16 Juli 2025
15:30 WIB
Sejarah Kamera Polaroid Berawal Dari Pertanyaan Anak Kecil
Kamera polaroid sering digunakan untuk mengabadikan memori yang ingin dicetak secara instan. Inovasinya terilhami dari anak kecil.
Penulis: Ratna Pratiwi
Editor: Rikando Somba
Ilustrasi kamera Polaroid. Shutterstock/Claudio Divizia
Ketika ingin mengabadikan momen dan langsung mencetak hasil fotonya, orang biasanya menggunakan kamera polaroid. Kamera yang satu ini memang didesain untuk menghasilkan foto dengan cepat sehingga tidak membutuhkan bantuan orang atau mesin lain untuk mencetaknya.
Masih umum digunakan hingga saat ini, tahukah Sobat Valid bagaimana sebenarnya sejarah penemuan kamera polaroid? Simak informasinya di bawah ini!
Berawal dari Ide Seorang Anak
Semuanya bermula dari kisah sebuah keluarga. Pada 1943, seorang ilmuwan asal Amerika Serikat bernama Edwin H. Land sedang memotret putrinya. Kemudian, sang putri bertanya, mengapa ia tak bisa melihat fotonya saat itu juga?
Perlu diingat, pada masa itu kamera belum memiliki LCD monitor seperti kamera modern yang kita kenal sekarang. Jika ingin melihat hasil foto, mereka harus mencetaknya terlebih dahulu dan membutuhkan proses yang tidak instan.
Nah, pertanyaan sederhana sang anak tersebut kemudian membuat Edwin berpikir. Bisakah ia menciptakan sebuah kamera yang tidak perlu menunggu lama untuk melihat hasil fotonya? Berangkat dari ide tersebut, ia kemudian merancang sebuah kamera yang bisa mencetak langsung foto setelah pengambilan gambar.
Kamera Polaroid Pertama
Butuh setidaknya tiga tahun sampai Edwin berhasil menciptakan kamera rancangannya tersebut. Pada 1947, untuk pertama kalinya kamera instan Polaroid Land Camera diperkenalkan kepada dunia.
Sebagai informasi, nama Polaroid sendiri berasal dari "polarizer", sebuah teknologi film polarisasi cahaya yang telah dikembangkan oleh Edwin H. Land sebelumnya. Teknologi ini dapat menyaring cahaya dan mengurangi silau sehingga sangat berguna untuk kacamata hitam, layar optik, dan fotografi.
Edwin Land menamai perusahaannya Polaroid Corporation karena pada awalnya hanya fokus pada produksi filter polarisasi cahaya (Polaroid filter). Setelah kamera instannya mulai mendunia pada 1948, nama “Polaroid” tetap digunakan karena telah menjadi identitas produk dan perusahaan.
Jatuh Bangun Polaroid
Polaroid memasuki puncak popularitasnya pada era 1950-an—1980-an. Kamera ini digandrungi karena bisa menghasilkan foto dalam hitungan detik, tidak perlu melakukan cuci cetak di lab, dan hasil fotonya yang menunjukkan warna-warna unik yang khas. Karena popularitasnya pula, polaroid akhirnya menjadi salah satu ikon budaya pop.
Namun, Polaroid mulai goyah ketika memasuki era 2000-an. Pasalnya, pada masa tersebut, kamera digital mulai populer. Selain itu, orang-orang juga mulai beralih memilih menyimpan file foto di komputer atau ponsel. Akhirnya, pada 2001 Polaroid menyatakan bangkrut.
Meski begitu, ternyata kecintaan orang-orang kepada foto instan tak pernah benar-benar padam.
Pada kisaran akhir 2010, Polaroid kembali bangkit, seiring dengan kembalinya tren retro. Kini, Polaroid hadir kembali dengan tetap mempertahankan desain klasiknya, namun dilengkapi teknologi baru, bahkan bisa terhubung ke ponsel pintar kita.
Saat ini, Polaroid bukan lagi sekadar kamera, namun telah menjadi simbol nostalgia dan gaya hidup kreatif. Sampai sekarang, masih banyak generasi muda yang senang mengoleksi foto polaroid karena beberapa alasan, seperti kesan vintage yang diberikan, hasil fotonya yang unik, serta tangkapan momen yang terasa lebih nyata.
Bahkan, tidak cuma Polaroid, kini beberapa brand juga mengeluarkan produk kamera instan serupa. Misalnya, FujiFilm dengan produk Instax-nya. Anda koleksi juga, Sobat Valid?
Referensi: