c

Selamat

Senin, 6 Mei 2024

CATATAN VALID

27 Agustus 2022

15:20 WIB

Terciptanya Gramofon Dan Piringan Hitam

Fonograf karya Thomas Alva Edison terus dikembangkan hingga terciptalah gramofon karya Emile Berliner yang mengawali kelahiran piringan hitam.

Penulis: Ratna Pratiwi

Editor: Rikando Somba

Terciptanya Gramofon Dan Piringan Hitam
Terciptanya Gramofon Dan Piringan Hitam
Audio kuno Turntable atau pemutar Vinyl. Shutterstock/Kokasea

Jika ditanya siapa orang yang pertama kali menciptakan alat perekam dan pemutar musik, Thomas Alva Edison jawabannya. Alat yang dinamai fonograf yang diperkenalkan pertama kali pada 1877 tersebut merupakan cikal bakal perekam sekaligus pemutar musik.

Baca Juga: Sejarah Perekam Musik Pertama Di Dunia

Namun, kualitas suara yang dihasilkan fonograf masih sangat buruk. Rekamannya hanya bisa dimainkan sekali. Temuan tersebut kemudian disempurnakan oleh Alexander Graham Bell yang menciptakan grafofon yang menggunakan silinder lilin dan bisa dimainkan berkali-kali.

Akan tetapi, alat tersebut pun masih kurang efisien karena setiap silinder harus direkam secara terpisah. Dengan keterbatasan ini, reproduksi massal musik atau suara sulit dilakukan.

Dari sinilah kemudian awal pula ide terciptanya alat yang kemudian disebut gramofon yang mengawali sejarah terciptanya pemutar musik piringan hitam.

Dari Silinder ke Piringan
Adalah Emile Berliner sebagai orang pertama yang berhenti merekam menggunakan silinder dan beralih ke piringan datar. Temuannya itu ia patenkan pada 8 November 1887. Piringan pertama yang diciptakannya terbuat dari kaca. Pengembangan selanjutnya menghasilkan piringan yang terbuat dari seng, hingga akhirnya berakhir dengan bahan plastik.

Dalam proses perekamannya, sebuah alur spiral berisi informasi suara diukirkan ke piringan datar. Untuk memutar suara dan musik, harus menggunakan alat “berlengan” dengan jarum yang berfungsi membaca alur rekaman dan getaran. Getaran tersebut kemudian dikirimkan ke pengeras suara yang terdapat pada alat tersebut.

Piringan karya Berliner inilah yang mengawali produksi musik massal. Cara menggandakannya, pertama-tama dibuat cetakan dari rekaman master yang telah ada. Lalu, ratusan disk ditekan menggunakan cetakan tersebut untuk membuat salinan piringan lagu yang telah dibuat.

Sementara itu, audio pertama yang direkam menggunakan gramofon adalah dua rekaman suara yang diambil pada 1885, sebelum gramofon dijual untuk komersial pada 1887. Rekaman audio tersebut berisi suara seorang pria yang membacakan baris pertama Shakespeare's Hamlet dan suara pria lain yang membaca deskripsi perangkat dari pabriknya di New Hampshire.

Gramofon Sebenarnya Merek
Istilah gramofon yang kita kenal sekarang sebenarnya adalah nama perusahaan milik Emile Berliner. Ia mendirikan "The Gramophone Company" di Inggris, untuk memproduksi massal cakram suara (rekaman) serta alat pemutarnya.

Nah, sebenarnya dari tahun 1897 hingga 1910, dunia masih menggunakan nama fonograf untuk menyebut benda ini, terutama di Amerika Serikat. Namun, pada 1940, Inggris mulai menyebut fonograf sebagai gramofon untuk menghindari pengaruh AS.

Industri musik pun semakin berkembang setelahnya. Pada 1950, piringan berbahan vinyl mulai lahir. Gramofon pun tetap dominan hingga akhir 1980-an, sebelum media digital perlahan menggantikannya.

Referensi:
History of Gramophone - Who invented Gramophone?. Diakses dari Sound Recording History: http://www.soundrecordinghistory.net/history-of-sound-recording/history-of-gramophone/ pada 26 Agustus 2022.

History of Gramophone. Diakses dari Recording History: https://recording-history.org/history-of-gramophone/ pada 25 Agustus 2022.

For the record: Emil Berliner and the gramophone. Diakses dari Google Arts & Culture: https://artsandculture.google.com/story/awUBd0WvqVFpLg pada 25 Agustus 2022.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar