07 Juli 2018
12:54 WIB
JAKARTA- PT Asuransi Kredit Indonesia atau Askrindo (Persero) resmi menjadi perusahaan asuransi Asian Games 2018. Perushaan asuransi pelat merah tersbut akan menanggung asuransi kecelakaan diri atau personal accident, bagi sebanyak 55.686 peserta ajang olahraga terbesar se-Asia tersebut.
"Nantinya sebanyak 55.686 peserta Asian Games yang terdiri dari atlet, official team dan volunteer akan mendapatkan Jaminan Asuransi Personal Accident dari Askrindo," kata Plt Direktur Utama Askrindo Sabdono seperti dikutip dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (7/6).
Penandatangan kerja sama antara Askrindo dengan Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOC), di lakukan oleh Plt Direktur Utama Askrindo Sabdono, dengan Ketua INASGOC Erick Thohir. Penandatangan terseut juga disaksikan langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani dan Menteri BUMN Rini M Soemarno di Istana Wakil Presiden, Jumat (6/7).
Dengan penandatanganan kerja sama tersebut Askrindo akan mengcover seluruh atlet, official team, Wasit, dan pihak yang terkait dengan pertandingan apabila nantinya mengalami kecelakaan di venue pertandingan.
“Tidak hanya itu, Askrindo juga mengcover para relawan atau volunteer, officer INASGOC, media, dan torch relay saat bertugas di lapangan," ujar Sabdono.
Lebih lanjut Sabdono menjelaskan, dengan menjadi Official Insurance Company Asian Games 2018, Askrindo juga akan memperkenalkan lebih luas mengenai produk produk yang dimiliki kepada para peserta Asian Games 2018.
"Asian Games merupakan event yang sangat besar dan hampir seluruh negara di Asia berkumpul disini. Dengan kita menjadi Official Insurance Company Asian Games 2018 nama Askrindo pun akan makin dikenal di mata dunia," tuturnya.
Sebagai informasi, produk asuransi kecelakaan diri atau personal accident dari Askrindo saat ini sudah dapat dibeli melalui aplikasi digiAsk yang dapat di unduh melalui smartphone. digiAsk sendiri merupakan produk digital dari Askrindo, sebagai bentuk kesiapan Askrindo dalam menghadapi digitalisasi bisnis Asuransi di masa depan.
Chief de Mission Asian Games 2018, Komjen Pol. Syafruddin Prawiranegara sebelumnya berjanji akan memantau langsung perihal asuransi atlet. Pria yang juga menjabat wakapolri ini berjanji pada apel kontingen Indonesia, Juli 2018 ini, masalah asuransi atlet sudah rampung.
Selain Askrindo, perushaan asuransi BUM lainnya, AXA Mandiri sebelumnya juga sudah menggelar pertemuan lanjutan Erick Thohir dan Syafruddin. AXA Mandiri diplot sebagai partner Tim Indonesia di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang.
Dengan begitu, AXA Mandiri bertanggung jawab terhadap asuransi seluruh atlet, pelatih, maupun ofisial Tim Indonesia yang bertanding di Asian Games. Kontribusi tersebut meliputi asuransi jiwa dan kesehatan.
Lingkup asuransi dari AXA Mandiri sendiri berupa cedera, cacat, hingga kematian. Bahkan untuk setiap atlet peraih medali emas, AXA Mandiri juga berniat untuk mengikat kerja sama secara pribadi untuk jangka waktu yang panjang.

Tambahan Sponsor
Secara umum, INASGOC sejauh ini mendapat tambahan 22 sponsor dari BUMN dan swasta. Erick Thohir mengatakan dana sponsor dari 22 perusahaan, menambah total sponsor yang terkumpul sebesarRp 780 miliar.
"Jumlahnya 160% melebihi target kami,"serunya.
Erick mengatakan, INASGOC sudah mendapatkan 43 mitra sponsor sejak persiapan acara ini. Bantuan yang diterima tak hanya dana tunai tapi juga non tunai atau value in kind (VIK). Bentuk sponsor ini bahkan nilainya mencapai Rp 869 miliar dalam bentuk penyediaan jaringan WiFi, tiket bis Transjakarta dan asuransi.
Dari 22 mitra sponsor yang hari ini meneken perjanjian, tiga di antaranya merupakan sponsor resmi. Mereka adalah Mastercard, Tanoto Foundation, dan Aice. Sponsor lain berperan sebagai mitra pendukung. Mereka adalah PT Adhi Karya, PT Waskita Karya, PT Wijaya Karya, Bank Tabungan Negara, Perusahaan Gas Negara, Asuransi Jiwasraya, PT Transportasi Jakarta, Martha Tilaar, PT Coca Cola Distribution Indonesia dan Combiphar.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan, dana penyelenggaraan Asian Games 2018 meang tidak dapat dibebankan seluruhnya pada APBN. Menurutnya, perlu banyak sponsor baik dari BUMN maupun pihak swasta.
"Penyelenggaraan Asian Games dibutuhkan begitu banyak sponsor, begitu banyak dana. Pemerintah bertugas dalam hal penyelenggaraan, infrastruktur hampir semua dilaksanakan oleh Pemerintah. Itu tentu membutuhkan dukungan kita semua," kata Jusuf Kalla.
Karena itu, Wapres Kalla meminta semua pihak untuk turut serta berpartisipasi dalam mendukung terselenggaranya kompetisi olahraga internasional tingkat Asia tersebut, yang akan berlangsung di Jakarta dan Palembang mulai Agustus mendatang.
Bentuk dukungan yang diberikan oleh pihak BUMN dan swasta tersebut, lanjut Kalla, tentu akan mendapat timbal balik yang besar pula. Pasalnya, Asian Games akan disaksikan oleh miliaran penonton baik di dalam negeri maupun luar negeri.
"Tentu dukungan itu bukan free, karena nanti juga perusahaan sponsor itu menjadi terkenal dan dilihat oleh 4 miliar orang di Asian Games ini. Sehingga apa yang anda sumbangkan itu bukan hanya dipakai INASGOC, tapi akan mendapat dukungan dari penonton seluruh dunia, khususnya Asia," tuturnya.
Kalla menjelaskan, sistem penyediaan dana bantuan lewat sponsor, dalam sebuah kompetisi olahraga, dimulai sejak penyelenggaraan Olimpiade Musim Panas di Los Angeles pada tahun 1984.
"Dulu, Olimpiade itu semuanya ditanggung Pemerintah, kemudian Pemerintah sering merugi. Tapi dalam hal ini (Asian Games), Pemerintah digabung dengan sponsor akan memperkecil beban Pemerintah," ujarnya. (Faisal Rachman)