22 April 2021
08:47 WIB
BATANG – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia meyakinkan kesiapan KIT Batang untuk menerima investor mulai bulan depan.
Hal ini disampaikan Kepala BKPM usai mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau pengerjaan KIT Batang sebagai lokasi tujuan investasi, bersama dengan Menteri PUPR, Gubernur Jawa Tengah, Bupati Batang, jajaran direksi PTPN dan PT PP.
Sebagaimana disampaikan Presiden, bulan depan akan ada satu perusahaan produsen kaca asal Korea Selatan KCC Glass Corporation yang akan melakukan groundbreaking di KIT Batang.
KCC menempati lahan seluas 49 hektare, dengan nilai investasi sebesar Rp5 triliun serta perkiraan penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.300 orang. KCC akan memproduksi kaca untuk arsitektur dan otomotif yang 80% hasil produksinya ditujukan untuk ekspor.
“Alhamdulillah bulan depan sudah ada satu perusahaan yang akan groundbreaking di KIT Batang. Tadi saya laporkan kepada presiden dan beliau akan terus pantau itu," ucap Bahlil dalam kunjungan ke Kawasan Industri Terpadu, Batang, Rabu (21/4).
Dalam berbagai kesempatan, Bahlil selalu mempromosikan KIT Batang kepada para investor karena berbagai keunggulan. Diantaranya fasilitas infrastruktur dengan konektivitas tinggi dan harga tanah yang sangat kompetitif.
Tujuannya hanya satu, yaitu untuk memberikan lapangan pekerjaan bagi sebesar-besarnya tenaga kerja Indonesia.
Investor, jelasnya, hanya tinggal datang membawa modal dan teknologi saja. Soal beragam perizinan, Bahlil menjamin akan diurus oleh jajarannya. Selanjutnya, BKPM berharap, akan semakin banyak investor yang hadir di kawasan tersebut setelah pembangunan tahap I rampung.
Selain BKPM, Bahlil juga memastikan Bupati Batang juga komitmen akan membantu merealisasikan investasi pemodal.
"Saya selalu sampaikan kepada para calon investor untuk membangun usahanya di KIT Batang. Kawasan ini disiapkan oleh pemerintah dengan serius, termasuk segala fasilitas infrastrukturnya,” imbuhnya.
Baca Juga:
Bupati Batang Wihaji menyampaikan, potensi penyerapan tenaga kerja dari pembangunan KIT Batang fase pertama disinyalir mencapai 4.300 orang. Jumlah itu pun belum termasuk turunannya, seperti petugas keamanan, kebersihan, dan lain-lain.
Ia menambahkan, pemerintah daerah akan memiliki kavling seluas 25 hektare yang akan digunakan sebagai Pusat Kegiatan Kabupaten atau PKK untuk UMKM, sebagai rantai pasok kebutuhan industri besar yang ada.
“Ini semangatnya cipta lapangan kerja. Jadi dengan munculnya berbagai industri, nanti akan menciptakan lapangan kerja baru untuk warga Batang maupun warga di sekitarnya. Saya kira manfaatnya untuk warga negara Indonesia seluruhnya dan saling menguntungkan,” ucap Wihaji.
KIT Batang diresmikan langsung oleh presiden pada 30 Juni 2020. Kawasan ini merupakan percontohan kerja sama pemerintah dan BUMN untuk menghadirkan lokasi investasi berdaya saing tinggi.
Peruntukan KIT Batang dialokasikan 60% untuk industri dan 40% lainnya ditujukan bagi fasilitas umum dan kawasan hijau.
Pembangunan infrastruktur dasar di KIT Batang diperkirakan selesai sesuai dengan rencana yaitu Mei 2021. Selanjutnya, Grand Batang City akan siap menerima tenant atau penyewa yang akan masuk berinvestasi. (Khairul Kahfi)