c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

CATATAN VALID

13 Desember 2024

18:00 WIB

Menjaga Alam Berbekal Pengetahuan Lokal

Pengetahuan lokal dapat digunakan untuk menjaga lingkungan dengan merujuk cara-cara tradisional yang telah dipraktikkan oleh suatu komunitas dalam mengelola sumber daya alam dan menjaga ekosistem.

Penulis: Aloysius Elan Satria Wijaya

Editor: Rikando Somba

<p>Menjaga Alam Berbekal Pengetahuan Lokal</p>
<p>Menjaga Alam Berbekal Pengetahuan Lokal</p>

Ilustrasi pengetahuan lokal untuk menjaga alam, melalui pemberian makan ikan di keramba ikan mas di Sungai Cimadur, Citorek Timur, Lebak, Banten, Senin (29/7/2024). Antara Foto/Muhammad Bagus Khoirunas

Kearifan lokal dapat diartikan sebagai pandangan hidup dan pengetahuan serta berbagai strategi kehidupan yang diwujudkan dalam aktivitas sehari-hari untuk menjawab tiap masalah dalam pemenuhan kebutuhan mereka. Suatu komunitas mempunyai pemahaman tertentu terkait kegiatan, program dan pelaksanaannya, mereka merujuk pada pengetahuan lokal dan strategi yang selalu dipraktikkan.

Pengetahuan lokal dapat digunakan untuk menjaga lingkungan. Ini dilakukan dengan merujuk cara-cara tradisional yang telah dipraktikkan oleh komunitas lokal dalam mengelola sumber daya alam dan menjaga keseimbangan ekosistem. Pengetahuan ini berkembang seiring dengan hubungan panjang manusia dengan lingkungan mereka, dan biasanya diwariskan turun-temurun.

Membuat pengetahuan lokal untuk menjaga lingkungan perlu melibatkan pengembangan dan penerapan praktik tradisional yang sudah ada dalam komunitas lokal. Pengetahuan ini juga ditambahkan inovasi baru yang selaras dengan kebutuhan masyarakat dan kondisi lingkungan saat ini. Untuk menyelaraskan antara pengetahuan lokal dapat menempuh beberapa cara:

Mengidentifikasi dan Mendokumentasikan Pengetahuan Lokal
Komunitas lokal telah melakukan praktik yang berkelanjutan untuk menjaga lingkungan, seperti sistem pertanian ramah lingkungan, pengelolaan hutan secara adat, dan konservasi alam. Proses ini bisa melibatkan wawancara, diskusi kelompok, atau observasi langsung terhadap kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat lokal. Pendokumentasian ini penting agar pengetahuan tersebut tidak hilang dan dapat diwariskan ke generasi berikutnya.

Mengintegrasikan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan Praktik Lokal 
Pengetahuan tradisional dapat dipadukan dengan teknologi modern untuk menciptakan solusi. Mengadakan pelatihan atau workshop yang melibatkan ilmuwan, praktisi lingkungan, dan masyarakat lokal. Ini akan membuka peluang bagi pertukaran pengetahuan yang saling memperkaya antara ilmu pengetahuan modern dan praktik lokal.

Mendorong Partisipasi dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam
Yang juga tak kalah penting adalah bahwa pengelolaan bersama sumber daya alam, seperti hutan atau sungai, harus melibatkan seluruh anggota komunitas. Ini akan membuat mereka lebih bertanggung jawab dalam menjaga lingkungan. Sistem pengelolaan berbasis komunitas dapat mengadopsi prinsip-prinsip lokal yang ada, seperti aturan adat yang mengatur penggunaan sumber daya alam.

Nah, di daerahmu, apakah ada praktik penggunaan pengetahuan lokal untuk menjaga lingkungan di sekitarmu, Sobat Valid?

Referensi:

  • Hidayati, D. (2017). Memudarnya nilai kearifan lokal masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air. Jurnal Kependudukan Indonesia, 11(1), 39-48.
  • Suparmini, S., Setyawati, S., & Sumunar, D. R. S. (2013). Pelestarian lingkungan masyarakat Baduy berbasis kearifan lokal. Jurnal Penelitian Humaniora, 18(1).
  • Wibowo, H. A., Wasino, W., & Setyowati, D. L. (2012). Kearifan lokal dalam menjaga lingkungan hidup (Studi kasus masyarakat di Desa Colo Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus). JESS (Journal of Educational Social Studies), 1(1).



KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar