c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

08 April 2019

20:11 WIB

Astindo Desak Kemenhub Turunkan Harga Tiket Pesawat

Harga tiket pesawat menuju dan dari Lombok dari Jawa paling murah hampir menyentuh Rp900 ribu dengan rute Lombok-Malang

Astindo Desak Kemenhub Turunkan Harga Tiket Pesawat
Astindo Desak Kemenhub Turunkan Harga Tiket Pesawat
Ilustrasi. Pesawat komersial melintas di dekat Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso.

MATARAM – Kenaikan harga tiket pesawat disinyalir menjadi penyebab sepinya kedatangan wisatawan ke berbagai daerah di Indonesia, tidak terkecuali ke Lombok. Alasan inilah yang menjadi dasar Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) mendesak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk menurunkan harga tiket pesawat.

Ketua Umum Elly Hutabarat mengungkapkan, desakan tersebut karena harga tiket yang mahal mempengaruhi jumlah turis dan wisatawan yang datang ke Lombok. Terlihat dari daerah-daerah pariwisata yang dulunya ramai dikunjungi wisatawan kini kondisinya memprihatinkan.

Termasuk Pulau Lombok, daerah ini masih dalam masa pemulihan setelah gempa bumi yang terjadi pada Juli-Agustus 2018. Karenanya, Elly tidak peduli dengan tanggapan dari pihak maskapai atas hal tersebut.

"Mungkin saya bisa dimarahi sama maskapai, tapi saya tidak peduli, karena kami melihat sendiri betapa harga tiket pesawat saat ini mengakibatkan sesuatu yang lebih besar lagi. Terutama Lombok saat ini masih sangat menderita," kata Elly usai pembukaan rapat kerja nasional Astindo di kawasan wisata Senggigi, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB),  seperti dilansir Antara, Senin (8/4).

Mahalnya tiket pesawat menjadi hal urgen dikarenakan pesawat terbang merupakan akses yang penting untuk masuknya wisatawan domestik dan mancanegara ke berbagai daerah, khususnya daerah Lombok.

Untuk diketahui berdasarkan data Kemenhub, harga penerbangan Lombok-Makassar batas bawah seharga Rp1.416.000; Lombok-Malang seharga Rp889.000; Lombok-Maumere seharga Rp1.350.000. Kemudian, penerbangan Lombok-Semarang seharga Rp1.404.000; Lombok-Solo seharga Rp1.285.000; Lombok-Sumbawa seharga Rp310.000.

Elly pun heran dengan alasan pemerintah yang mengaitkan harga tiket  pesawat dengan bahan bakar minyak. Jika alasannya mengenai harga bahan bakar minyak (BBM), Elly mempertanyakan penerbangan ke luar negeri kenapa bisa lebih murah. Padahal, kata dia, maskapai penerbangan luar negeri tersebut berangkat dan membeli BBM dari Indonesia seharga beli yang sama dengan maskapai penerbangan nasional.

"Kami sangat memohon karena ini hajat hidup orang banyak, bukan hanya hotel-hotel yang amat sangat menderita, tapi juga orang-orang di pinggir jalan, UKM suvenir, kalau tidak ada turis tidak ada yang belanja," kata Elly.

Sekretaris Daerah NTB, Rosyadi Sayuti, pun berpandangan serupa. Ia mengatakan pihaknya sudah menyurati Kemenhub untuk meminta harga tiket diturunkan, meskipun tidak secara keseluruhan.

"Paling tidak ada promo-promo ke Lombok sebagai bagian dari pemerintah dan maskapai penerbangan menunjukkan empati kepada Lombok yang sedang masa pemulihan setelah gempa bumi," ujar Rosyadi.

Menurutnya, maskapai penerbangan seharusnya tidak memukul rata harga tiket pesawat untuk semua daerah tujuan. Tetapi, harus ada perlakuan khusus untuk perjalanan menuju ke Lombok dengan alasan daerah tertimpa musibah dan sedang dalam pemulihan.

"Ini kan tidak ada bedanya, Lombok yang kena musibah dengan daerah lain yang tidak kena musibah. Dalam konteks itu yang kami harapkan.

Untuk itu, Rosyadi menekankan, Pemerintah Provinsi NTB bersama Astindo akan melakukan pembicaraan dengan Kemenhub dalam waktu dekat guna membahas masalah harga tiket pesawat yang masih dianggap terlalu mahal, khususnya dari dan menuju NTB. (Agil Kurniadi)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar