Sejarah Matematika

Matematika, mungkin banyak orang yang membenci mata pelajaran ini. Mau tidak mau, suka tidak suka, matematika akan selalu ada dalam kehidupan kita. 

Bisa dibilang, matematika ada karena kebutuhan manusia. Tanpa matematika, tidak ada bermacam teknologi yang kita nikmati sekarang. 

Namun, pernahkah Sobat Valid bertanya, sejak kapan manusia menemukan disiplin ilmu yang memusingkan ini?

Tidak ada bukti otentik mengenai siapa dan kapan matematika secara resmi diciptakan. Namun, kemungkinan besar matematika sudah dipakai oleh manusia di zaman prasejarah atau manusia purba. 

Misalkan, dalam pembagian makanan di kelompok mereka, tentu tanpa disadari mereka melakukan perhitungan agar pembagian makanan terlihat adil. Manusia purba juga kemungkinan menghitung berapa jumlah buah beri yang mereka makan. 

Baca juga: Mengenal Hari Matematika Sedunia Setiap 14 Maret

Benda matematika tertua yang sudah diketahui adalah tulang fibula seekor baboon, dari pegunungan Lebombo, Swaziland yang ditaksir berasal dari 35.000 SM. Di tulang tersebut, ada 28-30 torehan yang berbeda yang sengaja digoreskan kaum perempuan untuk mengingat siklus haid mereka.

Sementara itu, matematika kompleks baru ditemukan pada tahun 3.000 Sebelum Masehi (SM). Penggunaan ilmu aritmatika, aljabar, dan geometri pertama dilakukan oleh orang Babilonia dan Mesir, khususnya untuk diterapkan pada konstruksi bangunan, serta untuk astronomi. 

Kemudian, pada abad ke-6 SM, matematika Yunani diperkenalkan oleh orang Yunani Kuno. Kata "matematika" itu sendiri sejatinya diturunkan dari kata Yunani kuno, mathema, yang berarti "mata pelajaran".

Seorang matematikawan Yunani bernama Euclid memperkenalkan metode aksiomatis yang masih lazim ditemukan dalam ilmu matematika saat ini. Metode itu terdiri dari konsep definisi, aksioma, teorema, dan pembuktian. 

Baca juga: Simbol Matematika di Album Ed Sheeran Mungkin Segera Berakhir

Lalu, matematikawan Yunani lainnya yang juga seorang astronom, Archimedes memperkenalkan konsep luas permukaan, volume padatan (solid) revolusi, luas di bawah busur parabola, dan penjumlahan deret tak hingga. 

Kemudian masih dari Yunani, sekitar 2.500 tahun yang lalu, seorang ahli matematika bernama Pythagoras mencoba menghitung dan menjelaskan hubungan antara sisi-sisi sebuah segitiga siku-siku. Metode atau rumus yang ditemukan Phythagoras itu kemudian dikenal hingga saat ini sebagai Teorema Phytagoras.

Sebagian besar ahli matematika setuju bahwa di waktu tersebut (2.500 tahun yang lalu), matematika sebagai ilmu yang terorganisir pertama kali dikembangkan oleh bangsa Yunani kuno. Sejak saat itu, penemuan matematika telah mendorong para matematikawan dan ilmuwan lain untuk membangun dan menciptakan karya yang lain.

Baca juga: Si Jenius Matematika

Membicarakan matematika sendiri tak lengkap tanpa nama Muhammad ibn Musa al Khwarizmi, seorang matematikawan, ahli astronomi, ahli astrologi, dan ahli geografi muslim  yang berasal dari Kufah, Irak. Ia lahir sekitar tahun 780 di Khwārizm (sekarang Khiva, Uzbekistan) dan wafat sekitar tahun 850 di Baghdad.

Aljabar yang sampai saat ini masih dipelajari, berasal dari karya Al Khwarizmi yang bernama Hisab al jabir wal mukabalah (yang berarti pengutuhan kembali dan perbandingan). Sekarang  kerap disebut dengan istilah kalkulasi integral & persamaan.

Bahkan istilah Alghorisme yang berarti sistem persepuluhan, merupakan ucapan orang barat terhadap nama Alkhwarizmi yang dianggap sebagai penemu dan pengembang sistem persepuluhan dan penemu angka nol.

Sejak saat itu, matematika pun terus berkembang. Bukan tidak mungkin di masa depan manusia akan menemukan rumus-rumus dan metode matematika yang baru seiring dengan kebutuhan manusia yang juga makin berkembang.

Referensi: 

Byjus. (2022). Who invented math. Diakses dari: https://byjus.com/jee-questions/who-invented-math/.

Wonderpolis. (2022). Have you ever wondered…. Diakses dari: https://www.wonderopolis.org/wonder/who-invented-math