c

Selamat

Selasa, 4 November 2025

EKONOMI

05 November 2019

17:48 WIB

59 Pabrik Furnitur China Dikabarkan Relokasi ke Jateng

Jawa Tengah merupakan penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Terbaik se-Indonesia dalam acara Investment Award 2018

Editor: Agung Muhammad Fatwa

59 Pabrik Furnitur China Dikabarkan Relokasi ke Jateng
59 Pabrik Furnitur China Dikabarkan Relokasi ke Jateng
Pekerja menyelesaikan sentuhan akhir produk di pabrik mebel di Kabupaten Sukoharjo. Antaranews/Aris Wasita

JAKARTA – Sebanyak 59 investor asal China dikabarkan akan merelokasi pabriknya ke Indonesia, tepatnya Jawa Tengah. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengatakan, salah satu penyebab hijrahnya investor sektor industri kayu dan furnitur tersebut ialah pelayanan perizinan di Jawa Tengah sangat baik.

"Salah satu alasannya karena pelayanan perizinan di Jawa Tengah adalah yang terbaik di mana menjadi peringkat pertama sebagai penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Terbaik se-Indonesia dalam acara Investment Award 2018. Tentunya ini bukti bahwa pemerintah sudah support. Perizinan mudah menjadi modal utama dalam mengundang investasi,” kata Bahlil seperti dari rilis yang diterima, Selasa (5/11).

Ia juga mengatakan pemerintah harus membantu investor mengeksekusi sampai pabriknya jadi. Untuk itu, pihak pemerintah harus turun ke lapangan. Ke depan, ia berharap Pemerintah Jawa Tengah dan BKPM terus berkolaborasi untuk meningkatkan investasi industri furnitur di Jawa Tengah. Pasalnya, perang dagang antara Amerika Serikat dan China sebetulnya berpeluang besar bagi industri furnitur China untuk relokasi ke Indonesia.

“Kami (BKPM) sudah beberapa kali mempertemukan pengusaha-pengusaha furnitur di luar negeri dengan pelaku industri furnitur lokal. Harapannya agar mereka segera dapat bermitra dan membuat pabriknya di Jawa Tengah,” jelas Bahlil.

Sebelumnya, dikabarkan pula bahwa sebanyak 11 perusahaan asal China akan direkolasi ke Indonesia. Pabrik tersebut ditargetkan akan selesai dan mulai produksi pada akhir tahun 2019 ini.

Sebelumnya diberitakan, 11 perusahaan tersebut bergerak di bidang furnitur atau mebel. Setelah melakukan di beberapa wilayah, BKPM memutuskan wilayah yang paling cocok untuk menerima relokasi tersebut adalah Jawa Tengah.

Berdasarkan dua parameter utama tersebut, Kabupaten Kendal, Pemalang dan Sukoharjo menjadi daerah paling potensial.

"Jateng inikan sentra industri mebel nasional dengan kontribusi 80%. Kami mencari lokasi tepat untuk relokasi dan untuk relokasi ini salah satu parameter utamanya adalah ketersediaan lahan," ujar Deputi Perencanaan BKPM RI Ikmal Lukman di Semarang, Senin (16/9), Dilansir dari Antara.

Namun, Ikmal mengaku belum bisa menyebutkan total investasi yang bakal masuk terkait dengan rencana relokasi 11 perusahaan dari China ke Jawa Tengah itu.

Baca Juga:

Jawa Tengah kini menjadi salah satu tujuan investasi. Menurut BKPM, total investasi yang masuk ke Jawa Tengah sejak 2015 hingga kuartal II 2019, baik Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp211,19 triliun. Nilai itu terdiri dari investasi PMA sebesar Rp 110,85 triliun dengan 4.964 proyek yang menyerap 335.735 tenaga kerja. Di samping itu, terdapat PMDN sebesar Rp100,34 triliun dengan 7.121 proyek yang menyerap 221.071 tenaga kerja.

Sepanjang Januari–September 2019, Jawa Tengah menjadi salah satu dari lima lokasi penerima investasi terbesar, tepatnya berada pada posisi ketiga. Pada periode itu, BKPM mencatat realisasi investasi yang masuk mencapai Rp47,2 triliun.

Posisi pertama penerima investasi terbesar sepanjang Januari–September 2019 adalah Jawa Barat dengan investasi mencapai Rp102,1 triliun atau 17,00% dari total investasi yang masuk. Selanjutnya, Jakarta dengan investasi yang masuk mencapai Rp95,6 triliun atau 15,9% dari total investasi yang masuk.

Sebagai informasi, pada kuartal III 2019 sendiri, BKPM mencatat total realisasi investasi di Indonesia mencapai Rp205,7 triliun. Nilai itu naik 18,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Dari nilai itu, sebesar Rp112,1 triliun ditanamkan untuk berbagai proyek di Jawa. Di luar pulau jawa, realisasi investasi mencapai Rp93,6 triliun.

Sementara itu, sepanjang Januari-September 2019, BKPM mencatat realisasi investasi yang masuk mencapai Rp601,3 triliun. Nilai itu mencapai 75,9% dari target investasi tahun ini yang sebesar Rp792 triliun. Nilai itu terdiri dari realisasi PMDN yang sebesar Rp285,3 triliun atau naik 17,3% dari periode yang sama tahun sebelumnya dan PMA yang sebesar Rp317,8 triliun yang naik 8,2% dari periode yang sama tahun lalu. (Sanya Dinda)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar