21 November 2019
08:07 WIB
Editor: Agung Muhammad Fatwa
LABUAN BAJO – Kapal Pesiar Aqua Blu resmi diluncurkan di Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Peluncuran Aqua Blu diyakni bisa menambah alternatif baru bagi wisatawan yang ingin berlibur di Destinasi Super Prioritas Labuan Bajo dengan menggunakan kapal pesiar.
Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) Shana Fatina mengatakan, kehadiran Aqua Blu memberikan pilihan baru untuk aktivitas wisata bahari di Labuan Bajo dan Flores. Kehadiran Aqua dipercaya pula dapat membuat industri pariwisata berdenyut cepat dan merata.
“Nantinya perjalanan wisata bahari ini akan dikombinasikan dengan beragam atraksi di daratan. Hal itu akan menjaga pariwisata berkelanjutan, khususnya manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal,” katanya dalam rilis yang diterima, Rabu (20/11),
Aqua Blu menjadi kapal eksplorasi Indonesia pertama dengan lambung baja yang menawarkan wisata bahari di Labuan Bajo. Kapal itu dioperasikan oleh 25 kru lokal yang sudah mendapatkan pelatihan khusus sesuai standar keselamatan dan keramahan.
Kapal ini juga sudah menyiapkan beberapa rute, yaitu Bali, Labuan Bajo, Maumere, Banda Neira, Ambon, Sorong, dan Waisai.
Shana menilai, kehadiran Aqua Blu bisa menghidupkan perekonomian pada tiap destinasi yang disinggahi. Aliran ekonomi berpotensi diberikan melalui beragam pembiayaan pelabuhan dan permintaan jasa lainnya. Untuk pemintaan jasa, di antaranya penyimpanan, persediaan makanan, transportasi lokal, dan penyediaan lain.
“Ada economy value besar yang bisa dinikmati langsung masyarakat. Sebarannya juga merata di banyak destinasi yang disinggahi kapal ini. Sebab, Aqua Blu membuat perjalanan melalui laut semakin kompetitif,” lanjut Shana.
Aqua Blu dikonsep sebagai yacht mewah. Kapal mewah ini dilengkapi dengan sun deck, lounge, bar, jacuzzi, hingga fasilitas spa. Ada beberapa aktivitas wisata air yang dapat dinikmati, seperti perlengkapan penyelaman, snorkeling, kayak, juga stand-up paddleboards.
“Fasilitas yang dimiliki Aqua Blu sangat lengkap. Semuanya serba yang terbaik. Bagaimanapun, Aqua Blu ini dikonsep oleh pakar perancang yacht terkemuka. Story kapal ini sendiri sebenarnya sangat unik, apalagi konsepnya sekarang,” ujar Shana.
Konseptor Aqua Blu ialah perancang Yacht Dunia Cor D Rover. Aqua Blu sendiri sejatinya merupakan eks kapal perang Inggris HMS Beagle.
Di tangan Rover dan tim, karakter penjelajah HMS Beagle diubah menjadi Ocean-Sea Expedition Yacht pada 2006. Kapal ini lalu didesain ulang pada 2019 hingga menjadi Aqua Blu.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sendiri menyambut gembira kehadiran Aqua Blu. Diyakini kehadiran kapal ini berpotensi menaikkan pergerakan wisatawan di Labuan Bajo dan destinasi lainnya.
“Kami yakin, pergerakan wisatawan pada poros lintas Aqua Blu akan terus naik. Apalagi, pergerakan wisatawan di Labuan Bajo positif pada 3 tahun terakhir,” jelas Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenparekraf, Muh. Ricky Fauziyani.
Pergerakan wisatawan di Labuan Bajo dalam 3 tahun terakhir memang mengalami pertumbuhan. Mengacu data Disparbud Manggarai Barat, pergerakan wisman sepanjang 2018 berjumlah sekitar 80 ribu orang. Jumlah tersebut naik 17,45% dari tahun sebelumnya. Arus wisman pada 2017 sendiri berjumlah sekitar 66 ribu orang. Angka tersebut naik 18,42% dari 2016. Sepanjang 2016, pergerakan wismannya hanya sekitar 54 ribu orang.
“Wisatawan di destinasi Labuan Bajo akan semakin positif di masa depan. Aqua Blu akan memberikan pengaruh besar dalam memobilisasi wisatawan. Lalu, bagi wisatawan yang ingin menikmati pengalaman berwisata bahari dan wisata di darat sekaligus silakan bergabung bersama Aqua Blu. Segera pesan tiketnya. Harganya ditawarkan kompetitif,” tutup Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenparekraf Rizki Handayani.
Pemerintah Provinsi NTT menjadikan pariwisata sebagai penggerak utama pembangunan ekonomi. Mengusung brand Ring of Beauty, dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) pariwisata dipatok mampu menyumbang secara langsung ke PDRB sebesar 2% pada 2023. Di luar sumbangan langsung, pariwisata diharap menjadi penggerak sektor lainnya seperti pertanian, jasa, transportasi hingga keuangan dengan sumbangan 10-15%.
Sesuai dengan RPJMD, NTT menargetkan kunjungan wisatawan akan mencapai 3 juta pada 2023, dengan pengeluaran rata-rata per hari Rp2–2,5 juta. Adapun untuk tahun depan, kunjungan wisatawan dipatok di angka 900 ribu hingga 2,6 juta. Sementara itu untuk tahun ini, NTT menargetkan 750 ribu wisatawan melancong ke daerahnya.
“Ini adalah target baseline. Kalau target progresif kita 1,5 juta wisatawan sampai akhir tahun,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT Wayan Dharmawa kepada Validnews, Kamis (14/11). (Rheza Alfian, Fin Harini)