08 Juli 2023
14:30 WIB
Editor: Rikando Somba
Bulan atau dalam bahasa Latin disebut Lunar merupakan satu-satunya benda angkasa yang setia mengikuti bumi. Bulan juga satu-satunya objek paling terang di malam hari tetapi kita tidak selalu bisa melihatnya. Menurut catatan NASA Bulan Bumi adalah satelit alami yang terbesar kelima dari 200 lebih bulan yang mengorbit planet di tata surya kita. Cukup banyak, bukan.
Keberadaan bulan di dekat bumi banyak mempengaruhi situasi dan kondisi di bumi. Misalnya pasang air laut, perubahan cuaca, perputaran bumi dan menciptakan perilaku kehidupan manusia selama ribuan tahun. Dengan pengaruh tersebut, membuat bumi menjadi planet yang lebih layak huni untuk manusia.
Tapi tahukah kamu bahwa sehari di bulan hampir sama sebulan di bumi. Bulan membutuhkan waktu berotasi sekitar 29,5 hari bumi. Ini artinya satu hari di bulan membutuhkan waktu 29,5 hari bumi? Begini penjelasannya,. Jadi siklus siang dan malam di bulan membutuhkan waktu masing-masing selama dua minggu hari bumi. Cukup lama ya, tidak terbayang jika puasa di sana.
Kondisi tersebut disebabkan karena arah rotasi bulan sama dengan arah rotasi bumi. Oleh karena itu dalam waktu dua minggu kita selalu melihat permukaan bulan yang sama di satu sisinya sedangkan sisi bulan lainnya baru dapat kita lihat dua minggu berikutnya. Begitu juga jika kita berada di posisi bulan dan melihat bumi tampak berada di posisi yang sama untuk beberapa waktu di langit sedangkan bintang-bintang terbit dan tenggelam secara bergantian. Cukup unik ya.
Nah jadi jika kalian tinggal di bulan usia kalian akan melambat dibandingkan usia kalian berada di bumi. Berniatkah kalian tinggal di bulan?
Sumber: https://solarsystem.nasa.gov/moons/