06 Mei 2020
14:55 WIB
JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menyatakan aliran modal asing masuk (inflow) ke negara melalui Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp1,17 triliun per minggu pertama Mei 2020.
“Pergerakan aliran modal asing portofolio ke SBN yang diterbitkan oleh pemerintah baik di pasar perdana atau pasar sekunder pada minggu I Mei 2020 tercatat inflow Rp1,17 triliun,” Kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam telekonferensi Perkembangan Ekonomi Terkini, Jakarta, Rabu (6/5).
Ia melanjutkan, pada April, secara keseluruhan aliran modal asing tercatat outflow sebesar Rp2,14 triliun.
Perry merinci pada minggu I April 2020 tercatat inflow Rp5,73 triliun, minggu II April 2020 tercatat outflow Rp7,98 triliun, minggu III April 2020 tercatat outflow Rp2,41 triliun, minggu IV April 2020 tercatat inflow 0,1 triliun, dan minggu V April 2020 tercatat inflow 2,42 triliun.
“Secara historis periode 2011–2019 di Indonesia, outflow relatif kecil dalam periode yang pendek dan diikuti dengan inflow yang besar dalam periode yang lebih panjang,” kata dia.
Data tersebut menunjukkan rata-rata outflow sebesar Rp29,2 triliun dengan durasi sekitar 3-4 bulan dan diikuti inflow sebesar Rp229,1 triliun dengan durasi sekitar 21 bulan.
Perry menambahkan, pihaknya optimistis aliran modal asing akan kembali masuk dalam jumlah besar selama Mei dan Juni.
"Maka, dapat mendukung pembiayaan pemerintah dalam menangani pandemi dan mendukung stabilitas nilai tukar ke depan," kata dia.
Oleh karena itu, seiring masuknya aliran modal asing ke instrumen investasi Indonesia, Perry optimistis nilai tukar rupiah kembali stabil dan cenderung menguat. Walaupun, ia juga melihat potensi rupiah untuk naik turun dalam jangka pendek.
"Terutama karena dipengaruhi berita-berita teknikal yang terjadi," kata dia.
Perry tetap meyakini bahwa rupiah akan menguat pada akhir tahun dan stabil di level Rp15.000 per dolar Amerika Serikat. (Rheza Alfian)