02 Januari 2025
16:45 WIB
Mengenal Bird Strike, Salah Satu Penyebab Kecelakaan Penerbangan
Dalam penerbangan, tabrakan burung dengan pesawat terbang dapat menyebabkan kecelakaan penerbangan yang parah. Tabrakan ini dikenal dengan istilah Bird Strike.
Penulis: Bayu Fajar Wirawan
Editor: Bayu Fajar Wirawan
Ilustrasi Bird Strike pada pesawat terbang. Shutterstock/Michael O'Keene
Menurut data dari International Air Transport Association (IATA), penerbangan komersial adalah transportasi teraman di dunia. Angka kecelakaan penerbangan komersial sangat rendah, menjadikannya sebagai moda transportasi yang paling aman. Selain itu, maskapai penerbangan mengikuti standar keselamatan yang ketat, menggunakan teknologi canggih, dan melibatkan pelatihan yang ketat untuk pilot dan awak kabin.
Namun, peristiwa yang terjadi pada tanggal 20 Desember 2024 membuat kita perlu waspada.
Pesawat Jeju Air yang mengangkut 181 orang jatuh saat mendarat di Bandara Muan, Korea Selatan. Hanya dua pramugari yang selamat dari insiden ini. Menurut otoritas setempat, kecelakaan tersebut disebabkan oleh Bird Strike, yaitu tabrakan antara burung dan pesawat. Lantas, kenapa itu bisa terjadi dan apa itu Bird Strike?
Bird Strike Dalam Penerbangan
Bird Strike, atau tabrakan burung, adalah kejadian ketika burung bertabrakan dengan pesawat terbang selama penerbangan. Meskipun namanya mengacu pada burung, istilah ini sebenarnya mencakup tabrakan dengan berbagai jenis hewan terbang, termasuk kelelawar.
Tabrakan ini bisa terjadi pada berbagai bagian pesawat, mulai dari kaca kokpit, badan pesawat, hingga mesin jet yang menjadi bagian paling kritis. Bird Strike dapat terjadi saat pesawat sedang lepas landas, mendarat, atau terbang.
Tabrakan ini bisa terjadi di berbagai ketinggian, namun paling sering terjadi di sekitar bandara ketika pesawat terbang di ketinggian rendah. Burung yang besar atau kawanan burung bisa menyebabkan kerusakan lebih parah.
Insiden bird strike pertama tercatat terjadi pada 1912, ketika pilot Carl Rogers bertabrakan dengan burung camar selama penerbangan dari satu pantai ke pantai lain di Amerika Serikat. Pesawat yang diterbangkannya jatuh di negara bagian California dan menewaskan sang pilot.
Kasus lainnya, terjadi pada 1960, yakni kecelakaan fatal di Boston pada tanggal 10 Maret 1960. Pesawat Lockheed Electra L-188 yang lepas landas dari Bandara Boston Logan mengalami bird strike yang menyebabkan kegagalan mesin keempat. Pesawat tersebut jatuh di pelabuhan Boston dan menewaskan 62 penumpangnya
Bird strike sering terjadi pada penerbangan rendah di bawah 2.000 kaki (609 meter) dan lebih sering terjadi pada siang hari. Burung walet menyumbang 30% dari kasus bird strike, sedangkan burung yang lebih besar, seperti elang atau alap-alap menyumbang 13%.
European Union Aviation Safety Agency (EASA) juga menyebutkan bahwa formasi burung selama migrasi primer dan kemunculan kelompok burung secara tiba-tiba meningkatkan risiko Bird Strike. Lalu, seperti apa dampak dari Bird Strike?
Dampak Bird Strike
Dampak tabrakan burung bisa sangat bervariasi, mulai dari yang ringan hingga fatal. Dalam kasus ringan, tabrakan mungkin hanya menyebabkan goresan atau penyok kecil pada badan pesawat.
Namun, dalam kasus yang lebih serius, tabrakan burung dapat menyebabkan kerusakan struktural yang signifikan, terutama jika burung tersedot ke dalam mesin pesawat. Kecepatan tinggi pesawat membuat burung kecil sekalipun bisa menyebabkan kerusakan serius, mengingat dampak tumbukan meningkat secara eksponensial seiring dengan kecepatan. Berikut adalah dampak yang ditimbulkan dari Bird Strike:
1. Kerusakan Pesawat
Bagian pesawat yang paling rentan terkena bird strike adalah mesin, sayap, dan kokpit. Tabrakan dengan burung bisa merusak mesin pesawat, mengakibatkan kegagalan mesin, atau merusak permukaan sayap sehingga mempengaruhi aerodinamika pesawat.
2. Risiko Keselamatan
Bird strike bisa menyebabkan kecelakaan fatal. Insiden terkenal, seperti pendaratan darurat US Airways Penerbangan 1549 di Sungai Hudson, disebabkan bird strike yang merusak kedua mesin pesawat.
3. Biaya Ekonomi
Kerusakan akibat bird strike memerlukan biaya perbaikan yang besar, serta potensi keterlambatan dan gangguan operasional bagi maskapai penerbangan.
Upaya Mitigasi Bird Strike
Tabrakan antara burung dan pesawat merupakan risiko signifikan dalam dunia penerbangan. Lantas, adakah cara untuk memitigasi Bird Strike? Ya, Tentu saja ada, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk memitigasinya. Untuk mengurangi dampaknya, berbagai langkah mitigasi telah dikembangkan, meliputi:
Lebih jauh, bird strike merupakan ancaman serius terhadap keselamatan penerbangan, terutama bagi pesawat yang menggunakan mesin jet. Insiden ini dapat menyebabkan kehilangan daya dorong, kerusakan serius pada pesawat, dan berisiko besar terhadap keselamatan penerbangan.
Sebagai ancaman nyata dalam dunia penerbangan, bird strike memerlukan perhatian serius dari semua pihak terkait. Dengan penerapan upaya mitigasi yang tepat, risiko dan dampaknya dapat diminimalkan sehingga keselamatan penerbangan dapat lebih terjamin.
Referensi:
https://www.telegraph.co.uk/travel/news/bird-strikes-are-one-of-aviations-biggest-problems/?msockid=317013e9e2ea6ff62d9c006be3766eff
https://www.abc.net.au/news/2025-01-02/south-korea-jeju-plane-crash/104776296
https://edition.cnn.com/2025/01/01/asia/south-korea-jeju-air-crash-black-box-intl-hnk/index.html