparekraf minta seluruh pemangku kepentingan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif agar memantau penerapan protokol kesehatan

Editor: Agung Muhammad Fatwa

Covid-19 Tetap Mengancam, Wisatawan Selektif Pilih Destinasi Aman
Covid-19 Tetap Mengancam, Wisatawan Selektif Pilih Destinasi Aman
Pekerja menggunakan alat pelindung diri saat beraktivitas di destinasi wisata kolam air panas Toya Devasya di kawasan Danau Batur, Kintamani, Bangli, Bali, Minggu (21/6/2020). Pengelola Toya Devasya menerapkan sejumlah protokol kesehatan seperti melakukan penyemprotan cairan disinfektan secara rutin, menyediakan wastafel dan hand sanitizer untuk cuci tangan, pemeriksaan suhu tubuh bagi karyawan dan wisatawan serta membatasi kapasitas kolam air panas sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19. ANTARAFOTO/Fikri Yusuf

JAKARTA – Ancaman penularan covid-19 tetap menjadi tantangan berat bagi sektor pariwisata pada era new normal atau kelaziman baru. Pasalnya, wisatawan bakal selektif dalam memilih destinasi wisata, demi terhindar dari paparan virus corona baru.

Karena itu, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo mengatakan, pihaknya mendorong seluruh stakeholder terkait, mulai dari pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, hingga asosiasi untuk menerapkan protokol kesehatan yang menjadi acuan bagi pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Tidak hanya konsumen yang harus aman, tetapi juga pekerja dan masyarakat di lingkungan sekitar kita juga harus aman," kata Angela saat membuka Sosialisasi Kebijakan & Simulasi Protokol Kesehatan Bagi Industri Parekraf di Masa Covid-19 di Jakarta, Rabu (8/7).

Kemenparekraf/Baparekraf sendiri, tambah Angela, telah memiliki protokol khusus yang ditandai dengan terbitnya Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 382 Tahun 2020 tentang Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum Dalam Rangka Pengendalian Covid-19.

Sebagai turunannya, Kemenparekraf tengah menyusun hand book sebagai panduan teknis yang memperhatikan empat indikator, yakni kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan.

Buku panduan tersebut ditujukan antara lain bagi hotel, restoran, daya tarik wisata, homestay, spa, usaha perjalanan wisata, kegiatan wisata minat khusus, mice dan event, serta pelaku ekonomi kreatif lainnya.

Angela pun meminta para pelaku usaha di sektor tersebut agar disiplin dan secara ketat menjalankan petunjuk yang tercantum dalam buku panduan.

"Tentunya dibutuhkan juga kerja sama yang erat dari pemprov, pemkab/pemkot, dan asosiasi terkait dalam mengawasi penerapannya agar usaha-usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif tidak menjadi titik penyebaran covid-19 yang baru," imbuhnya.

Angela berharap protokol kesehatan yang sudah ditetapkan dapat menyelaraskan seluruh pemangku kepentingan dalam meningkatkan produktivitas dengan aman serta membangun kepercayaan konsumen.

"Saya optimis kita dapat membangun kepercayaan konsumen, baik domestik maupun mancanegara dalam mengkonsumsi produk dan jasa serta melakukan perjalanan ke destinasi wisata di Indonesia," ujarnya.

Baca Juga:

Dalam kesempatan tersebut, Angela juga meminta para pelaku usaha memanfaatkan kebijakan-kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah untuk lebih produktif namun tetap memerhatikan standar kesehatan dan keamanan.

Pemerintah, lanjutnya, telah menerbitkan PP Nomor 23 Tahun 2020 yang memuat empat kebijakan program pemulihan ekonomi nasional. Yaitu, menyuntikkan penyertaan modal negara, penempatan dana, investasi pemerintah, serta melakukan program penjaminan.

“Tentunya hal ini dapat dimanfaatkan oleh seluruh pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif agar membantu mereka dapat bergerak kembali," pungkas Angela. (Yoseph Krishna)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar