26 Agustus 2022
18:11 WIB
Penulis: Mohammad Widyar Rahman
Bicara asal usul minyak goreng, biasanya pikiran kita akan traveling ke sawit, tanaman palma penghasil CPO. Ya, Indonesia sendiri masih tercatat sebagai penghasil kelapa sawit terbesar di dunia.
Namun, dengan produksi minyak sawit yang besar, selain keuntungan ekonomi, industri sawit juga menimbulkan masalah. Di antaranya peningkatan volume limbah sawit yang terus meningkat sejalan dengan meingkatnya produksi Tandan Buah Segar (TBS).
Salah satu limbah padat yang dihasilkan dari produksi minyak sawit adalah cangkang sawit. Pendeknya, cangkang sawit merupakan limbah yang dihasilkan dari pemrosesan inti sawit dengan bentuk seperti tempurung kelapa. Cangkang sawit atau tempurung kelapa sawit merupakan bagian paling keras pada komponen yang terdapat pada kelapa sawit.
Ternyata, hasil neraca massa limbah sawit menunjukkan, dalam setiap pengolahan 1 ton TBS akan menghasilkan total cangkang sebesar 65 kg. Untungnya, limbah cangkang sawit ini bisa dimanfaatkan dan bernilai ekonomis. Meski belum maksimal, cangkang ini biasanya digunakan sebagai bahan bakar boiler pabrik, karena mempunyai kalor sekitar 3.500 kkal/kg-4.100 kkal/kg.
Dengan karakteristiknya ini, cangkang sawit pun kini sudah naik kelas menjadi komoditas ekspor. Data BPS (2022) mencatat selama periode 2018-2021, ekspor cangkang sawit Indonesia rata-rata mencapai 3,01 juta ton per tahun atau senilai sekitar US$ 256,97 juta. Negara-negara tujuan ekspor cangkang sawit antara lain Jepang, Thailand, Taiwan, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Vietnam dan sebagainya.
Di antara negara-negara tersebut, Jepang menjadi negara importir terbesar. Selama periode 2018-202, sekitar 69% dari total ekspor cangkang sawit Indonesia setiap tahunnya diserap Negeri Matahari terbit. Selama tahun 2022 ini, ekspor cangkang sawit ke Jepang bahkan sudah mencapai 84% dari total ekspor cangkang sawit Indonesia.
Ternyata, di Jepang cangkang sawit digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik berbasis biomassa. Jepang membutuhkan lebih banyak bahan baku cangkang sawit untuk memenuhi kebutuhan program energi terbarukannya.
Besarnya potensi cangkang sawit ini menunjukkan, begitu banyak produk turunan yang bisa dihasilkan dari sawit, bukan hanya minyak kelapa sawit dan minyak inti sawit saja.
Referensi:
https://www.bps.go.id/exim [diakses pada tanggal 25 Agustus 2022]
https://gapki.id/en/news/18695/japans-demand-for-palm-kernel-shells-increases [diakses pada tanggal 25 Agustus 2022]
Susanto J P, A D Santoso, N Suwedi. 2017. Perhitungan Potensi Limbah Padat Kelapa Sawit Untuk Sumber Energi Terbaharukan Dengan Metode LCA. Jurnal Teknologi Lingkungan, 18 (2), 165-172.