c

Selamat

Senin, 17 November 2025

CATATAN VALID

05 Agustus 2025

14:00 WIB

Perbedaan Ekonomi Hijau Dan Ekonomi Biru Yang Perlu Kamu Tahu

Kekayaan alam membuat Indonesia memiliki potensi ekonomi hijau dan ekonomi biru yang meyakinkan di masa depan. Namun, apa perbedaan ekonomi hijau dan ekonomi biru itu sendiri?

Penulis: Nabila Ayu Ramadhani

Editor: Rikando Somba

<p>Perbedaan Ekonomi Hijau Dan Ekonomi Biru Yang Perlu Kamu Tahu</p>
<p>Perbedaan Ekonomi Hijau Dan Ekonomi Biru Yang Perlu Kamu Tahu</p>

Foto Nelayan sedang mencari ikan di laut. Lautan merupakan sumber ekonomi biru Indonesia Sumber: Shutterstock/Mang Kelin

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan kurang lebih 17.500 pulau. Hamparan alam negara kita pun terbilang kaya, baik daratan maupun lautan. Luas daratan Indonesia mencapai 1,9 juta km2, sedangkan luas lautannya sekitar 5,8  juta km2. Nah, berangkat dari kekayaan sumber daya alam itu, kita punya potensi ekonomi hijau maupun ekonomi biru.

Eh, tapi Sobat Valid sudah tahu belum sih apa perbedaan ekonomi hijau dan ekonomi biru dalam program pertumbuhan berkelanjutan? 

Ekonomi hijau atau alias green economy adalah pertumbuhan ekonomi berkelanjutan untuk kesejahteraan sosial tanpa merusak lingkungan alam. Sementara itu, ekonomi biru atau blue economy secara singkat dapat diartikan sebagai strategi peningkatan ekonomi dan sosial yang spesifik bergerak di sektor perairan dengan menjaga ekosistemnya. 

Dilansir dari situs resminya, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Bappenas telah mengatur Peta Jalan Ekonomi Biru Indonesia atas kontribusi dari mitra lokal maupun internasional seperti UN Resident Coordinator, International Labour Organization, dan sejumlah lembaga dunia lainnya. Salah satu tujuannya tak lain untuk mencapai program Visi Indonesia 2045. 

Sobat Valid penasaran tentang pengertian, perbedaan antara ekonomi hijau dan ekonomi biru, serta konsep mana yang paling tepat diterapkan di Indonesia? Yuk, simak di artikel ini!

Apa Itu Ekonomi Hijau? Strategi Berkelanjutan dari Lokal hingga Internasional
Ekonomi hijau atau green economy adalah transformasi ekonomi yang mengutamakan peningkatan kesejahteraan sosial dengan tetap menjaga kelestarian alam. United Nations Environment Programme (UNEP) menjelaskan konsep ini dengan menekankan pentingnya inklusi sosial, efisiensi sumber daya alam, serta strategi ekonomi beremisi rendah karbon.

Guna mendukung perekonomian berkelanjutan, Indonesia juga turut serta dalam menerapkan langkah kecil yang mendukung berjalannya program ini. Adapun contohnya, seperti mengembangkan Produk Domestik Bruto Hijau atau PDB Hijau dan menjalankan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan. 

Apa saja strategi yang direncanakan Indonesia dalam mewujudkan program ekonomi hijau? Ini dia beberapa di antaranya!

1. Desa Mandiri Peduli Mangrove
Desa Mandiri Peduli Mangrove (DMPM) merupakan program yang dibuat oleh Pemerintah Indonesia guna menyesuaikan pelestarian mangrove melalui peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat pesisir. Bagian dari program tersebut mencakup silvofishery, ekowisata, produksi bibit mangrove, serta pengembangan institusi lokal dan infrastruktur pedesaan. Silvofishery sendiri merupakan pertambakan tradisional yang menggabungkan usaha perikanan dengan penanaman mangrove.

2. Net Zero Carbon 2060
Untuk memenuhi target Net Zero Carbon ini, Indonesia harus bisa mengatasi pandemi dan memulihkan kestabilan perekonomian untuk menghadapi beragam hambatan global. Selaku penyelenggara forum G20, Indonesia akan mengambil kendali atas pemulihan ekonomi dunia dan pembangunan berkelanjutan dengan mengusung tiga isu utama, yaitu memperkuat arsitektur, kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi.

3. Nationally Determined Contribution
Menanggapi hal tersebut, Indonesia juga ikut berpartisipasi dalam upaya penurunan emisi gas rumah kaca penyerahan dokumen Nationally Determined Contribution (NDC) yang kemudian diverifikasi dalam Paris Agreement. NDC sendiri merupakan bentuk komitmen berkelanjutan yang harus dilaksanakan setiap negara yang terlibat sebagai upaya untuk mencapai tujuan Paris Agreement.

Apa itu Ekonomi Biru? Inovasi Dari Laut untuk Bangsa
Ekonomi biru atau blue economy adalah strategi meningkatkan kesejahteraan sosial dan mendukung kemajuan pertumbuhan ekonomi melalui pemberdayaan sumber daya laut, yang tetap memperhatikan keseimbangan ekosistem kawasan ini. Mengingat Indonesia memiliki potensi kekayaan maritim yang luar biasa, hal ini harus dimanfaatkan secara efektif. 

Selama dua dekade terakhir, Indonesia memang sudah mencatat pertumbuhan ekonomi yang stabil, yakni mencapai hingga 5%. Akan tetapi, hasil tersebut perlu dioptimalkan kembali untuk mencapai target 6–7% dalam 20 tahun mendatang. Nah, ekonomi biru bisa jadi andalan untuk mencapai target ini. Soalnya, konsep ekonomi biru tidak hanya bergerak di sektor perikanan, melainkan termasuk dalam sejumlah sektor lainnya seperti pariwisata, industri manufaktur di kawasan pesisir, hingga pengolahan laut.

Dalam rangka mewujudkan ekonomi hijau, kolaborasi antara Bappenas dan Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) sebenarnya telah mengatur kerangka pengembangan ekonomi biru lewat realisasi transformasi ekonomi nasional yang mengedepankan pola pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif. Hal ini sekaligus menjadi gambaran untuk menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Indonesia selama 2020-2024.

Sustainable Development Goals (SDGs) yang merupakan 17 rangkaian tujuan yang diresmikan oleh PBB sebagai pedoman untuk meraih masa depan yang lebih sejahtera berdasar asas berkelanjutan juga meliputi tak hanya ekonomi hijau, tetapi juga ekonomi biru. Berjalannya ekonomi biru, diharapkan dapat meningkatkan tujuan pembangunan berkelanjutan yang berfokus pada unsur SDGs ke-14, yaitu ekosistem laut di Indonesia. 

Perbedaan Ekonomi Hijau dan Biru? Sinergi untuk Masa Depan Ramah Lingkungan
Penggabungan antara ekonomi hijau dan ekonomi biru jadi faktor penting untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Pasalnya, masing-masing konsep memiliki keterkaitan yang kuat untuk menunjang keseimbangan pertumbuhan ekonomi dan upaya pemeliharaan lingkungan.

Ekonomi hijau atau green economy memberikan struktur kerja untuk mengoptimalisasi sumber daya dengan cangkupan yang luas, sedangkan ekonomi biru atau blue economy memiliki caranya tersendiri dalam memanfaatkan sumber daya laut secara efektif. Jika diterapkan dalam waktu yang bersamaan, kedua inovasi ini sangat mendukung berjalannya prinsip pembangunan berkelanjutan. Namun, apa sajakah perbedaan dari kedua komponen ini? 

1. Tujuan dalam Pengembangan Sumber Daya Alam
Salah satu tujuan dari ekonomi hijau adalah meminimalisasi ketergantungan manusia pada bahan bakar fosil yang menjadi faktor utama pemicu pemanasan global. Sementara itu, ekonomi biru merujuk pada pemanfaatan sumber energi terbarukan yang dihasilkan oleh laut, seperti tenaga ombak dan energi angin dari laut terbuka.

2. Peningkatan Lapangan Pekerjaan di Sektor Alam
Meskipun menjadi langkah yang konkret dalam mengatasi krisis kemiskinan berkelanjutan,  baik ekonomi hijau maupun ekonomi biru memiliki fungsinya masing-masing. Ekonomi hijau memberikan kesempatan kerja pada berbagai sektor lingkungan seperti pertanian dan kehutanan. Di lain sisi, ekonomi biru juga menjadi peluang lapangan pekerjaan. Namun berbeda dengan ekonomi hijau, fokus ekonomi biru adalah aspek kemaritiman, misalnya pariwisata serta pengolahan laut.

3. Fokus Utama dalam Ciptakan Perekonomian Berkelanjutan
Adapun fokus utama dari ekonomi hijau adalah menekankan pentingnya inklusi sosial, efisiensi sumber daya alam, serta strategi ekonomi beremisi rendah karbon. Sementara itu, ekonomi biru lebih mengkhususkan diri untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan mengoptimalkan budidaya laut dalam jangka waktu yang panjang untuk mendukung pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan

Lalu, Mana yang Paling Tepat Diterapkan di Indonesia? 
Integrasi antara green economy dan blue economy merupakan cara yang tepat dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Dengan memahami prinsip di balik masing-masing program ekonomi ini, kita mengetahui bahwa upaya kolaborasi bisa diterapkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi tanpa merusak kelestarian lingkungan.

Berlatar belakang sebagai negara kepulauan dengan kekayaan sumber alam yang melimpah, Indonesia meyakini bahwa green economy dan blue economy merupakan kunci pembangunan berkelanjutan. Gagasan ini adalah inovasi yang relevan untuk mencapai keseimbangan antara kemajuan ekonomi dan kelestarian alam. Mengapa demikian? Ini dia sejumlah alasannya.

1. Mewujudkan Kesejahteraan Tanpa Merusak Alam
Green economy menekankan pada peningkatan kesejahteraan manusia sekaligus pengawasan terhadap keseimbangan ekosistem alam. Termasuk di dalamnya penggunaan sumber daya alam secara bijak, meminimalisir emisi karbon, dan pengelolaan limbah tanpa merugikan aspek lingkungan. 

2. Strategi Pemanfaatan Laut yang Berkelanjutan
Blue economy berfokus pada pemanfaatan budidaya laut secara berkelanjutan. Konsep ini mencakup berbagai praktik yang memperkuat keberlanjutan ekosistem laut, eksploitasi perikanan dengan cara yang bertanggung jawab, serta pengembangan industri kelautan tanpa menyebabkan kerusakan ekosistem.

3. Berantas Kemiskinan melalui Program Berkelanjutan
Dengan terwujudnya ekonomi biru atau ekonomi hijau, berbagai bisnis akan tercipta di sektor lingkungan dan kelautan. Dengan lahirnya sejumlah bentuk usaha seperti ekowisata hingga manufaktur ramah lingkungan, kedua konsep ekonomi berbasis lingkungan ini turut mendorong terciptanya berbagai lapangan kerja. Bertambahnya lapangan kerja ini secara tak langsung akan meningkatkan taraf hidup masyarakat dan perlahan membantu mengurangi tingkat kemiskinan.

4. Meningkatkan Produktivitas dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam
Perpaduan perwujudan ekonomi hijau dan ekonomi biru akan ‘memaksa’ kita untuk memanfaatkan sumber daya darat dan laut secara bertanggung jawab dalam waktu bersamaan. Menciptakan strategi baru dalam mengoptimalkan sumber daya guna dalam rangka membuka peluang bisnis berkelanjutan merupakan salah satu upaya untuk mendorong inovasi terkini.

5. Pengelolaan Energi Terbarukan secara Efektif
Ekonomi hijau dan ekonomi biru mempunyai satu kesamaan, yaitu mengarah pada pentingnya menjaga kelestarian ekosistem laut dan darat. Jika digabungkan, kedua konteks tersebut dapat menjadi kekuatan besar dalam upaya perlindungan terumbu karang, mangrove, dan padang lamun.

Dari penjelasan di atas, kita dapat mengetahui bahwa green economy dan blue economy memiliki peran yang sangat signifikan bagi pertumbuhan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Bagaimana, Sobat Valid? Apakah sudah mengerti tentang apa itu ekonomi hijau dan biru? Kalau kamu suka ilmu yang dibahas dalam artikel ini, jangan lupa bagikan ke sahabat-sahabatmu ya!


*Penulis merupakan mahasiswa aktif, tengah magang mandiri di Validnews.id.  


Referensi:

  1. Bappenas. (2021, November 25). Bappenas Luncurkan Blue Economy Development Framework For Indonesias Economic Transformation. Retrieved from bappenas.go.id: https://www.bappenas.go.id/berita/bappenas-luncurkan-blue-economy-development-framework-for-indonesias-economic-transformation-NNTgJ?utm_source=chatgpt.com
  2. Bappenas. (2024, September 04). HLF MSP 2024: Indonesia Dorong Ekonomi Biru sebagai Sumber Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan. Retrieved from bappenas.go.id: https://www.bappenas.go.id/index.php/berita/hlf-msp-2024-indonesia-dorong-ekonomi-biru-sebagai-sumber-pertumbuhan-ekonomi-inklusif-dan-berkelanjutan-XDosC?utm_source=chatgpt.com
  3. Bappenas. (n.d.). Di Side Event DMM G20, Indonesia Prioritaskan Implementasi Ekonomi Biru dan Ekonomi Hijau. Retrieved from .bappenas.go.id: https://ppid.bappenas.go.id/ppid/berita/a36b84860d1e46ada7a03cedd490f8c7?utm_source=chatgpt.com
  4. Can, C. K., & T. D. (n.d.). Perkembangan Blue Economy di Indonesia. Retrieved from partnership-id.com: https://partnership-id.com/12850/articles/perkembangan-blue-economy-di-indonesia-bagian-i/?utm_source=chatgpt.com
  5. H. I., & Soejachmoen, M. H. (2023, Juni). Mengenal Nationally Determined Contribution (NDC). Retrieved from irid.or.id: https://irid.or.id/wp-content/uploads/2023/06/NDC_29JUN-FINAL.pdf
  6. Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi. (2022, November 11). Komitmen Net Zero Carbon Tahun 2060, Indonesia Seimbangkan Target Emisi dan Target Pembangunan Energi. Retrieved from maritim.go.id: https://maritim.go.id/detail/komitmen-net-zero-carbon-tahun-2060-indonesia-seimbangkan-target-emisi-dan-target-pembangunan-ekonomi
  7. Khoirun, R., Ginting, M. M., Dalimunthe, R. I., & Wijaya, R. Y. (2025, Januari). Integrasi Ekonomi Hijau dan Ekonomi Biru untuk Pembangunan Berkelanjutan. Retrieved from researchgate.net: https://www.researchgate.net/publication/391614555_Integrasi_Green_Economy_dan_Blue_Economy_untuk_Pembangunan_Berkelanjutan
  8. Marine And Coastal Policy Research. (2024, Juli 08). Pengembangan Ekonomi Biru: Strategi Indonesia Menuju Ekonomi Maju. Retrieved from https://mcpr.komitmen.org/: https://mcpr.komitmen.org/2024/07/08/pengembangan-ekonomi-biru-strategi-indonesia-menuju-ekonomi-maju/?utm_source=chatgpt.com
  9. Universitas Pendidikan Nasional. (2024, Mei 06). SDG : Pengertian, Tujuan dan Sasaran. Retrieved from undiknas.ac.id: https://undiknas.ac.id/2024/05/sdg-pengertian-tujuan-dan-sasaran/

KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar