19 Maret 2022
10:21 WIB
Editor: Rikando Somba
Kalau kita sedang jajan minuman boba atau kopi kekinian, biasanya kita akan memastikan adanya sedotan dari kedai minuman. Jika sedotan terlupa untuk dibawa, maka kita akan kesulitan menikmati minuman itu. Sedotan menjadi alat yang berperan penting bagi para pencinta minuman tertentu.
Sedotan sendiri punya sejarah panjang. Penemuannya juga dipatenkan.
Pada 1888, seseorang bernama Marvin Stone menjadi sosok pertama yang mengajukan paten untuk sedotan minuman. Stone merupakan produsen pemegang rokok kertas. Konon, ide ini bermula dari pengalaman Stone di delapan tahun sebelumnya. Saat itu dia memakai potongan rumput gandum hitam (rye grass) sebagai alat sedot minuman. Namun, hanya beberapa saat dipakai, sedotan alami ini mulai hancur di tengah dia meminum julep mint. Stone kemudian merasa dapat melakukan sesuatu yang lebih baik.
Dia lalu bereksperimen dengan membungkus pensil menggunakan kertas yang direkatkan. Ini menjadi prototipe awal dari sedotan kertas.
Setelah mematenkan desainnya pada 1888, dua tahun kemudian pabriknya yang bernama Stone Industrial memproduksi sedotan dalam jumlah banyak.
Sedotan mulai menekuk di bagian atasnya sekitar tahun 1930-an. Ini bermula dari seorang penemu bernama Joseph Friedman yang melihat putrinya kesulitan menjangkau susunya menggunakan sedotan kertas yang lurus. Friedman kemudian memasukkan sekrup ke dalam sedotan, lalu mengikatkan benang di sekeliling sedotan dengan sekrup di dalamnya. Sekrup kemudian dikeluarkan dari sedotan.
Dengan cara ini, sedotan bisa mudah menekuk tanpa harus sobek. Friedman lalu membuat Flex-Straw Company untuk memproduksi temuan ini. Salah satu pihak yang pertama kali menggunakan sedotan berlekuk adalah rumah sakit, sebab dibutuhkan oleh pasien-pasien yang harus minum sambil berbaring di kasur.
Orang-orang Amerika masih menggunakan sedotan kertas saat manufaktur plastik mulai berkembang. Sedotan menjadi salah satu dari sekian banyak produk sekali pakai yang diproduksi secara cepat oleh perusahaan-perusahaan besar. Sedotan plastik menjadi pilihan yang lebih murah diproduksi dan juga lebih tahan lama dibandingkan sedotan kertas yang mudah hancur.
Sedotan plastik mulai diproduksi dalam jumlah banyak sepanjang tahun 1960-an. Flex-Straw Company, perusahaan milik Friedman, dijual kepada Maryland Cup Corporation yang memproduksi beragam varian barang plastik. Maryland Cup Corporation kemudian menjadi salah satu produsen sedotan plastik terbesar di negara tersebut.
Pada 1983, Maryland Cup Corporation dibeli oleh The Fort Howard Corporation dan terus berlanjut menghasilkan produk plastik.
Kini, bentuk sedotan beraneka ragam sesuai dengan kebutuhannya. Jika ingin menikmati minuman boba, lubang sedotan dibuat besar agar bisa memuat boba. Jika ingin menghirup kopi yang panas, sedotan dibuat kecil dan pipih agar cairan yang disedot tidak terlalu banyak, dan juga berfungsi sebagai pengaduk kopi.
Referensi:
National Geographic. (2019). A brief history of how plastic straws took over the world https://www.nationalgeographic.com/environment/article/news-plastic-drinking-straw-history-ban diakses 18 Maret 2022.