09 November 2024
15:00 WIB
Mengenal Lamun, Tumbuhan Yang Hidup di Dasar Laut
Lamun dan rumput laut sering sulit kita bedakan. Mereka sama-sama hidup di laut tapi sebenarnya sangat berbeda.
Penulis: Darliandri
Editor: Rikando Somba
Padang lamun, hamparan lamun (seagrass) yang menutupi area pesisir atau laut dangkal.. noaa/Dok
Lamun dan rumput laut sering tak bisa dibedakan. Banyak yang bahkan tertukar mengidentifikasinya. Lamun atau dalam bahasa Inggris disebut seagrass adalah tanaman berbunga yang punya akar, batang, dan daun. Sedangkan rumput laut atau seaweed adalah alga atau ganggang yang tidak punya bagian-bagian seperti itu.
Lamun tumbuh menancap di dasar laut, sedangkan rumput laut bisa mengapung atau menempel pada benda lain di laut. Penamaan lamun dan rumput laut memang bikin bingung karena dalam bahasa Inggris disebut seagrass (lamun) dan seaweed (rumput laut). Sederhananya yang kita makan itu seaweed (rumput laut) dan yang tidak bisa dimakan itu seagrass (lamun).
Lamun adalah tanaman yang hidup di laut, di dasar perairan yang dangkal seperti di pantai atau di teluk. Walaupun namanya seagrass, lamun bukan rumput seperti yang ada di darat, tapi tanaman berbunga yang khusus hidup di bawah air. Lamun punya bagian-bagian seperti daun, batang, dan akar yang mirip dengan tanaman di darat, tetapi mereka punya cara khusus untuk bisa hidup di bawah air.
Mereka bisa menyerap makanan dan udara langsung dari air melalui daunnya. Akar dan batang mereka kuat untuk menahan arus air dan gelombang, jadi lamun tidak mudah terbawa arus.
Lamun juga bisa berkembang biak seperti tanaman lain, tapi cara mereka sedikit berbeda karena semua prosesnya terjadi di dalam air. Bunga lamun menghasilkan serbuk sari yang terbawa arus laut hingga sampai ke bunga lain, sehingga bisa menghasilkan biji. Selain itu, lamun punya batang bawah tanah yang disebut rhizome. Rhizome ini bisa bercabang-cabang dan tumbuh menjadi tunas baru, jadi satu kelompok lamun sebenarnya bisa berasal dari satu tanaman yang sama.
Lamun menghadapi banyak tantangan untuk bisa terus tumbuh dengan sehat. Salah satu ancaman terbesar bagi lamun adalah air yang menjadi keruh karena sampah, polutan, dan zat lain dari daratan yang masuk ke laut. Ketika air laut menjadi keruh, sinar matahari sulit menembus sampai ke dasar, padahal lamun butuh sinar matahari untuk membuat makanannya lewat proses yang disebut fotosintesis.
Tanpa cukup cahaya, lamun bisa layu dan akhirnya mati. Padahal lamun sangat penting untuk lingkungan di laut. Mereka membantu menjaga agar pasir dan lumpur di dasar laut tidak mudah terbawa arus, jadi air di sekitarnya tetap jernih. Selain itu, lamun juga membantu membersihkan air laut, karena mereka menyerap zat-zat dari air yang berguna untuk pertumbuhannya.
Lamun adalah rumah bagi banyak ikan kecil, kepiting, udang, dan hewan laut lainnya, ketika padang lamun rusak, hewan-hewan ini kehilangan tempat tinggal dan tempat berlindung, sehingga jumlah mereka bisa berkurang. Ini juga bisa memengaruhi rantai makanan, karena hewan-hewan besar yang bergantung pada hewan kecil di padang lamun juga akan kekurangan makanan. Selain itu, pasir dan lumpur akan lebih mudah terangkat dan membuat air laut menjadi keruh.
Referensi
Borum, J., Duarte, C. M., Krause-Jensen, D., & Greve, T. M. (2004). European seagrasses: an introduction to monitoring and management. Monitoring and Managing of European Seagrasses Project.
Turner, S., & Schwarz, A. M. (2006). Management and conservation of seagrass in New Zealand: an introduction. Science for conservation, 264(1), 80-91.