c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

24 Februari 2018

10:13 WIB

Bekraf Kucurkan Rp 200 Juta Untuk Jawara FSI

FSI merupakan hajatan Bekraf sejak tahun 2016 yang ditujukan bagi para pelaku usaha kuliner, menjalin jaringan dengan investor dan usaha-usaha besar yang sudah ada

Bekraf Kucurkan Rp 200 Juta Untuk Jawara FSI
Bekraf Kucurkan Rp 200 Juta Untuk Jawara FSI
Sosialisasi Food Startup Indonesia (FSI) 2018 yang ketiga digelar di Makassar, Jumat (23/2). Direktur Akses Non Perbankan Bekraf, Syaifullah, membuka acara serta menjelaskan FSI 2018. (dok. Bekraf)

MAKASSAR – Tidak hanya menyediakan akses permodalan, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) memastikan, siap menggelontorkan modal khusus bagi tiga besar pemenang Food Start-Up Indonesia (FSI) 2018. Insentif semacam ini diharapkan Bekraf dapat membantu permodalan pelaku usaha eknomi kreatif di sektor usaha kuliner dan aplikasi digital.

"Maksimal Rp200 juta. Itu pun tidak semua diberikan sama, kan semua berdasarkan hasil kurator akan dilihat sesuai kebutuhan usahanya," ucap Direktur Akses Nonperbankan Bekraf, Syaifullah usai sosialisasi FSI 2018 di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (23/2), seperti dilansir Antara.

Ia menjelaskan, anggaran untuk bantuan tersebut sejatinya telah disediakan pemerintah dalam bentuk bantuan insentif yang nilai total mencapai Rp7 miliar di tahun ini. Nominal insentif ini lebih lebih besar dari tahun lalu yang bertengger di angka Rp6 miliar.

Untuk diketahui, FSI merupakan gelaran Bekraf sejak tahun 2016 yang ditujukan bagi para pelaku usaha kuliner. Lewat perhelatan ini, Bekraf menjadi fasilitator bagi pemilik usaha rintisan kuliner guna menjalin jaringan dengan investor dan usaha-usaha besar yang sudah ada. Dengan demikian, akses permodalan nonperbankan bagi para pelaku start-up dapat lebih mudah teraih.

Untuk tahun 2017, sebanyak 1.700 usaha telah mendaftar ke program ini. Namun, hanya diterima 34 komunitas. Tahun ini diperkirakan angkanya akan kembali meningkat.

Dari situs foodstartupindonesia.com, pihak yang telah mendaftar online dan demoday FSI sebanyak 1.400, baik berupa usaha perorangan maupun kelompok.

"Kegiatan ini bertujuan untuk bagaimana caranya membantu pengembangan ekonomi kreatif supaya mendapatkan akses permodalan dalam meningkatkan kapasitas usahanya lebih baik dari sebelumnya," tutur Syaiful.

Tahun 2016 dan 2017, Bekraf sukses menggelar FSI dan mendapatkan top three FSI dari 150 startup kuliner yang mengikuti demoday FSI di Yogyakarta, Bali, dan Bandung. Tahun ini, demoday digelar di Surabaya dengan rangkaian acara expo (27 s.d 29 Juli), mentoring (30 dan 31 Juli), serta pitching (1 Agustus). Pendaftaran demoday berakhir 26 Juni 2018.

100 startup lolos kurasi berkesempatan memperlihatkan produk ke masyarakat pada expo, meningkatkan kapasitas sekaligus scale up dengan arahan mentor yang merupakan ahli kuliner Indonesia saat mentoring, serta menarik minat investor melalui pitching.

Kurator memiliki beberapa kriteria dalam seleksi startup kuliner untuk demoday FSI, antara lain usaha sudah berjalan satu hingga tiga tahun, membutuhkan pendanaan tahap awal maupun berkembang, memiliki inovasi, berbasis teknologi, dan memiliki dampak sosial yang positif untuk masyarakat.

Sekadar informasi, nantinya, 100 start-up kuliner terpilih melalui kurasi FSI 2018 berkesempatan mempromosikan produknya pada expo FSI tanggal 27-29 Juli 2018.

Mentoring
Mereka yang terpilih juga bisa memperoleh pengetahuan untuk meningkatkan kualitas produk dan pitching yang baik untuk menarik minat investasi investor melalui mentoring pada 30 dan 31 Juli.  Dikesempatan ini mereka juga bisa mengakses pembiayaan investor melalui pitching per 1 Agustus.

Syaiful menegaskan, selain tiga pemenang yang bisa memperoleh total Rp600 juta, para peserta FSI 2018 sebenarnya memiliki kesempatan serupa. Caranya, para pelaku kuliner cukup mengajukan proposal sesuai dengan syarat dan hasil verifikasi dari curator.

"Ini salah satu program Bekraf, tentu bagi tiga besar pemenang akan mendapatkan bantuan itu. Tetapi jangan khawatir, kita tidak batasi, silakan mendaftar di website dengan melengkapi dokumen persyaratannya dan mengajukan proposal. Kalau lolos, akan diberikan bantuan," kata Syaifullah.

Sementara itu, Kepala Subdirektorat Dana Masyarakat Bekraf Hanifah Makarim berharap, ajang FSI 2018 dapat menjadi jembatan untuk menjadikan makanan daerah menjadi rasa nasional.

Bekraf pun telah bekerja sama dengan Salim Grup untuk menjalan bisnis minimarket. Di mana nantinya produk FSI yang memenuhi standarb, isa secara langsung akan dipasarkan di minimarket tersebut.

"Kita melihat prospek usaha yang dijalankan, begitu proposal dimasukkan dan disetujui anggarannya akan dikunci untuk dibelikan keperluan fasilitas alat sesuai kebutuhannya. Kami telah disiapkan ekosistemnya, tinggal bagaimana pelaku usaha kreatif itu mengembangkannya," katanya seperti dilansir Antara, Jumat (223/2).

Bekraf saat ini melakukan sosialisasi FSI 2018, tidak hanya di Makassar, juga akan dilaksanakan di beberapa kota lainnya di Indonesia seperti di Semarang pada (1/3), Banjarmasin (6/3), Malang (9/3), Yogyakarta (13/3), Surabaya (20/3), dan Mataram (23/3), dan Belitung (27/3). (Teodora Nirmala Fau)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar