23 Februari 2019
09:07 WIB
JAKARTA – Pameran wisata terbesar di Indonesia, Astindo Travel Fair 2019, kembali diadakan untuk yang kesembilan kalinya di Assembly Hall, Jakarta Convention Center (JCC). Perhelatan yang berlangsung pada 22—24 Februari ini menawarkan berbagai paket tujuan wisata domestik maupun mancanegara dengan harga promo yang menggiurkan.
Diyakini bahkan dengan lengkapnya promo wisata di acara ini, transaksi senilai Rp220 miliar dapat diperoleh dalam 3 hari penyelenggaraan. Target ini naik 10% dibandingkan target pada penyelenggaraan tahun sebelumnya yang hanya Rp200 miliar.
“Nilai transaksi ini diperoleh dari penjualan tiket rute internasional dan domestik serta paket-paket wisata,” ujar Ketua Panitia Astindo Travel Fair 2019, Rudiana, dalam rilis resminya, Jumat (22/2).
Tidak hanya di, Astindo Traverl Fair juga digelar serentak di tiga kota besar lainnya di Indonesia. Adalah Srubaya, Bali, dan Palembang; yang menjadi kota-kota besar tempat penyelenggaraan perhelatan wisata ini berlangsung.
Hanya saja, target Rp220 miliar hanya untuk penyelengaraan di Assembly Hall di Jakarta Convention Center, Jakarta. Di mana akan ada 150 ribu gerai yang terdiri atas berbagai pihak penawar paket promo untuk berwisata, mulai dari maskapai, perbankan, hingga asuransi. Rudiana menyakini, acara ini akan mampu menarik 150 ribu pengunjung.
Selama Astindo Travel Fair, beragam paket tujuan wisata domestik dan mancanegara serta produk dan jasa wisata ditawarkan kepada seluruh pengunjung dengan harga menarik. Para pengunjung dapat memperoleh informasi mengenai destinasi dan tren wisata dalam dan luar negeri.
Harga paket promo tur mancanegara dan domestik tak ayal menjadi daya tarik spesial di Astinfo Travel Fair 2019. Tawaran menggiurkan untuk paket wisata ke Yogyakarta selama tiga hari dibuka mulai harga Rp1,4 juta sementara Belitung Rp1,6 juta.
Ada pula pilihan tur ke Bangkok selama tiga hari hanya dengan membayar Rp4,4 juta. Pengunjung juga dapat memilih opsi berwisata ke Manila selama tiga hari dengan harga pembukaan Rp3,9 juta. Bahkan paket pelesiran ke Seoul selama empat hari hanya dipatok di kisaran harga Rp6,8 juta.
Rudiana mengemukakan, tidak hanya menawarkan paket wisata menarik, yang membedakan Astindo Travel Fair dengan pameran wisata lainnya adalah dukungan beragam markapai penerbangan terkemuka. Setidaknya ada 19 maskapai ternama berskala internasional yang bergabung dalam acara ini. Tak ayal, ini memberikan pilihan lebih beragam pengunjung.
Beberapa maskapai yang ikut dalam Astindo Travel Fair 2019, yakni All Nippon Airlines (ANA), Cathay Pacific, China Airlines, Emirates, Etihad Airways, Ethiopian Airways, dan EVA Air. Ada juga keikusertaan dari Garuda Indonesia, Korean Air, Malaysian Airlines, Oman Air, Philippines Airlines, Qantas Airways, Qatar Airways, Saudia Airlines, dan Singapore Airlines. Sriwijaya Air – NAM Air, Thai Airways, dan Vietnam Airlines pun ikut mewarnai penyelengaraan Astindo Travel Fair tahun ini.
Tiket penerbangan dengan destinasi populer pun ditawarkan dengan harga terbaik sepanjang tahun, mulai. Mulai dari Rp1,4 juta untuk ke Singapura; Rp2,6 juta untuk ke Bangkok, lalu Rp2,9 juta ke Hong. Pengunjung pun bisa memperoleh penawaran tiket ke Tokyo seharga Rp4,9 juta. Destinasi lain, tiket ke Paris diharga mulai Rp8,6 juta serta Los Angeles atau San Francisco seharga Rp9,7 juta.
“Selama pameran wisata ASTINDO Travel Fair, pengunjung juga akan dimanjakan dengan beragam destinasi yang unik dan terkini yang disajikan dalam bentuk informasi menarik dan atraksi yang menghibur oleh sejumlah badan promosi pariwisata (NTO) mancanegara dan domestik yang hadir,” tambah Rudiana.

Bukan hanya wisatawan nusantara yang pergi dengan rute domestik, jumlah wisatawan nasional yang berpelesiran ke luar negeri memang kian bertamba dari waktu ke waktu. Mengutip data Kementerian Pariwisata yang diolah dari data Badan Pusat Statistik, jumlah wisnas dalam periode 2012—2016 berkisar 7,59 juta orang tiap tahunnya. Jumlah tersebut pun cukup konsisten bertumbuh rata-rata 2,04% tiap tahunnya.
Untuk diketahui, pengeluaran total wisatawan nasional selama periode 2010—2016 berada di kisaran US$7,06 miliar.
Ketua Umum Astindo, Elly Hutabarat ikut menyampaikan, target yang ditetapkan pada penyelenggaraan tahun kesembilan ini diyakini tercapai. Ini mengingat animo masyarakat semakin meningkat setiap tahun terhadap perhelatan wisata terbesar di nusantara ini.
“Trend meningkatnya pertumbuhan perjalanan wisata masyarakat Indonesia setiap tahunnya memicu kami untuk memberikan penawaran harga menarik setiap tahunnya serta diskon spesial untuk harga tiket dan paket tur wisata dalam dan luar negeri,” ungkap Elly dalam rilis yang sama, Jumat (22/2).
Pada saat yang sama, Elly menjelaskan, diadakan pula Astindo Travel Mart yang merupakan forum business to business antar pelaku usaha wisata mancanegara (buyer) dan pelaku industri wisata dari seluruh Indonesia (seller) pada tanggal yang sama. Bagian dari Astindo Travel ini merupakan merupakan penyeleggaraan yang kedua kalinya. Tujuannya sendiri program pemerintah meningkatkan jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia serta promosi 10 destinasi prioritas pariwisata “Bali Baru”.
“Dengan dukungan dari Kementerian Pariwisata RI, forum business to business ini mempertemukan 60 buyer,” tukas Elly
Acara ini dikemas dalam bentuk family trip ke beberapa destinasi wisata di Indonesia, yaitu Bandung, Garut, Belitung, Bali, dan Jakarta. Waktu penyelenggaraannya sendiri leih lama, mulai 19 sampai 25 Februari. Kementerian Pariwisata menjadi pemandu acaranya.
“Ke depannya kami berharap Astindo Travel Mart mampu menghadirkan lebih banyak buyer dari mancanegara untuk bertemu dengan seller pelaku industri wisata dari seluruh Indonesia,” harap Elly. (Teodora Nirmala Fau)