c

Selamat

Senin, 17 November 2025

CATATAN VALID

03 April 2025

14:00 WIB

Nasionalisme Banal Suporter Timnas Indonesia

Mendukung timnas Indonesia ternyata bentuk nasionalisme juga loh, Sobat Valid. Tanpa disadari, atribut, yel-yel, dan euforia stadion memperkuat rasa cinta tanah air.

Penulis: Devi Rahmawati

Editor: Rikando Somba

<p>Nasionalisme Banal Suporter Timnas Indonesia</p>
<p>Nasionalisme Banal Suporter Timnas Indonesia</p>

Suporter sepak bola tim nasional Indonesia. Shutterstock/Ratno Prasetyo

Apakah Sobat Valid pernah menyadari bahwa dukungan warga terhadap tim sepak bola nasional (timnas) bisa jadi bentuk nasionalisme?  Ya, memang demikian, tapi lebih tepatnya dukungan ini masuk ke dalam nasionalisme banal. Seperti apa penjelasannya? Yuk, simak.

Nasionalisme merupakan fenomena yang dapat diekspresikan dalam berbagai bentuk, mulai dari yang eksplisit dalam pernyataan politik, hingga yang lebih subtil dalam kehidupan sehari-hari. Michael Billig (1995) menyebut nasionalisme semacam ini sebagai nasionalisme banal, yaitu nasionalisme yang tidak selalu terlihat secara langsung tetapi tetap hadir melalui simbol dan praktik sehari-hari.

Salah satu contoh paling kuat dari nasionalisme banal dapat dilihat dari dukungan tim nasional sepak bola, di mana suporter berperan sebagai agen yang mempertahankan identitas nasional tanpa secara aktif menyadarinya.

Simbol Nasionalisme Banal
Billig menjelaskan bahwa nasionalisme banal hadir melalui hal-hal kecil yang sering kali tidak kita sadari. Diantaranya seperti penggunaan bendera, warna nasional, maupun yel-yel pembakar semangat. Dalam konteks suporter timnas, nasionalisme ini dapat terlihat dari: 

  1. Penggunaan atribut nasional: Suporter tim nasional secara otomatis mengenakan jersei, syal, atau membawa bendera nasional saat mendukung timnya. Selain itu, warna khas negara, seperti merah dan putih untuk Indonesia, menjadi simbol kebersamaan yang memperkuat rasa identitas nasional.
  2. Nyanyian dan yel-yel: Lagu kebangsaan dinyanyikan sebelum pertandingan sebagai bagian dari ritual yang menegaskan rasa kebangsaan. Ditambah lagi, yel-yel suporter seperti lagu Garuda di Dadaku untuk timnas Indonesia memperkuat emosi dan kebanggaan nasional yang ditanamkan melalui sepak bola.
  3. Atmosfer stadion yang menjadi ruang nasionalisme: Stadion menjadi ruang di mana identitas nasional dipertontonkan dan dirayakan tanpa perlu ada deklarasi formal. Suporter berkumpul dalam jumlah besar dengan atribut nasional, menciptakan suasana yang penuh dengan simbol nasionalisme banal.

Nasionalisme Banal Suporter Timnas Indonesia
Di Indonesia, dukungan terhadap tim nasional sepak bola merupakan salah satu bentuk nasionalisme yang paling nyata dan diterima luas oleh masyarakat. Setiap kali timnas bertanding, baik dalam ajang Piala AFF, Kualifikasi Piala Dunia, atau bahkan SEA Games, gelombang dukungan dari suporter muncul dalam berbagai bentuk yang menunjukkan nasionalisme banal.

Suporter Indonesia, terutama kelompok seperti Garuda Supporters dan Ultras Garuda, menunjukkan nasionalisme mereka melalui berbagai ritual. Mereka mengibarkan bendera merah putih secara masif di tribun stadion, membentangkan koreografi visual bertema nasionalisme yang memperlihatkan simbol-simbol negara, serta menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan penuh semangat sebelum pertandingan dimulai. 

Ritual ini menunjukkan bahwa nasionalisme tidak hanya hadir dalam momen politik, tetapi juga dalam ruang budaya seperti sepak bola.

Nasionalisme banal bekerja melalui pengulangan dan kebiasaan. Misalnya, dalam setiap pertandingan timnas, masyarakat Indonesia secara otomatis mengenakan atribut merah putih, berbicara tentang pertandingan di media sosial, serta mendukung tim dengan semangat tinggi. 

Mereka mungkin tidak berpikir secara sadar bahwa mereka sedang mengekspresikan nasionalisme, tetapi kebiasaan ini memperkuat identitas kebangsaan. Bahkan bagi mereka yang tidak terlalu mengikuti sepak bola dalam kehidupan sehari-hari, tetap ikut terlibat dalam euforia ketika timnas bermain. Ini menjadi acuan bahwa nasionalisme banal dapat menggerakkan massa tanpa adanya paksaan eksplisit.

Selain itu, media memainkan peran penting dalam memperkuat nasionalisme banal melalui sepak bola. Saat timnas Indonesia bertanding, pemberitaan selalu menggunakan narasi yang menyatukan masyarakat, seperti “Timnas kita berjuang hingga menit terakhir” atau “Garuda muda menunjukkan semangat juang luar biasa untuk bangsa.”

Penggunaan kata “kita” dan “bangsa” menanamkan rasa kebersamaan, bahkan bagi mereka yang tidak secara aktif mengikuti sepak bola. Dengan kata lain, nasionalisme tidak hanya muncul dalam bentuk demonstrasi politik, tetapi juga dalam liputan olahraga yang seolah-olah bersifat netral tetapi sebenarnya mengandung unsur nasionalisme yang kuat.

Dampak Nasionalisme Banal
Dukungan terhadap timnas menciptakan perasaan kebersamaan di antara masyarakat dari berbagai latar belakang. Sepak bola menjadi alat pemersatu yang dapat melampaui perbedaan suku, agama, dan status sosial. Sudah hadir dalam bentuk kebiasaan, nasionalisme dalam sepak bola memperkuat rasa memiliki terhadap negara tanpa memerlukan propaganda politik. 

Simbol nasional seperti bendera dan lagu kebangsaan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari tanpa terasa dipaksakan. Di sisi lain, nasionalisme banal juga berisiko menjadi nasionalisme eksklusif jika tidak dikelola dengan baik. 

Suporter dapat mulai menyerang tim lawan atau menampilkan sentimen kebencian terhadap negara lain. Kasus bentrokan antarsuporter, baik dalam negeri maupun dengan negara lain, menunjukkan bahwa semangat nasionalisme dalam sepak bola bisa berubah menjadi fanatisme yang berlebihan. Oleh karena itu, meskipun nasionalisme banal dalam sepak bola dapat memperkuat identitas nasional, perlu ada pengelolaan yang baik agar semangat tersebut tetap positif dan tidak berujung pada konflik.

 

Referensi:

  1. Billig, M. (2014). Banal nationalism. The Society Pages. Diakses melalui https://thesocietypages.org/socimages/2014/07/04/banal-nationalism/
  2. Skey, M. (2017). Banal nationalism and the imagining of politics. Diakses melalui  https://www.researchgate.net/publication/321112440_Banal_Nationalism and_the Imagining_of Politics
  3. Universitas Indonesia Library. Banal nationalism. Diakses melalui https://lib.ui.ac.id/detail?id=20430189&lokasi=lokal

KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar